Bab 9.Kucoba untuk membuka hatiku untukmu...

1 2 0
                                    

      Pak Yosep mencoba menghubungi handphone Naya tetapi semua percuma seperti sinyal tidak ada di sana hingga cukup sulit menghubunginya,mereka akan menunggu sampai esok pagi dan melakukan pencarian namun apabila esok pagi masih belum juga ditemukan mereka akan meminta bantuan pada tim SAR,tetapi semua masih berharap akan ada keajaiban esok hari pak Yosep sangat berharap kenekatan Arya pergi sendiri untuk mencari Naya dapat berbuah manis nantinya,begitu pun dengan Aldi dan Dini mereka cemas tadinya Aldi pun akan pergi mencari Naya malam itu sama seperti yang dilakukan Arya namun untungnya dapat dicegah oleh pak Yosep dan Dini karena akan menimbulkan resiko yang lebih besar lagi apabila Aldi nekat melakukan pencarian sendiri.
      Ditempat lain api unggun sudah dinyalakan untuk mengurangi rasa dingin yang semakin menusuk,mereka duduk bersama di dekat api unggun hampir setengah jam mereka duduk dan belum ada kata2 yang keluar dari mulut mereka mungkin mereka malu atau masih canggung dengan kejadian tadi ada rasa tidak percaya dalam benak mereka apa yang terjadi tadi benar dari hati arya atau hanya emosi sesaat saja bahkan arya pun sendiri tidak memahaminya,api unggun hampir habis lantas arya pamit pergi mencari kayu bakar lagi dengan malu Naya mengiyakan Arya pun pergi saat mencari kayu bakar tak lama berselang terdengar suara teriakan yang sontak membuat Naya kaget bukan kepalang,dia khawatir apa yang sebenarnya terjadi pada Arya lantas Naya berlari ke arah sumber suara teriakan itu saat Naya melihat Arya yang tergeletak sambil memegangi betis kiri nya dan meringis kesakitan,saat Naya ingin membantunya Arya melarang nya dia berkata dia digigit ular dan takutnya ular itu masih ada disekitar sana,setelah melihat situasi yang sudah memungkinkan lantas Arya berdiri tertatih tatih dan berjalan menghampiri Naya dan Naya dengan sigap membantunya berjalan ketempat yang dirasa akan lebih aman di dekat api unggun,lalu di dudukannya Arya di sana Naya panik bukan kepalang melihat muka Arya yang sudah pucat lantas Naya dengan sigap melakukan pertolongan pertama kepada Arya,untungnya Naya pernah ada pengalaman menjadi anggota PMR waktu SMP dulu jadi dia masih ingat cara untuk melakukan pertolongan pertama pada korban yang terkena gigitan ular lebih beruntungnya lagi ular yang mengigit Arya bukan ular yang sangat berbisa jadi tidak terlalu fatal,Naya sangat telaten mengurus Arya pada saat itu memberikan minum mengelap keringatnya yang mengucur akibat menahan rasa sakitnya itu,Arya menggigil kedinginan entah karena hawa dingin yang menusuk atau karena dari gigitan ular itu Naya menyelimutinya dengan jaketnya namun tetap saja Arya masih menggigil atas inisiatifnya Naya pun mendekati Arya, dipeluknya Arya dan ditidurkan nya dipangkuan Naya yang pada akhirnya arya terlelap tidur di pangkuannya,Naya melihat wajah Arya mengelus rambutnya entah kenapa timbul rasa ini Naya merasa nyaman berada dekat dengan Arya dia khawatir dengan kejadian tadi takut terjadi hal yang tidak diinginkan,dan Naya pun terlelap dalam tidurnya dengan posisi duduk sambil memeluk arya yang tertidur di pangkuannya...
        Keesokan harinya setelah matahari terbit semua mulai berpencar untuk mencari Naya dan Arya,semua terbagi menjadi beberapa tim agar lebih mudah menemukannya,sayangnya cuaca kala itu tidak mendukung pagi itu tidak nampak sunrise mungkin tertutup awan mendung yang sepertinya tak lama lagi akan turun hujan,semua bergegas sebelum hujan turun...
