Jeno melepas helm fullface-nya, tangannya ia gunakan untuk merapikan sedikit rambutnya. Beberapa pasang mata memuja bagaimana Jeno saat ini. Jeno yang sangat menawan duduk di atas motor, pakaian casual yang dia gunakan menambah bagaimana menakjubkan dirinya.
Jeno tersenyum saat melihat seorang dengan wajah manis berjalan didepan sana. Tanpa berlama-lama Jeno langsung berlari menghampirinya.
"Yak" kaget Jeno
Namun sepertinya orang itu tidak terkejut sama sekali, dan itu membuat Jeno sedikit kecewa
"Aigo kamchagiya"
"Kenapa tidak terkejut sih?" Kesal Jeno
"Aku sudah tau dari baumu Jen." Ucapnya
Jeno hanya tersenyum, kakinya berjalan sejajar dengan orang itu. Membiarkan semua orang melihat bagaimana interaksi Jeno dengannya.
Banyak yang mengira, jika mereka berdua adalah pasangan. Terlebih lagi Jeno memang sangat dekat dengan orang ini. namun kenyataannya semua hanyalah prasangka orang. Jeno hanya berteman dengannya. Ya sebatas teman.
"Injun-ah, hari ini aku absen. Nanti beri tau aku jika ada tugas" ucap Jeno
"Kenapa? Kau absen lebih dari 3 minggu dan sekarang absen lagi?"
Jeno berfikir sejenak, namun dia tidak menjawab apa yang di tanyakan Renjun. Dia hanya tersenyum dan mengelus kepala Renjun sebelum berjalan menjauhi Renjun yang sudah sampai didepan kelasnya.
Kini Jeno berjalan ke gedung sebelah, tempat dimana Mark berkuliah. Jeno dan Mark memanglah 1 Universitas. Hanya saja mereka beda gedung. Ya karena mereka tidak berada di jurusan yang sama.
Berjalan sambil tersenyum, Jeno merasa sangat bersemangat saat ini. Dan saat melewati gedung olahraga, Jeno berhenti. Matanya menatap seseorang yang sedang bermain basket. Jeno kini duduk di bangku penonton. Bersama dengan penonton yang lain.
Hari ini bukan hari pertandingan basket. Hanya para pemain basket sedang berkumpul dan berlatih. Mata Jeno kini menatap seseorang yang terlihat semakin menawan dengan keringat di wajahnya. Jeno bahkan hampir tidak berkedip.
Tapi tak lama senyum manis Jeno hilang saat melihat Mark di pinggir lapangan basket. Menghidar dari Mark, Jeno memilih keluar dari area basket. Memilih untuk menunggu Mark di tempat lain.
Sedangkan Mark kini duduk bersama dengan seseorang. Mengabaikan beberapa pasang mata yang memperhatikan bagaimana sikapnya saat ini.
"Ayolah Jaemin. Bantu aku. Kau taukan bagaimana susahnya mendekati Haechan" ucap Mark
Orang yang bernama Jaemin hanya bisa diam, mendengarkan apa yang Mark katakan padanya. tangannya kini mengelap wajahnya yang penuh dengan keringat.
"Hyung aku tidak ada waktu untuk membantumu. Turnamen basket akan segera di mulai. Aku tidak ada waktu bermain dengan Haechan" balasnya
Tangan Mark kini membuka tutup botol dan memberikannya pada Jaemin. jika di lihat, pelakuan Mark ke Jaemin seperti seorang kekasih. Belum lagi Mark memang dekat dengan Jaemin.
"Aku akan melakukan apapun untukmu Jaem, tolonglah." Mark memohon dengan penuh
Tapi Jaemin tetaplah Jaemin, dia terlalu malas mengurusi urusan orang lain. Terlebih lagi kisah percintaan Mark yang menurutnya sangatlah membosankan.
"Baiklah, tapi aku tidak janji" ketus Jaemin
Mark tersenyum, tanpa sadar dia langsung memeluk Jaemin dan itu membuat seluruh penonton yang ada di area basket histeris. Jaemin adalah salah satu idola mereka. Banyak laki-laki dominan yang mengincarnya, namun semua merasa tersisih karena sejauh ini Jaemin hanya akrab dan dekat dengan Mark yang notabanenya adalah Ketua Mahasiswa di Fakultasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Family (END)
Short StoryBercerita tentang keluarga Jaehyun dan Taeyong, dengan segala tingkah anak-anaknya. Nonbaku BXB Jaeyong Markhyuck Nomin Upload: 14/02/2021-23/02/2021 2021 @tys_131