Setelah mengantar rita pulang gunawan kembali ke rumah sakit untuk menemani arya dan menyuruh naya dan sahabatnya pulang,aldi mengantar naya sampai rumah dan menyuruhnya untuk istirahat.
Pagi itu naya sudah bangun dan siap siap untuk pergi ke sekolah meski keadaanya belum terlalu sehat tapi memaksakan diri untuk berangkat.
"nay aldi nungguin kamu tuh diluar"teriak ibunya dari bawah.
Mendengar itu naya segera turun ke bawah dan menemui aldi,mereka pun berangkat ke sekolah bersama,disekolah keadaan berjalan seperti biasa bagi anak lainnya tetapi tidak untuk naya dia merasa ada yang kurang,ya arya ...padahal dia baru kenal belum lama dengan arya mungkin itu hanya perasaan bersalahnya saja karena sebabnya arya terluka,lalu dia berencana sepulang sekolah mau mampir ke rumah sakit,bel terakhir sekolah pun berbunyi naya menemui aldi dan dini untuk mengajak mereka ke rumah sakit tetapi kali ini dini tidak ikut seperti biasa dia harus menjaga ayahnya yang sakit,akhirnya aldi mengantar naya ke rumah sakit,setelah sampai naya lekas ke ruangan dimana arya dirawat saat membuka pintu kamar ternyata sudah ada seseorang di sana,siapa dia?? ternyata citra sedang duduk di samping arya mereka sedang asik berbincang.
"owh maaf ganggu aku pikir ga ada kamu cit" ungkap naya dengan muka sedikit kecewa.
"ga ko nay aku juga baru sampai kebetulan aku tau dari mang soleh kalo arya kecelakaan makanya aku minta ijin buat kesini sekaligus ngasih titipan dari mang soleh buat arya sama buat kamu nay" ucapnya.
"oh ya..makasih bilangin ke mang soleh ga usah repot repot,aku kesini cuma pengen tau kabar kamu aja ko dan sepertinya kamu udah baikan kalo gitu aku permisi pulang soalnya ada tugas yang harus aku segera selesaikan" jelas naya.
"kamu emang harus pergi sekarang nay terus kamu kesini sama siapa?" tanya arya.
" aku kesini dianter aldi dia nunggu di lobi,aku pamit ..cit aku duluan ya.." katanya sambil berlalu,arya memanggilnya tetapi naya tidak menghiraukannya dan pergi begitu saja,dengan sedikit berlari naya menghampiri aldi saat melihat muka naya merah dan matanya berkaca aldi bertanya kenapa tapi naya tidak menjawabnya dan menyuruhnya untuk mengantarkannya pulang,sesampainya di rumah naya aldi masih penasaran dan bertanya ada apa tetap saja tidak ada jawaban dan naya langsung masuk ke dalam kamarnya,akhirnya dengan penuh tanda tanya aldi pulang,sesampainya di rumah aldi lantas mencoba menelpon arya untuk mencari tau masalahnya.suara handphone berdering....
"halo..." arya mengangkat telponnya.
"apa yang kamu lakukan tadi sampai naya sedih begitu sebenarnya apa tujuan kamu ya,kenapa harus naya?kalo kamu ada masalah denganku lebih baik kita selesaikan secara jantan bukan dengan mengorbankan perasaan naya yang tidak tau apa apa,aku yakin bukan naya sasaran kamu tapi aku" tanya aldi beruntun.
"kalo kamu gak punya bukti jangan menuduh orang sembarangan,aku tidak mempermainkan perasaan naya aku menyukainya ...kenapa kamu keberatan" tanya arya.
"aku tidak akan memaksakan kehendak ku pada naya meski pun dia memilih kamu,tapi gak akan tinggal diam kalo sampai terjadi apa apa pada naya" ancam nya,dan langsung menutup telponnya.
Malam itu naya sendiri di kamar di murung sampai sampai ibu nya khawatir tidak biasanya naya seperti itu tetapi sang ibu tidak berani menanyakannya langsung dan membiarkan nya sendiri agar lebih tenang,saat sedang memikirkan kondisi anak gadisnya terdengar pintu diketuk sang ibu membuka pintu,ternyata arya yang datang malam itu,mereka berbincang sejenak menanyakan perihal kejadian tempo hari dan keadaan naya yang tiba tiba murung,setelah menjelaskan sang ibu pun tersenyum lalu beliau segera ke kamar untuk menyusul naya,didalam kamar sang ibu memberitahu kalo arya datang ke rumah ingin menemuinya dan menyuruh naya berbicara langsung dengan arya supaya masalah bisa lebih jelas apabila dibicarakan secara langsung,akhirnya dengan bujukan sang ibu naya menuruti perintahnya dan mau menemui arya yang menunggunya di kursi belakang rumah.
"kamu ngapain kesini bukan nya kamu masih sakit harusnya kamu masih dirawat?" tanya naya mengawali pembicaraan.
"aku minta pulang lebih cepat soalnya ada hal yang harus aku jelaskan ke kamu" jelasnya.
"aku ga butuh penjelasan ko,lagian aku bukan siapa siapa kamu jd kamu berhak buat deket sama siapa aja" katanya.
"lalu kenapa kamu pergi gitu aja sampai aldi telpon aku bilang kamu nangis" tanya arya sambil menatap muka naya yang masih menatap lurus ke depan.
"aldi bilang apa ke kamu???? dasar aldi awas dia!!" gerutunya.
"kamu cemburu??" tanya arya dengan senyum.
"apa!!!....ehhmm gak!!!" jawabnya ketus.
"owhhh ...oke kalau gitu besok aku main ke kedai bantuin citra kamu gpp kan?" tanya arya menggoda.
"pergi aja !! aku gak akan larang" jawabnya dengan sangat ketus.
"nay ...udah dong kamu jangan jutek gitu sama aku,aku kangen senyum kamu!!!" pintanya dengan suara lembut.
"kamu benar aku cemburu...tapi aku sendiri juga gak tau kenapa aku cemburu,seharian aku diem di kamar mikirin perasaan aku ya,aku takut kalo aku jatuh cinta sama kamu,sisi lain aku merasa ada hal yang janggal kalo aku boleh jujur aku gak nemuin ketulusan di mata kamu ya ...apa kamu benar suka sama aku atau hanya untuk kesenangan kamu aja???"tanya naya sambil memandang wajah arya dan menatapnya.
seketika itu terdengar seperti tamparan yang keras buat arya pertanyaan naya kepadanya membuat dia merasa bersalah,lalu tanpa sadar arya memegang tangan naya dan menatap matanya.
"aku suka kamu nay dan aku tulus..." katanya meyakinkan.
setelah mendengar itu tiba tiba naya memeluk arya sampai membuat arya kaget,naya memeluknya dengan sangat erat dan penuh kehangatan,saat menyadarinya naya segera melepaskan pelukan itu dan meminta maaf pada arya karena dia melakukan itu tanpa sadar dan membuat keadaan menjadi sedikit kikuk,naya melihat ke atas dan tersenyum manis dan saat arya menatap wajah naya dari samping dia merasakan perasaan sakit dan berkecamuk hatinya dan pikirannya berlawanan,tak terasa waktu menunjukan 21:30 arya lalu pamit pulang pada naya dan ibunya.
Pagi itu terasa berbeda buat naya dia merasa bersemangat pergi ke sekolah mungkin setelah kejadian semalam dia jadi merasa sedikit yakin akan perasaan nya,Cinta itu seperti air mengalir kemana pun ada tempat untuk di aliri,bahkan ke tempat terkecil pun selama ada jalan pasti akan dilalui nya,mungkin itu yang dirasakan naya meski dengan penuh keraguan dan tanda tanya cinta itu tetap tumbuh walau hanya sedikit.
naya pun pamit kepada ibunya saat keluar rumah di sana ternya sudah ada arya dan aldi menunggunya.
"kalian janjian ko bisa barengan gini?"tanya naya.
"gak!!!" jawab mereka berdua bersamaan.
"lucu kalian..(sambil tertawa) terus kalian mau ngapain??" tanya naya.
"jemput kamu!!" jawab mereka lagi bersamaan dan langsung saling pandang.
"aku ga mau jadi rebutan ga enak..aku juga ga mau kalo aku milih diantara salah satunya...aku mending jalan kaki aja" jawab naya sambil pergi meninggalkan mereka.
"jangan!!!" cegah mereka sekali lagi bersamaan.
"kamu pergi dengan arya aja!!" ucap aldi.
Dan pada akhirnya naya ikut dengan arya,sementara aldi mengikutinya dari belakang,saat sampai disekolah dini sudah berada diparkiran dan mereka pun masuk ke dalam.
Hari ini adalah pembukaan untuk calon ketua OSIS baru,setelah pendaftaran dibuka ada 3 siswa yang mendaftar termasuk naya dan lebih mengejutkannya lagi arya ikut mendaftar,mendengar arya arya ikut mendaftar naya bergegas mencari arya,dia mencari di kelas tidak ada di kantin pun tidak ada lalu mendengar beberapa siswi yang berlarian ke lapang basket sekolah dan membuatnya penasaran apa yang membuat para siswi begitu bersemangat menuju lapang basket,dan naya pun pergi ke sana,naya pun berjalan menghampiri kerumunan terdengar gemuruhnya sorak anak anak terutama para siswa sampai tiba di sisi lapang ternyata yang membuat anak cewek histeris adalah arya...dia bersama tim basket lainnya sedang bertanding,naya sendiri tidak tau kalau arya jago main basket,meski dengan kepala yang masih di perban dia asyik memainkan bola basket dan masukkan nya ke dalam ring,naya terlalu fokus pada arya sampai saat dimana bola nyasar tepat menuju padanya naya panik dia hanya menjerit dan menutup matanya,lalu arya segera berlari menghampiri naya dan mendekap tubuh naya dan seketika itu pula bola basket mendarat tepat di bahu arya,saat naya membuka mata dia menatap ke wajah arya dan melihatnya menahan sakit,anak anak yang lain tertegun melihat kejadian itu dan menyoraki mereka ada pula yang histeris tidak terima sudah pasti itu anak cewek yang tidak terima idolanya memeluk cewek lain,arya segera kembali masuk lapangan tanpa berkata apa apa lagi dia menyuruh anak lain melanjutkan pertandingannya dengan sesekali melirik menatap naya saat bertemu muka arya langsung mengalihkan pandangannya,karena merasa risih dengan anak yang menatapnya naya pun pergi meninggalkan lapangan lantas pergi di tengah lorong di berpapasan dengan dini lalu dini mengajaknya ke kantin,saat di kantin mereka berbincang mengenai pemilihan ketua OSIS,saat sedang berbincang naya melihat dari kejauhan arya datang menghampirinya entah kenapa jantungnya berdebar dia merasa malu dia menundukkan wajahnya
"kamu ngapain nay ko nunduk?"tanya dini penasaran.
"ah..apa? engga ko itu anu ehmm.."jawab naya gugup.
"hai..kalian berdua aja?nay barusan aku nyari kamu ke kelas tp ga ada lalu aku berinisiatif nyari kamu ke kantin ternyata ketemu nyari kamu itu mudah karena kamu orangnya mudah di tebak tetapi sulit didapat" katanya.
"kamu ngomong apa sih ya aneh banget geli aku?" tanya dini.
"ehmm...ngapain kamu nyari aku?"tanya naya masih dengan gugup.
"tunggu ini sepertinya ada hal yang ga aku tau ...emang ada apa sih kamu udah mulai ga terbuka sama aku nay?"tanya dini dengan muka kesal.
"bukan gitu ...ga ada apa apa ko...lagian apa yang mau diceritain masa aku mesti cerita ke kamu barusan arya meluk aku buat menghalang bola basket yang mengarah ke aku kan ga lucu din"jelas naya diikuti dengan muka kaget karena keceplosan lalu tersenyum paksa.
"owhhhhhhhh........astaga kalian ...ehmmmm omg pantes naya jadi kayak orang bego dari tadi diajak ngobrol ga nyambung gara gara itu?? ya ampun nay jangan malu maluin napa cuma dipeluk arya aja kamu langsung kayak gini,mentang2 arya cowok pertama yang peluk kamu selain aldi ya kalo dia gak masuk itungan soalnya kamu sama aldi itu kenal dari kecil jadi buka hal aneh lagi kalo kamu sama aldi pelukan haaaaa..." kata dini dengan muka konyolnya menertawakan naya.
"dini....apaan sih terus aja kamu bongkar kartu aku sampai kamu puas!!" kata nya dengan manyun.
"duuuh apaan sih jangan manyun gitu ah nanti cantiknya ilang!!" ucap dini menggoda naya.