       Ditempat lain Naya & Arya sudah bangun dari tidurnya,untungnya kondisi Arya sedikit membaik semalam Naya merawat lukanya dengan sangat baik,Naya ingat di tas nya masih ada makanan yang sudah dia persiapkan untuk jurit malam waktu itu,mereka pun sarapan dengan makanan seadanya...langit mendung pagi itu hawa semakin dingin lalu terdengar suara suara petir pertanda akan turun hujan,saat mendengar suara petir itu seketika Naya terperanjat kaget badan nya sedikit bergetar seperti ketakutan lantas arya menanyakan kondisinya takut terjadi apa2 namun naya berusaha untuk bersikap lebih tenang dan melawan rasa takutnya padahal sesungguhnya dalam hatinya naya menyimpan rasa takut yang teramat besar yang bisa disebut dengan Astraphobia yaitu ketakutan dan rasa khawatir yang berlebihan ketika mendengarkan suara petir.
         Melihat wajah Naya yang pucat Arya khawatir ia lantas mendekati Naya dan menanyakan keadaan sebenarnya,tetapi tetap saja Naya mencoba menutupinya dan berkata kalau dia baik baik saja,dan petir pun kembali menggelegar dengan kencangnya seketika Naya menjerit dan memeluk erat Arya yang berdiri tepat di sebelahnya dengan badan gemetar Naya menggenggam erat pinggang Arya dan menutup matanya,Naya ketakukan ia menangis dan Arya panik dengan keadaan saat itu tanpa sadar Arya membalas pelukan itu dan mencoba menenangkan Naya.."Kamu ga apa apa...?"tanya arya.
"aku takut arya aku takut...." ucap Naya yang masih memeluk erat Arya.
"kamu tenang itu hanya petir dan kamu akan baik baik saja selama ada disini aku akan berusaha membuat kamu tenang ya...!" ucap Arya dengan lembutnya seraya membelai rambut Naya.
        Hujan yang sangat deras dan suara petir menggelegar serta cuaca yang semakin menusuk seakan menggiring dua insan yang awalnya saling menjauh karena sesuatu hal yang tidak mereka mengerti kenapa keadaan yang membuat mereka menjauh padahal sesungguhnya hati mereka sangat dekat namun ego mereka membentengi semua itu...kurang dari satu jam hujan masih trun dengan derasnya..Naya sudah mulai sedikit tenang dan saat Naya menyadarinya ia pun melepaskan pelukannya dan membalikan badannya membelakangi Arya yang melihatnya heran lantas Naya mengucapkan terima kasih karena Arya membuatnya sedikit tenang dan kembali dalam keadaan yang sedikit kikuk diantara mereka,penuh dengan pertanyaan di benak mereka berdua ..dengan memberanikan diri Naya memulai pembicaraan untuk mencairkan suasana.
"kalau boleh tau kenapa kamu sangat membenci aldi?".tanya naya dengan sedikit rasa takut.
"sebenarnya aku benci kalau harus mengingat itu semua,kamu tidak akan paham bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang lalu datang orang baru yang berusaha merebut tempat kosong itu...Rita dia orang yang berusaha menggantikan posisi istri papah disampingnya serta posisi seorang ibu buatku...tapi semua itu tidak akan terjadi,apalagi setelah aku tau dia rela membuang anak kandungnya sendiri agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu harta papaku...dan kamu tau siapa anak yang dibuangnya??? dia sahabat kecil kamu yang ditemukan oleh seseorang di depan bengkel dan merawatnya hingga saat ini,dan sampai saat ini dia sendiri tidak tau asal usulnya..."jelas arya.
"aldi....?????" jawab naya dengan muka terkejutnya dan mata yang berkaca kaca.
      
