Disini ramai sekali riuh dengan tawa bahagia tetapi kenapa aku merasa sepi sunyi tak berisi terasa kosong dan hampa,
aku tak mungkin rindu akan senyumnya aku pun tak mungkin rindu akan kehadirannya,selama ini aku tak mengharapkan dia tuk hadir di hatiku,awalnya aku pikir aku benci dia tetapi ternyata aku benci rasa ini hadir didalam hatiku.....mungkin inilah gambaran hatiku saat ini,sungguh aku tak tahu perasaanku sebenarnya...Naya...kenapa nama itu terlalu membekas dalam ingatanku kalau aku bisa memilih aku ingin ingatanku tentangnya dan dengannya hilang tak berbekas sedikitpun...karena mu aku lupa akan tujuan awal ku,aku terkecoh oleh perasaanku sendiri....Disudut kamar yang gelap arya duduk sendiri dia merasa bimbang akan hatinya,menyendiri merasa terpojok oleh keadaan yang seolah olah menuduhnya penyebab dari semua rasa sakit ini dan juga rasa sakit yang dialami naya,sungguh berat beban ini menurutnya,namun kemudian dia mengingat kembali kenangan 10 tahun yang lalu,kehilangan ,rasa sakit,amarah,benci yang kemudian menyatu menjadi sebuah dendam yang bergulir seperti bola salju kian lama kian membesar...
Ditempat lain naya berada dirumah almarhum nek ijah,hari ini dia minta ijin ke ibu untuk menginap di rumah almarhum nek ijah dan karena khawatir aldi dan dini ikut serta menemani,di sana naya meminta waktu untuk sendiri mungkin untuk merenungi sakit kehilangan orang yang ia sayang ditambah lagi ia juga harus menerima kehilangan orang yang akan ia sayang yakni arya,entah kenapa rasa ini timbul meski dengan seribu alasan yang kurang meyakinkan akan ketulusan cinta arya yang selalu diumbar nya pada naya,tetapi tetap saja rasa ini masuk menyusup ke celah terkecil di dalam hatinya bahkan tanpa naya sadari...sungguh kejadian tadi membuat naya hancur berkeping apalagi setelah mendengar sendiri dari mulut arya bahwa dia mendekati naya bukan karena rasa sayang yang selama ini nay dengar melainkan hanya sebagai alat pelampiasan dendamnya...tetapi naya tak habis pikir siapa orang yang dia maksud...dini??? ah tidak mungkin dia orang yang tidak pernah menyakiti orang lain,atau aldi??? bisa jadi dia sikap selalu berubah pada aldi,tetapi naya tidak berani menganggapnya benar 100% dia harus mencari tahu sendiri siapa dan kenapa semua dendam ini bisa terjadi.
Pagi ini terasa berbeda buat naya maupun arya meski belum lama saling mengenal dan dekat tetapi kejadian kemarin meninggalkan luka yang cukup dalam di hati mereka,bagi arya perasaan yang ia rasakan saat ini membuat dia sendiri bimbang,dulu dia pernah dekat dengan perempuan teman arya dari kecil waktu dia tinggal di Australia,mereka tumbuh bersama ya sama hal nya seperti naya dan aldi,lantas mungkin karena terlalu sering bersama mereka terbawa perasaan mereka membatasi kedekatan mereka dengan lawan jenis lain nya,entah itu karena takut saling menyakiti atau hanya untuk saling menghargai,tetapi berjalan nya waktu perasaan itu malah menjadi bumerang diantara mereka ada perasaan tidak nyaman,merasa dibatasi dan selanjutnya mereka berdua sepakat untuk berjalan masing2 dan pada akhirnya arya memutuskan untuk kembali ke indonesia lalu bertemu dengan gadis imut,periang yang mampu membuat hati arya kembali gundah dan risau...sungguh itu bukan dari rencana nya dia sama sekali tidak berpikir dengan dia mendekati naya untuk membalaskan rasa sakitnya selama ini pada aldi akan berujung perasaan seperti ini,namun sampai pagi ini perasaan masih belum pasti dia sendiri bingung mungkin hanya perasaan sejenak terbawa emosi yang kemudian akan hilang tak berbekas tanpa jejak sedikitpun sama seperti dia belum mengenal sosok naya...mungkin saja......
