Setelah cuaca membaik dan dirasa cukup aman untuk melakukan pencarian akhirnya tim SAR mulai melakukan pencarian itu dan setelah cukup lama mereka pun menemukan Naya dan Arya dalam keadaan baik baik saja,mereka pun melakukan pertolongan pertama pada Naya dan Arya,dan mereka langsung di bawa ke tempat yang lebih aman..
Sesampainya di pos pertama masing masing keluarga sudah menunggu di sana,lantas mereka pun di bawa oleh keluarga masing masing untuk diambil tindakan pertolongan,Naya dibawa ibunya ke rumahnya karena Naya menolak dibawa ke rumah sakit,dan Arya dibawa ke rumah sakit oleh papah dan ibu tirinya ke rumah sakit karena luka bekas gigitan ular,dan takutnya luka itu kalau didiamkan bisa menimbulkan infeksi lebih serius.tiga hari kemudian....
Selama tiga hari ini Naya beristirahat di rumah,selama itu pula ia menahan kerinduan yang mendalam kepada siapa lagi kalau bukan pada sosok yang ia benci namun selalu dirindukan..Arya ...dalam benaknya kenapa selalu dia yang terlintas, senyumnya..meski jarang menyungging tapi sekali ia melihat arya tersenyum akan membuat hati Arya berdebar tak karuan tapi apa ia merasakan hal yang sama dengan yang Naya rasakan saat ini...lalu sejenak ia berpikir bagaimana kalau dia datang ke rumah Arya untuk menjenguknya,lantas Naya menemui ibunya untuk ijin menjenguk Arya..ibunya mengijinkan dengan syarat ia harus diantar lalu Naya menghubungi Aldi tapi tidak ada jawaban dan akhirnya Naya menghubungi Dini dan untungnya Dini mengangkat telepon nya dan mengiyakan ajakan Naya,lantas Naya pun pamit pergi bersama dini...Naya sedikit kesulitan dengan alamat rumah Arya untungnya Dini ingat waktu ia mengisi data tentang Arya waktu pemilihan OSIS kala itu...Sampailah mereka ditempat tujuan saat mendekati gerbang betapa kagumnya Naya melihat rumah sebesar itu ternyata Arya berasal dari orang yang kaya raya pantas saja dia sedikit angkuh pikirnya...saat sedang melihat kemegahan rumah Arya Naya tidak sadar di depannya sudah berdiri seorang lelaki setengah baya yang melihatnya heran.
"neng ada yang bisa mamang bantu??" tanya lelaki itu,ya lelaki itu mang jaja penjaga di sana yang selalu setia menunggu Arya dan membukakan pintu untuk Arya.
"eh mang anu...saya mau ketemu Arya ehmm ada ga ya mang?" jawab Naya dengan sedkit kaget.
"nganu neng den Arya ada dirumah malahan td ada temennya den Arya datang jenguk juga katanya teman sekolahnya"jawab mang jaja.
"teman?? siapa ya?? setau aku Arya ga punya teman disekolah mang?"tanya Naya heran.
"temannya laki laki atau perempuan mang?" tanya dini yang masih menaiki motornya.
"laki laki neng...".jawab mang jaja.
"laki laki..boleh kita masuk ga mang?" tanya Naya.
" owh boleh neng silahkan motornya biar saya masukin ke dalam neng sok aja neng masuk ke dalam!" ucap mang jaja.
Lalu Naya dan Dini berjalan masuk ke dalam rumah tapi saat mendekati pintu yang sedikit terbuka di dalam terdengar sebuah percakapan yang dirasa cukup panas lalu Naya dan dini mengurungkan niat untuk masuk dan berdiri dibalik pintu.
"jadi....sekarang kamu tau kan yang sebenarnya siapa orang yang sudah membuangmu?" .terdengar ucapan seorang lelaki.
"itu tidak benar sayang ibu tidak pernah membuangmu...bukan kemauan ibu nak karena pada saat itu keadaan yang memaksa ibu harus melakukan hal itu.." jelas suara wanita dengan tangis yang terisak terdengar sangat sakit menurut Naya.
"terpaksa orang tua mana yang tega membuang anak kandungnya lalu mendekati pria lain yang lebih kaya untuk keuntungan pribadinya...dia sendiri hidup enak dengan harta suami barunya sementara diluar sana anaknya menderita hidup susah apa itu tidak kejam??"ucapnya dengan penuh amarah.
"cukupp!!! kamu jangan berkata seperti itu bagaimana pun dia ibumu saat ini dan dia adalah kakak mu meski tidak sedarah" ucap seorang lelaki dengan nada yang tidak kalah tinggi.
"kakak??? mana bisa aku menerima orang asing lagi sudah cukup selama 10 tahun ini aku hidup bersama wanita yang sudah jelas berusaha menggantikan posisi mamah dirumah ini dan asal kamu tau sampai kapan pun kamu tetap orang asing disini!" ucapnya..
terdengar suara tamparan yang sangat keras...lalu disusul dengan suara benda jatuh tertubruk sesuatu...
(plakkkkk!!!!)
"papah cukup sudah!!!".pinta lirih wanita itu.
"tidak bagaimana pun kamu harus diajarkan bagaimana sopan santun!!" ucap lelaki itu dengan seraya tangan yang melayanga,lalu ditahnnya tangan itu oleh anak lelaki yang lain ya Aldi,dia menahan tamparan itu.
"cukup om saya mohon cukup kita bisa bicaraka baik baik!" pinta Aldi.
"heuhhh jangan sok jagoan kamu...kamu pikir dengan seperti ini aku sudi menganggapmu kakak jangan harap!" ucap Arya yang masih terduduk akibat tamparan tadi.
"kamuuuuu!!!" ucap lelaki itu yang tak kuasa menahan emosinya kepada Arya.
Suasana menjadi keos terdengar jeritan tante Rita dan permohonan Aldi kepada om Gunawan untuk tidak menampar Arya lagi,dengan memberanikan diri Naya dan Dini masuk ke dalam rumah ternyata benar perkiraannya suasana sangat kacau Arya duduk tersungkur di sana dan Aldi dan tante Rita berushaa menahan kemarahan om Gunawan,tanpa pikir panjang Naya menarik tangan Arya dan membawanya keluar rumah,saat diluar Arya mendekati motornya disusul Naya ikut duduk di belakangnya,lalu motor pun melaju untuk keluar,dengan sigap mang jaja membuka gerbang untuk Arya.Dipacunya motor dengan kecepatan tinggi karena takut tanpa sadar Naya memeluk Arya dengan sangat erat dan tanpa perlawan dari Arya,sampailah Arya di kedai mang soleh,ia memarkirkan motornya dengan sikap yang dingin ia menyuruh naya turun dan Arya pun turun dari motornya lalu berjalan ke dalam kedai,untungnya kedai saat itu tidak terlalu ramai arya masuk kedalam mang soleh,mang juju dan juga citra sedikit kaget dengan kedatangan Arya dengan penapilan yang tidak karuan dengan luka di bibir kanannya,mang soleh tidak berani bertanya karena di belakangnya di susul Naya yang berjalan mengiringi Arya serta memberikan isyarat seolah melarang untuk bertanya pada Arya..
Arya masuk kedalam kantor dan duduk di sofa,dengan tangan memegang kepalanya...sementara itu Naya masih berada diluar dan menjelaskan agar untuk tidak mengganggu Arya sementara waktu emosinya sedang tidak stabil biarkan dia sendiri...saat Naya sibuk menjelaskan terdengar suara pintu terbuka dan keluar Arya dan berteriak memanggil Naya..segera ia berlari menghampiri Arya sesampainya di dalam kantor Naya melihat wajah Arya merah menahan marah dengan sedikit ragu perlahan Naya mendekati Arya dan duduk di sebelahnya..
lalu dengan ragu pula Naya memegang tangan Arya mengelusnya dan mencoba menenangkan...tanpa aba aba Arya menarik tubuh Naya dan memeluknya erat,kali ini Naya yang tidak melawan pelukan itu,terdengar suara isakan tangis dari bibir Arya...ia menangisss ucap naya dalam hati seorang lelaki angkuh dan sombong ini menangis di pelukannya..Naya membalas pelukan itu dan mengusap punggungnya...
"Aku memang tidak berada di posisi kamu...tapi setidaknya aku paham perasaan kamu ..."ucap Naya dengan lembut.Suasana di kantor itu menjadi sangat tenang dan damai sunyi meski diluar sana sangat riuh...
Setelah tenang Arya melepas pelukan itu dan menyandarkan tubuhnya di sofa,mungkin emosinya terkuras habis hingga tenaganya habis dan kelelahan..perlahan Arya tertidur di sofa itu...setiap kali melihat Arya tertidur Naya selalu melihat ketenangan sama seperti saat mereka tersesat di hutan dulu...karena tertidur pulas Naya pergi keluar kantor untuk menjelaskan kepada orang orang disana.
"maaf kalau kalian sedikit kaget tadi Arya sedang ada masalah pribadi dan ini sangat sulit baginya dan aku tidak bisa menceritakannya pada kalian tanpa ijin Arya,sekarang dia sedang tidur mungkin dia lelah,kalau tidak keberatan bolehkah kita menutup kedai ini lebih cepat,biarkan Arya sedikit tenang disini mang bagaimana?"ucap naya.
"ga apa2 neng mang soleh mah ga keberatan,kasian den Arya biar dia istirahat kalo begitu kita semua siap siap untuk menutuo kedai ini lebih awal"ucap mang soleh.
"makasih ya mang sudah mau mengerti keadaan Arya..."ucap naya.
"jangan gitu neng kebaikan den Arya sangat besar bagi kedai ini...ayo kita bereskan!" ucap mang soleh.Lalu semua mulai membereskan kedai tak terkecuali Naya,disana Citra menghampiri Naya..
"kalau boleh tau ada apa sebenarnya nay...?" tanya Citra.
"maaf cit aku ga bisa kasih tau kamu,kalau kamu mau tau kebenarannya kamu bisa tanyakan sendiri sama Arya kalau dia sudah tenang"ucap naya dengan halus.
"kenapa ga kamu aja yang bilang ke aku alasannya kenapa juga harus nunggu arya yang bicara langsung,aku seperti orang bodoh diantara kalian,dan dengan semua ini mungkin kamu merasa menang dari aku karena kamu lebih tau banyak tentang Arya dibanding aku..."ucap citra sinis.
"cukup cit!! aku ga suka kamu berpikiran seperti itu aku ga pernah merasa bersaing sama kamu...karena perasaan bukan untuk di perebutkan...rasa tidak bisa dipaksakan cit...cinta tau dimana ia harus ia harus berlabuh...kalaupun itu berlabuh di hati kamu aku tidak akan memaksakannya untuk berpindah ke hati aku...".tegas Naya.
"neng ayo pulang!!"ajak ayah citra.
"tapi pa aku masih mau disini nungguin Arya bangun..."rengek citra.
"jangan..!!! nanti malah ganggu kita tidak tau bagaimana perasaan den arya udah membaik atau malah tambah buruk.." ucap ayah citra.
"baiklah pa kalau gitu".ucap citra sembari menggerutu.Lalu citra dan papah nya beranjak pergi dari kedai itu disusul mang soleh yang ikut pulang juga,Naya menutup pintu kedai dan mematika sebagian lampu lantas dia merasa perutnya keroncongan lalu dia pergi ke dapur menyiapkan makanan pikirnya dia sendiri lapar apalagi Arya mungkin bangun tidur nanti perutnya keroncongan..
Di dalam kantor Arya terbangun dari tidurnya sebenarnya yang membuat ia bangun adalah bau makanan yang menusuk hidungnya seketika perutnya dangdutan mencium bau makanan,lalu ia keluar ruangan untuk melihat siapa yang memasak di dapur,betapa terkejutnya ia seorang gadis mungil sedang sibuk memasak disana ..Arya menghampirinya dan sontak membuat Naya kaget karena kedatangannya..
"kamu...maaf pasti aku berisik ya sampai sampai kamu kebangun..?" ucap naya malu.
"tuh kamu tau...telingaku sampai sakit dengernya...".ucapnya ketus padahal bukan itu yang membuat arya terbangun tentu saja harun makanan yang naya masak membuat arya terbangun.
"maaf...ehmm aku masak nasi goreng soalnya aku belum terampil masak cuma bisa masak ini..." ucap naya sambil menunjukan masakannya dengan senyum manisnya yang membuat Arya tanpa sadar memandanginya setelah sadar dengan cepat ia memalingkan mukanya dan kembali dengan tatapan dingin nya.
"kayaknya masakan kamu ga enak dari penampilannya aja ga meyakinkan sama sekali,tapi karena aku lapar jd terpaksa aku makan..".ucapnya sambil mengambil piring berisi nasi goreng yang dipegang Naya lalu pergi ke meja makan,melihatnya naya cukup senang lantas ia pun mengambil makanananya dan ikut duduk di meja makan,karena lapar naya melahap makanannya tanpa malu malu melihat itu Arya kagum biasanya cewek selalu gengi makan seperti itu didepan lelaki tetapi lain hal dengan Naya, selesai makan makan Arya beranjak pergi ke tempat lain belakang kedai di sana ada taman kecil dan kursi untuk bersantai tempat itu favorit Arya,soalnya di sana ada kolam ikan dan suara air mengalir dapat sedikit memberi ketenangan dalam dirinya,selesai mambereskn bekas makan Naya pun mendekati Arya dia melihat kondisi Arya yang sedikit tenang dan barusaha menanyakan sesuatu yang membuatnya penasaran,waktu ia ingin memuali pembicaraan tanpa disangka Arya yang memulai pembicaraanya.
"apa aku salah bila aku merasa tidak adil pada hidup ini??.tanya nya.
"yang menurut kamu tidak adil itu apa?.tanya balik naya.
"entahlah...aku sendiri tidak paham...tapi aku benci mereka Rita dan anaknya..."ucapnya dengan mata tajam penuh amarah.
"aku gak akan nyalahin siapa2 ya baik kamu maupun aldi kalian berdua bukanlah korban,bahkan aldi seharusnya lebih membenci ibunya karena telah membuangnya...tetapi tidak ia lakukan aldi sering cerita sama aku ia iri denganku dan dini yang bisa merasakan kasih sayang seorang ibu..bahkan ia bertanya kenapa ia dibuang apa karena tidak diinginkan??tapi ia mencoba menghilangkan perasaan itu ia yakin mungkin ibunya tidak ada pilihan lagi dan ini yang terbaik buat dirinya dan ibunya...".jelas naya panjang lebar.
"jadi menurut kamu aku salah?" tanya Arya.
"aku kan bilang aku ga nyalahin siapa siapa keadaan yang menjadikan kalian seperti ini...." ucapnya lembut.
"nay...kamu ga benci sama aku dengan apa yang sudah aku lakukan sama kamu?" tanya Arya.
"ehmm aku bukan manusia sempurna ya tapi aku selalu berusaha menempatkan itu,dimana aku harus benci dan peduli sama kamu."jelasnya.
"(kamu memang bukan manusia sempurna tapi kehadiran kamu menyempurnakan hidupku)".ucap arya dalam hatinya dengan memandang wajah Naya dengan tatapan penuh kekaguman,lalu karena merasa diperhatikan Naya menoleh ke arah Arya,dan seketika itu juga Arya memalingkan mukanya ke arah lain dan membuat suasana menjadi sedikit kikuk.
"Aldi sekarang sudah tau yang sebenarnya..tapi anehnya dia tidak marah sama sekali pada ibunya...atau mungkin ia hanya berpura pura menerima nya..aku tidak peduli...dan lebih menyebalkan lagi kenapa papah malah lebih membela Aldi dan menyuruhku untuk menerimanya sebagai kakak ku...heuhh sebal mana bisa aku terima dan tidak akan pernah aku terima...".ucap arya..namun tidak ada tanggapan dari Naya saat menoleh ke arah Naya ternyata Kanaya tertidur pulas dengan kepala bersandar pada kursi karena khawatir kepala sakit Arya menarik kepalanya untuk di sandarkan di bahunya..
"(mungkin dia lelah sampai tertidur seperti ini,kamu gadis aneh terkadang kamu bisa kekanak kanakan dan terkadang pula kamu bisa sedewasa melebihi umurmu yang sebenarnya...nay...aku harap aku tidak terlalu dalam menaruh hati padamu karena aku takut semakin aku mencoba membencimu semakin besar pula rasa sayang ini)" ucap Arya dalam hatinya.
Karena tidak tega dan takut membangunkannya Arya membiarkan Naya tertidur seperti itu dan meraka pun tertidur bersama...
Di tempat lain pulang dari rumah Arya perasaan Aldi sebenarnya tidak karuan bercampur aduk antara senang,kecewa,sedih dan marah lalu dia berinisiatif pergi ke rumah Naya untuk menceritakan semuanya,karena Aldi sudah terbiasa meluapkan keluh kesahnya pada Naya begitu pun Naya kepada Aldi,sesampainya di sana dia bertemu dengan ibunya dan tidak mendapati naya di sana ibunya bilang tadi naya pergi dengan dini untuk menemui Arya dan belum pulang sampai saat ini,mendengar hal itu aldi bergegas pergi ke rumah dini untuk mencari keberadaan naya dan hasilnya tetap nihil karena naya tidak berada di sana,dini bilang kalau naya tadi pergi naik motor waktu pertengkaran tadi terjadi katanya naya takut terjadi apa apa dengan Arya makanya naya ikut kemana arya pergi...mendengar itu betapa kecewanya aldi dia marah dan kecewa kenapa naya lebih memilih bersama arya ketimbang dengan nya padahal dari dulu naya selalu siaga didekat aldi saat dibutuhkan begitupun dengan aldi mereka saling melengkapi,melindungi dan menghibur satu sama lain..namun kali ini berbeda naya pergi bersama orang yang baru ia kenal dan meninggalkannya sendiri keadaan terpuruk,aldi pun pamit pulang ..dia menaiki motornya dan pergi berlalu...diperjalanan hatinya tak kuasa menahan sakitnya ia sangat terpukul dengan kenyataan ini dan disaat seperti ini orang yang sangat ia butuhkan tidak ada sungguh sakit..karena konsentrasinya terpecah dan ia memacu motornya dengan kecepatan cukup tinggi saat di sebuah tikungan ia tergelincir dan tepat di depan nya terdapat sebuah mobil karena kaget aldi pun membanting setirnya dan menabrak pohon dan sayangnya tabrakan itu tidak dapat dihindarai....kondisi mtornya cukup parah begitu pun kondisi aldi yang tidak sadarkan diri,orang orang yang berada di sana dengan sigap mencari bantuan dengan menelpon rumah sakit terdekat,tak berselang lama datanglah ambulanc dan langsung membawa korban ke rumah sakit....kita akan merasa sangat sakit apabila merasa kehilangan orang yang sangat kita harapkan....bagaimana kondisi aldi??kita akan mengetahuinya di cerita selanjutnya...mhon maaf kalo banyak typo yaaa maklum masih harus banyak belajar jangan lupa selalu dukung karya anak bangsa dalam kreatifitas tinggalkan komentar dan kasih bintangnya yaaa love u all.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya&Arya
Teen Fictionnaya dan arya adalah slah satu cerminan dari kisah asmara pada remaja di jaman milenial,sikap dingin arya perlahan mencair oleh kehangatan yang selalu diberikan oleh kanaya anandyta,meskipun sempat mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari ar...