        Sementara itu ditempat lain tim SAR beserta guru pembina Aldi dan juga Dini masih menunggu cuaca membaik untuk melakukan pencarian karena kalau dipaksakan akan cukup beresiko,dengan perasaan yang bercampur aduk dini berusaha menenangkan aldi yang terlihat sangat khawatir,aldi menyalahkan dirinya sendiri atas menghilangnya naya andai malam itu dia berada dekat dengan naya mungkin saat ini dia bersama naya melindunginya dan menjaganya,aldi sangat menyayangi naya bahkan lebih dari seorang sahabat namun sayang selama ini naya tidak pernah menyadari perasaan aldi terhadapnya,naya selalu merasa sikap aldi yang posesif karena mereka sudah berteman sangat lama maka dari itu timbul perasaan yang sangat erat diantara mereka.Namun aldi tidak mau merusak semua itu dia lebih baik mengalah dan menyembunyikan perasaan sebenarnya dari pada harus kehilangan naya dia takut naya akan menjauhinya kalau naya tau perasaan sebenarnya.

       Naya masih tidak percaya dengan perkataan Arya tentang tante Rita dan Aldi..namun ia juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya pada Arya mungkin apa yang terjadi pada Arya,tante Rita dan Aldi bisa jadi hanya sebuah kesalah pahaman dan dia harus mencari kebenarannya sendiri,dengan sedikit ragu Naya mendekati arya yang duduk tertunduk lesu,lantas Naya memegang bahu Arya dan mengelusnya dengan lembut dengan tiba tiba Arya berdiri menghadap Naya ditariknya tangan Naya dan dipeluknya Naya dengan sangat erat.
"Kamu tau...awal mula aku ke indonesia adalah untuk mencari senjata agar dapat membalas dendamku pada Rita,lalu aku berusaha mencari tau semuanya tentang asal usul keluarga kedua orang tuanya yang sudah meninggal lalu orang terdekatnya,aku berusaha mencari semua itu sekian lama aku mencari tau sampailah aku di sebuah bengkel yang dimana tempat itu adalah tempat dimana untuk ku menjadi sebuah senjata agar bisa melukai Rita,aku melihat seorang anak lelaki seumuran denganku dan sayang nya waktu itu kamu berada di sebelah anak lelaki itu tanpa berpikir panjang aku menjadikanmu sebagai alat untuk membalaskan sakitku ...ternyata aku salah besar ...aku salah nay kamu orang yang aku pikir dapat aku jadikan alat ternyata mampu membuat hatiku tak karuan,aku bimbang,aku marah,aku benci nay kenapa kamu seperti ini apa yang kamu lakukan sampai aku bisa seperti ini??...aku selalu berusaha melawan semua ini aku menolak rasa ini jangan sampai aku jatuh cinta sama kamu nay...karena rasa itu akan membuat aku semakin bersalah dan menderita .....please nay jangan kamu buat aku seperti ini jangan siksa aku dengan perasaan ini aku tidak boleh suka sama kamu karena kamu hanya alat nay...!!" ucap panjang Arya yang lantas melepas pelukan itu dan membalikan badannya dan menjambak rambutnya sendiri dengan penuh amarah dan mata berkaca kaca,lantas Naya dengan berlinang air mata mendekap tubuh Arya dari belakang dan berusaha memberi ketenangan.
"aku mohon jangan kamu lakukan hal ini sama aku ya...aku sayang sama kamu ...aku sungguh tidak tau dengan apa yang terjadi sebenarnya yaa...mungkin juga Aldi merasakan hal yang sama bahkan dia sendiri tidak tau kenapa kamu bisa sebenci ini sama dia,jangan kamu jadikan dendam kamu merubah sifat kamu yang sebenarnya...aku tau kamu ya kamu tidak sejahat ini...." ucap naya dengan lembut.
"lantas siapa yang harus disalahkan atas penderitaanku selama 10 tahun ini?" tanya Arya yang membuat Naya terkejut dan melepas pelukan itu..
"kamu tau nay ..betapa aku menderita selama ini aku terpukul saat mamahku meninggal lalu tanpa waktu lama datang dia dengan mudahnya menggantikan posisi mamahku,apa ini tujuan dia selama ini aku pikir dia orang baik yang selalu mendampingi mamah saat kemo,ternyata ada maksud lain di dalamnya.."ucapnya.
" tanpa sadar aku memang telah menaruh hati padamu tapi dengan berat hati pula aku harus melawannya..."lanjutnya.
"apa tidak ada kesempatan buat aku agar aku bisa masuk kedalam hidup kamu Arya apa karena kebencian ini kamu korbankan perasaan aku dan juga kamu?"tanya naya.
"ga ada dan ga akan pernah..." jawabnya dingin.
 

terkadang rasa amarah yang teramat dalam bisa membunuh perasaan lain yang padahal apabila ia mau membuka hatinya mungkin semua luka itu perlahan akan sembuh bahkan menghilang....lanjut bab 10 yaaa see u next makasih dan setia nunggu..jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan kasih bintang yaaa loveee u all....

Naya&AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang