Bab.11 Dilema....

4 1 0
                                    

        Malam itu karena Naya ketiduran dan tidak mau membangunkannya maka dengan terpaksa mereka menginap di kedai,dan tak terasa matahari mulai terbit dengan sinarnya yang membawa kehangatan,Naya terbangun dari tidurnya dan didapati ia tengah berada di dalam ruangan kantor dan tertidur di sofa,lalu dua beranjak bangun menuju ke ruang dapur karena mencium harum makanan dan penasaran siapa yang sedang berada di dapur,dan betapa kagetnya Naya saat dia tau siapa yang sedang sibuk memasak..ternyata Arya sedang asik dengan alat dapur dan sibuk menyiapkan sesuatu..dalam hatinya naya bergumam "(terlihat menarik saat Arya asik dengan hobinya)". dulu ia sempat bilang kalau arya suka sekali memasak itu dikarenakan ia terbiasa hidup mandiri sedari kecil makanya arya sangat terampil dalam memasak mengalahkan dirinya...sadar kalau ada yang memperhatikannya sedari tadi Arya melihat siapa yang berdiri di depan pintu dapur,di sana berdiri naya dengan senyum yang mengembang dan mata yang terlihat kagum pada dirinya..
"ngapain kamu disitu...? aku tau kamu pasti kagum lihat aku memasak tapi ga harus gitu juga aku geli liatnya..!".ucapnya dengan melanjutkan pekerjaannya.Naya lalu memalingkan pandangannya ke arah lain dan yang membuat ia malu perutnya tidak bisa diajak kompromi dan berbunyi akibat mencium bau makanan,mendengar itu Arya tak kuat menahan ingin tersenyum ia pun tertawa.
"kamu lapar? makanannya sudah jadi!".ucapnya dengan menghampiri Naya yang masih berdiri mematung,Arya lantas memegang tangan Naya dan menariknya untuk duduk di meja makan,di dudukannya Naya di sana dan Arya lantas mengambil makanan dan menyajikannya kepada Naya,karena heran dengan sikapnya Naya hanya bisa terdiam.
"kamu ngapain masih diam?ayo makan!".ucap Arya yang dengan tiba tiba menyuapi Naya.
"aaaa.....buka mulutnya kalau kamu mau disuapin kenapa ga bilang aja?".ucapnya.
"aku makan sendiri aja..aku cuma bingung pagi ini kamu makan obat apa ko jadi baik gini jangan jangan kamu salah minum obat?".ucapnya dengan wajah polosnya dan penuh dengan tanda tanya.
"hemm...hati aku lagi senang aja makanya aku masakin makanan buat kamu karena semalaman kamu udah nemenin aku jadi kali ini aku buat membalas semuanya karena kamu tau aku ga mau punya hutang budi sama siapapun....".ucapnya sambil meneruskan makannya.
"hutang budi??...jadi ini maksud kamu dengan semua keanehan ini..hanya masalah hutang budi...kamu tau selama ini aku ga pernah nemuin orang yang punya gengsi besar kayak kamu...wajar kita sebagai manusia harus saling bantu karena kita hidup harus saling menolong kita semua tidak ada yang bisa hidup sendiri,lalu kamu pikir dengan semua ini hutang kamu lunas dan kamu puas?".tanya naya dengan serius.
"iya menurutku....kenapa kamu tidak terima?.tanya arya.
"sebaiknya aku pulang,ngapain lama lama aku disini rasanya ga nyaman...".ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya,saat akan meninggalkan meja makan arya berdiri dan menahan tangannya naya.
"tunggu!! kamu mau kemana pergi gitu aja?". tanya arya.
"pulang...".jawabnya dengan berusaha melepaskan genggaman arya.
"kalo gitu aku antar kamu pulang...".ucapnya.
"ga usah aku bisa sendiri....".tolak naya.
"aku antar kamu pulang ....!!!".ucap nya lagi mempertegas dan langsung menarik tangannya,genggamannya sangat erat dan susah untuk dilepas,saat menuju ke pintu diluar ternyata sudah ada mang soleh,citra dan orang tuanya ternyata sedari tadi mereka sudah menunggu di depan kedai dan tidak berani masuk karena takut mengganggu.
"kalian ngapain nungguin disini ..kenapa kalian ga masuk aja?".tanya arya heran.
"anu den kita takut ganggu aden makanya kita tunggu saja disini sampai aden keluar takutnya aden masih tidur..terus sekarang aden mau kemana ?".tanya mang soleh.
" Naya katanya mau pulang mang jadi saya mau anterin naya pulang..."jawabnya.
"Naya kan bisa pulang sendiri..lagian kamu kan masih harus istirahat ..!".ucap citra.
"hemmm...(tersenyum sinis)...itu bukan urusanmu lain kali kamu tidak usah ikut campur urusanku selain masalah kedai kamu paham!!".ucapnya dengan lembut namun tegas...
"aku...".baru citra mau menjelaskan langsung di cegah mang soleh dengan menarik tangan citra dan memberikan isyarat untuk tidak melanjutkannya.
"aku pamit ya mang...".ucap Arya langsung mencium tangan mang soleh mang juju dan istrinya disusul naya dengan melakukan hal yang sama,citra hanya bisa terdiam dengan amarah yang di di tahannya,saat citra dan naya berpapasan terlihat sorot kebencian dimata citra terhadap Naya dan tanpa sengaja arya melihat itu langsung ditariknya genggaman tangannya yang membuat tubuh naya menempel pada dada bidang Arya di rangkul nya Naya dan ditarik kembali badannya untuk pergi ke parkiran menuju motornya,melihat semua itu citra langsung masuk ke dalam kedai dengan mata yang berkaca kaca.
Motor pun melaju pergi meninggalkan kedai,diperjalanan tidak ada sepatah kata pun dari keduanya mereka terdiam ..setelah beberapa lama akhirnya sampailah Naya di rumahnya mendengar suara motor ibunya Naya langsung pergi keluar rumah untuk melihat siapa yang datang melihat anaknya turun dari motor ibunya langsung menghampirinya dan menanyakan keadaannya..
"maaf bu semalam saya ga langsung anterin Naya pulang soalnya dia ketiduran di kedai terus saya ga berani bangunin dia tapi tenang aja saya ga apa apain naya ko bu...".jelas Arya.
"ga apa apa ibu percaya kamu anak baik baik...yang penting kalian baik baik saja ...ayo masuk dulu nak Arya!". ajak ibunya.
"ga usah bu saya pulang dulu ..nay kamu masuk sana istirahat..!!".ucap Arya yang tidak digubris Naya,mungkin dia masih kesal dengan kejadian di kedai tadi,Naya langsung masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Arya,melihat itu ibunya merasa tidak enak.
"ehmm...maaf ya nak Arya Naya kadang suka gitu kalau mood nya lagi jelek".jelas ibunya Naya.
"ga apa apa bu ...kalau gitu saya pamit".ucapnya sambil mencium tangan ibunya naya dan menaiki motornya dan pergi berlalu.Ibunya masuk kedalam rumah untuk melihat kondisi Naya dia tidak berani menanyakan masalah tadi karena dia tau Naya kalau sedang bad mood.
"kemarin Aldi kesini Nay cariin kamu,dan ibu liat matanya merah kayak habis nangis sepertinya dia sedang sangat butuh kamu Nay,tapi ibu tidak berani menanyakan kenapa..".jelasnya panjang lebar.Naya pun kaget baru dia ingat bagaimana keadaan Aldi apa dia baik baik saja sejak kejadian kemarin,Naya pun pamit ke kepada ibunya untuk pergi ke rumah Aldi,sesampainya di bengkel Naya melihat bengkel tutup tidak ada siapa siapa lalu dia melihat ke kaca pun di dalam tidak ada siapa siapa,lalu Naya menghampiri tetangga dekat untuk menanyakan keberadaan mang Udin dan Aldi,tetangga memberitahu katanya kemarin bengkel mang Udin didatangi polisi dan di kasih tau kalau Aldi kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit.
Mendengar pernyataan itu Naya seperti sambar petir di siang bolong lalu Naya menanyakan di rumah sakit mana tetapi sayangnya orang itu tidak mengetahuinya.Naya pun mencoba menghubungi telpon Aldi siapa tau ada jawaban dan untungnya ada yang mengangkat telponnya.
"halo ....".terdengar suara lirih.
"haloo ..mang Udin ..ini mang Udin kan??".tanya Naya panik.
"neng Naya ...iya neng ini mamang,neng Aldi di rumah sakit kemarin dia kecelakaan motor sepulang dari rumah eneng..sampai sekarang dia belum sadar neng mamang khawatir...".jawab mang Udin dengan menhan tangisnya.Naya lantas menanyakan rumah sakitnya setelah mengetahuinya tanpa pikir panjang Naya pergi ke rumah sakit itu,sesampainya di rumah sakit naya pergi ke ruangan tempat dimana Aldi di rawat,di sana sudah menunggu mang Udin dengan wajah cemasnya.
" mang...Aldi sekarang gimana udah bangun belum ?".tanya Naya panik.
"Belum neng..ayo neng kita masuk ke dalam!".ajak mang jaja.Naya pun masuk kedalam ruangan di sana terbaring Aldi dengan luka di kepala tangan dan kakinya yang sudah dibalut perban.
"Dokter bilang tabrakannya cukup fatal ia menghindari mobil dan menabrak pohon di pinggir jalan dan dia mengalami koma,tapi dokter bilang kita berdoa saja mudah mudahan dia akan cepat sadar ya neng". ucap mang Udin sambil menepuk pundak Naya yang duduk disamping Aldi dengan memegang erat tangan Aldi sambil menangis.Lalu Naya teringat pada tante Rita tapi dia harus minta ijin terlebih dahulu pada mang soleh,bagaimanapun mang soleh adalah orang yang telah merawat Aldi dari kecil..
"mang aku mau minta ijin boleh ga kalau aku kasih tau mamah kandungnya Aldi tentang kondisi Aldi saat ini?".tanya naya.
"mamahnya..jadi mamahnya Aldi masih ada neng?? alhamdulillah mamang senang mendengarnya neng...tentu saja mamang tidak keberatan neng sok aja kasih tau neng sekalian mamang pengen ketemu".ucap mang udin.
Dengan ijin mang udin Naya pun menghubungi Arya karena hanya no nya lah yang dia punya saat itu untuk bisa menghubungi mamahnya Aldi,tetapi tidak ada jawaban lalu ia berinisiatif menghubungi Dini untuk menyuruhnya ke rumah Arya dan memberitahu ibunya Aldi,dini pun meng iyakan dan pergi ke rumah Arya,sampai di sana Dini bertemu dengan ibunya Aldi dan papahnya Arya saat dikasih tau kondisi Aldi ibunya syok dan langsung menuju rumah sakit,sampailah mereka semua di rumah sakit ibunya menangis sejadi jadinya setelah dirasa cukup tenang ia berbincang dengan mang Udin dan meminta maaf serta berterima kasih karena telah merawat Aldi selama ini,dan ia pun menceritakan hal yang sebenarnya alasan ia meninggalkan Aldi saat itu,mereka berbincang cukup lama saat hingga larut malam.
Arya baru sampai dirumahnya dan seperti biasa mang jaja dengan setia dan sigap membukakan gerbang.
"malam mang....di rumah kayaknya sepi pada kemana mobil papah ga ada?".tanya arya.
"nganu den tadi ada temen aden kesini katanya namanya dini terus mereka pergi keluar bersama den".ucap mang jaja.
"pergi kemana...?" tanya nya heran.
"maaf den mamang kurang tau...".jawabnya.Lalu Arya masuk ke dalam rumah di sana ia langsung menuju kamarnya dan merebahkan badannya di kasur dengan kepala yang penuh dengan pertanyaan ada apa dini ke rumah ini dan ngapain papa dan ibu tirinya pergi.Lalu karena penasaran ia mencoba menghubungi dini dan dini pun mengangkat telponnya,Arya pun menanyakan hal yang tadi dini menjelaskan kalau ia datang ke rumah nya untuk memberi tahu kalau aldi kecelakaan dan di rawat di rumah sakit,Arya pun kaget dia menanyakan siapa saja yang berada di rumah sakit dini menjawab kalau semua orang ada di sana termasuk Naya mendengar nama itu tanpa pikir panjang Arya bangun dari tempat tidur nya dan bermaksud menemui Naya di rumah sakit.