(di sekolah...)
Sampailah arya di parkiran sekolah saat dia turun dari motornya tak berselang lama datang pula naya yang dibonceng aldi,saat mereka bertemu muka dan saling bertatapan walau beberapa detik naya lantas memalingkan mukanya,dan arya berusaha bersikap dingin dan pergi meninggalkan naya dan aldi di parkiran.
Di dalam kelas meski mereka duduk bersebelahan tetapi tak ada satu patah kata pun dari mulut mereka,sampai bel istirahat pun berbunyi arya lantas ke ruangan OSIS,ya hari ini adalah hari pertama dia menjadi ketua OSIS dia harus lebih mengenal para anggotanya saat memasuki ruangan OSIS di sana ada beberapa anak lain saat melihat ke arah sudut arya pun kaget ternyata naya juga ikut dalam kepengurusan ini,meskipun naya sudah mundur dari kandidat pencalonan tetapi sebagai anggota namanya belum tercoret,naya pun sempat meminta mundur tetapi karena satu lain hal jadi mau tidak mau dia harus ikut dalam kepengurusan OSIS."selamat siang semua,saya sebagai mantan ketua OSIS lama kesini mau memberitahukan kalo kita akan mengadakan acara pelantikan untuk ketua yang baru,dan bagaimana akan diselenggarakan di gunung Burangrang lembang sekaligus sebagai acara pelepasan saya sebagai mantan ketua OSIS" jelas aldi yang datang tiba2 ke dalam ruangan.
"horee....asiiikk!!!" seruu anak2 yang lain bersamaan seraya bertepuk tangan.
"jadi teman2 yang akan ikut dalam acara ini adalah pengurus lama dan pengurus baru sekaligus untuk serah jabatan" lanjut dini.
"dan acara nya akan diselenggarakan akhir pekan ini,jadi kalian persiapkan mental perbekalan dan jaga selalu kesehatan kalian semua,kalo begitu kalian bisa kembali ke kelas masing2 sebelum acara pelantikan tidak ada kegiatan OSIS teman2...terima kasih!!" ucap aldi.
Semua anak OSIS kembali ke kelasnya masing2 di sana tinggal tersisa aldi,dini,naya dan juga arya yang masih duduk terdiam tanpa kata,lalu beberapa saat kemudian dia berdiri dan hendak meninggalkan ruangan lalu segera di hadang aldi.
"minggir!!" ucap arya.
"aku gak akan minggir sampai kamu kasih tau apa alasan kamu benci sama aku?"tanya aldi.
"kamu cari tau saja sendiri!" seraya hendak berlalu.
Dengan cepat aldi mencengkram kerah baju arya " aku sebenarnya tidak terlalu peduli alasanmu benci denganku tetapi aku hanya tidak suka kalo naya yang ikut menjadi korban".
"aldi cukuuup!!!" ucap naya sambil mencoba melepaskan cengkraman aldi.
"asal kamu tau aku lebih tau siapa kamu dan asal usul mu...aku banyak tau tentangmu yang bahkan kamu sendiri tidak tau ,dan untuk naya aku juga tidak peduli perasaanmu karena selama ini kamu adalah alat aku untuk membalaskan dendam ku!!" ucap arya.
"plakkkk!!!" sebuah tamparan mendarat di pipi mulus arya.
"kamu tau suatu saat kamu akan menyesali perbuatan mu itu!!!" ucap naya,dan mereka saling menatap dengan tatapan penuh amarah....lanjut bimbang part 2 ea .....next maaf banyak typo proses belajar tinggalkan jejak bintang jangan lupa komentar nya yaaa love u all....
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya&Arya
Teen Fictionnaya dan arya adalah slah satu cerminan dari kisah asmara pada remaja di jaman milenial,sikap dingin arya perlahan mencair oleh kehangatan yang selalu diberikan oleh kanaya anandyta,meskipun sempat mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari ar...