"iih dini kamu..." naya mulai risih mencoba mencubit pipi dini,lalu segera dilerai arya.
"udah udah jangan berantem ah ..he!"ucap arya tanpa sadar memegang tangan naya,mereka kembali bertatapan.
"ehmm...aku ke ruang OSIS dulu ya takut ganggu..dahhhh" ucap dini dan langsung berlari ke luar kantin.
Naya menyadarinya dan melepaskan pegangan arya.
"kamu ngapain nyariin aku?"tanya naya mencoba mencairkan suasana.
"kamu kenapa tadi langsung pergi gitu aja ?"tanya arya balik.
"aku...malu diliatin anak lain "jelasnya sambil tersipu.
"ngapain kamu malu bagaimana pun kamu harus siap nantinya.." dengan tersenyum arya berkata itu.
"siap apa...?? " tanya naya.
"siap kalo kamu jadi pacar aku"jawabnya.
"apaan sih..oh ya aku tadi nyari kamu ya pengen nanya kamu ngapain ikut jd kandidat ketua OSIS?" tanya naya mengalihkan pembicaraan.
"aku ga mau kamu jdi ketua OSIS" jawabnya singkat.
"kenapa?".
" masa aku jadi bawahan kamu kan ga lucu bagaimana pun aku tuh harus jadi imam kamu"jelasnya dengan tersenyum.
"apaan sih alasan yang aneh...oh ya nanti sore aku mau main ke rumah nek ijah kamu mau ikut gak!" tanya naya.
"sama siapa?"tanya arya balik.
"sama aldi ma dini" jawabnya.
"ya...sayang banget padahal aku pengen banget ikut tp aku udah ada janji sama mang soleh katanya ada masalah kecil di kedai tapi kamu tenang aja aku gak akan deket2 sama citra ko jd kamu jangan khawatir"jelasnya sambil tersenyum dan memegang tangan naya.
"yee apaan sih lagian kamu mau deket sama citra juga aku gak akan larang aku kan bukan siapa2 kamu,aku pergi dulu ya.." pamit naya,dia berlari keluar kantin dengan senyum yang mengembang akibat perkataan arya barusan meski terdengar gombal tapi mampu membuatnya bahagia.
Sepulang sekolah naya,aldi dan dini langsung ke rumah nek ijah saat sampai di sana halaman depan berantakan seperti tidak berpenghuni mereka penasaran dan mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban naya mencoba mencari tau ke belakang rumah siapa tau nek ijah ada di sana tapi tetap tidak dapat ditemui,mereka panik lalu datanglah seorang warga yang memberitahukan bahwa sudah beberapa haru nek ijah sakit,karena tidak ada sanak saudara maka warga berinisiatif membawanya kerumah sakit,mendengar itu naya dan sahabatnya bergegas ke tempat nek ijah dirawat setelah sampai naya melihat kondisi nek ijah yang memprihatinkan,dokter menanyakan apakah ia keluarganya naya mengiyakan,dokter memberitahu saat ini kondisi nek ijah dalam tahap kritis beliau terkena serangan jantung mendadak mungkin karena faktor umur,cukup lama dokter menjelaskan kondisi nek ijah yang paling naya takutkan dia takut kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya,lantas naya masuk ke dalam kamar dimana nek ijah berbaring tak berdaya,nek ijah terlihat senang dengan kedatangan naya dan sahabatnya air mata nek ijah naya,aldi,dan dini tak bisa terbendung seperti tangis pertemuan dan mungkin akan menjadi sebuah perpisahan kelak itu yang ada didalam benak naya,naya memeluk erat nek ijah dan mencium keningnya dia memberi semangat kepadanya agar bisa sehat seperti biasa,tak habis pikir selama ini yang naya tau nek ijah baik baik saja tidak ada gejala kalau beliau sakit atau mungkin beliau aktris yang hebat dalam menyembunyikan sakitnya selama ini,setelah keadaan sedikit tenang naya teringat arya dan ingin memberi kabar soal kondisi nek ijah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya&Arya
Teen Fictionnaya dan arya adalah slah satu cerminan dari kisah asmara pada remaja di jaman milenial,sikap dingin arya perlahan mencair oleh kehangatan yang selalu diberikan oleh kanaya anandyta,meskipun sempat mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari ar...