Sesampainya di sana Arya melihat papahnya,ibu tirinya,mang Udin,dini duduk di bangku depan ruangan tetapi ia tidak melihat Naya di sana,papah dan ibu tirinya terlihat pergi berpamitan lantas dini menyuruh mang Udin untuk pulang agar beliau bisa ber istirahat di rumah, lalu Naya keluar dari ruangan dan meminta dini untuk mengantarkan mang Udin pulang,dengan bujukan akhirnya mang Udin bersedia pulang ke rumah,dini dan mang udin pun pergi meninggalkan rumah sakit tinggallah di sana Naya sendiri saat akan memasuki ruangan Arya datang mendekati.
"nay...tunggu!".arya memanggil.
"kamu...ngapain kamu disini...terus kamu tau dari siapa aku ada disini?".tanya Naya.
"kamu ga perlu tau aku tau dari siapa..ini kan rumah sakit semua orang bebas datang kesini...kamu sendiri ngapain ke sini...?".tanya Arya.
"kalau ga ada lagi yang mau di tanyakan lebih penting dari itu lebih baik aku masuk ke dalam dulu..".ucap Naya sambil beranjak dan langsung di cegah Arya.
"tunggu...aku..ehmm bagaimana keadaan Aldi?".tanya nya dengan sedikit gengsi.
"jadi kamu tau Aldi kecelakaan?".tanya Naya balik.
"iya...bagaimana kondisinya?".tanyanya.
"dia koma ...dan kamu tau kalau saja malam itu aku tidak melakukan hal bodoh dengan menemani kamu mungkin ini ga akan terjadi...".ucap Naya dingin.
"maksud kamu apa...hal bodoh apa yang kamu maksud".tanya arya.
"hemm...malam itu Aldi nyariin aku karena biasanya aku adalah orang yang selalu disampingnya kalau dia lagi sedih...dan saat itu aku malah lebih memilih bersama kamu yang jelas menganggap itu sebagai hutang budi padahal sudah jelas aku lakukan itu karena aku peduli sama kamu...tapi apa balasan kamu?".ucapnya dengan dingin.
"jadi kamu menyesal sudah menemani aku malam itu...dan kamu menyalahkan ku atas kecelakaan ini itu maksud kamu...".tanya Arya.
" yaaa.....kamu lebih paham itu...sekarang kamu silahkan pergi dari sini kalau hanya akan lebih memperkeruh keadaan...silahkan!!".ucap Naya dengan menunjukan jalan untuk pulang.Dengan marah Arya pun pergi dari tempat itu dan tanpa sadar air mata menetes dari pipi Naya yang chubby...Naya pun masuk ke dalam ruangan..di sana dia duduk di samping Aldi yang masih belum sadarkan diri,wajahnya tertunduk dia menyesali yang terjadi pada Aldi namun dia juga menyesali atas apa yang ia katakan pada Arya tadi,dan malam itu dia merasa sangat hancur hatinya sakit dan yang lebih sakit di depannya terbaring orang yang selalu menemaninya sedari kecil menjaganya dan selalu siaga di saat Naya membutuhkannya,tetapi pada saat Aldi membutuhkannya dia malah lebih memilih bersama orang yang baru ia kenal,tak lama kemudian Dini pun datang setelah mengantarkan mang Udin pulang.
"kamu ga apa apa nay...?".tanya Dini.Naya mengangkat kepalanya dan langsung memeluk Dini dan menangis sejadi jadinya,ia menyesali semuanya tetapi Dini berusaha meyakinkan kalau semua itu bukan salahnya itu murni sebuah kecelakaan,dan malam itu pun dilalui oleh ketiga sahabat yang dulu sering bersama berbagi suka dan duka Naya dan Dini memutuskan untuk menginap di sana menemani Aldi yang masih belum sadarkan diri.
Arya kembali ke kedai malam itu seperti biasa tempat itu adalah tempat pelariannya di kalah gundah,sampai di sana semua orang sedang bersiap siap menutup kedai saat melihat Arya masuk ke dalam melihat muka nya yang sama seperti kemarin malam mang soleh tidak berani menanyakan apa apa bahkan saat citra ingin menghampirinya langsung di larang oleh orang tuanya,tanpa di suruh mereka sudah paham harus berbuat apa,saat akan keluar kedai Arya keluar dari ruangan dan memanggil mang soleh dan menyuruh yang lain untuk segera pulang begitu pun Citra,meski awalnya citra sempat menolaknya namun dengan terpaksa ia menuruti perkataan orang tuanya dan pulang ke rumah.
"Kalau boleh mamang tanya aden kenapa lagi ?". tanya mang soleh memulai pembicaraan.
"apa saya terlihat sangat jahat ya mang,apa saya memang tidak punya perasaan,sampai sampai banyak orang yang muak melihat saya?" tanya arya dengan lesu.
"kenapa aden bicara seperti itu?,kalo aden jahat mana mau mamang deket sama aden,kalau ada yang bilang seperti itu mereka salah besar aden bukan jahat hanya saja mungkin maaf aden terkadang selalu malu untuk terlihat peduli padahal sebenarnya hati aden mulia sekali..hanya saja rasa sakit yang aden rasakan mampu membuat aden menjadi sosok yang sangat dingin dan tidak peduli...".ucap mang soleh dengan panjang lebar.
" sekarang aden istirahat tenangkan diri dulu!supaya besok aden bisa menemui orang yang aden maksud dan memberitahukan kalau aden peduli bahkan sayang padanya...".ucapnya lagi sembari menepuk pundak Arya,dan Arya pun menuruti ucapan mang soleh dan pergi ke ruangan untuk beristirahat malam itu.
      Keesokan harinya Arya terbangun dengan badan yang kurang VIT mungkin karena beberapa hari ini ia kurang tidur dan banyak masalah,ia keluar ruangan dan di sana sudah disediakan sarapan tentunya mang soleh lah yang memasak semuanya,mang soleh menyuruhnya sarapan dan selesai sarapan lalu mandi Arya pamit pergi,ia pun pergi memacu kendaraannya dengan tujuan ke rumah sakit,setibanya di rumah sakit ternyata di sana sudah lebih dulu datang ibu tirinya dan papahnya Arya begitupun mang Udin dan tentunya Naya dan Dini tetapi Arya melihat kecemasan di wajah mereka Arya pun menerka nerka ada apa,kenapa mereka semua berdiri di luar ruangan? tanya Arya dalam benaknya,tak lama munculah seorang dokter dan perawat yang membawa kabar baik terdengar kalau Aldi sudah sadar dari Komanya,dan semuanya terlihat senang begitu pun Arya tanpa sadar ia tersenyum senang,semua di perbolehkan masuk ke dalam saat akan masuk tanpa sengaja Naya menoleh ke arah di mana Arya berdiri dan Arya pun kaget dan segera beranjak meninggalkan tempat itu,Naya pun mencegahnya.
"kenapa kamu pergi....kamu sudah kesini lalu mau pergi begitu saja? Aldi sudah sadar kalau kamu mau lihat dia silahkan!".Ucapan Naya.
"aku tau tadi tidak sengaja dengar tadi,ga perlu aku masuk karena aku yakin kehadiranku hanya akan merusak suasana saja,lebih baik kamu masuk temui dia pasti dia sedang mencari kamu!!dan jangan bilang pada siapapun kalau aku kesini!".ucapnya dan langsung pergi berlalu.
"kenapa dia,terus ngapain dia kesini kalau pada akhirnya pergi begitu saja tanpa bertemu orang lain??" gerutu Naya.
"mungkin ini memang sudah menjadi takdirku selalu tersisih dan tidak pantas mendapat kasih sayang...dan dari kamu juga Nay kamu terlihat sangat membenciku apa semenyebalkan nya aku sampai kamu bersikap dingin padaku,atau mungkin ini balasan atas semua yang telah aku lakukan padamu yang awalnya aku hanya memanfaatkan kamu lalu tanpa sadar tumbuhlah rasa yang tidak aku mengerti,aku merindukanmu,aku takut kamu menjauh,aku takut kamu membenciku,tapi semua itu sudah tiada gunanya rasanya sudah tidak ada alasan lagi untuk kamu memulai kembali perasaan dulu terhadapku...".ucap arya dengan memacu motornya dan tanpa sadar meneteskan air mata dan pergi melaju.

ya ammpunnn sedih banget ga tuhh ?? rasa terkadang datang tak terduga...
bagaimana kelanjutannya nanti lanjut part selanjutnya yaaaa selalu suport karya anak bangsa tinggalkan jejak komen atau kasih bintang oke...maksihh....




Naya&AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang