Part 3

20.8K 2.4K 90
                                    




Jeno yang sedang fokus dengan apa yang di kerjakannya terlihat sangat menggemaskan. Entah apa yang merasuki orang ini, sesampai di kantor Taeyong dia meminta pada staff untuk menyiapkan beberapa bunga dan vas.

Dan saat ini yang Jeno lakukan adalah merangkai bunga. Ruangan Taeyong yang tadi terlihat rapi dan bersih kini berubah seperti kandang kuda. Daun dimana-mana, kelopak bunga yang menyebar hampir seluruh ruangan. Belum lagi tali dan benda lain yang Jeno gunakan untuk merangkai bunga ini.

Tidak ada yang berani mendekati Jeno atau menegur untuk setidaknya membereskan ruangan Boss mereka. Mereka terlalu segan dan takut pada Jeno. Padahal Jeno kalaupun di tegur tidak akan marah, ya paling hanya kesal.

"Hai sayang, apa yang kau lakukan?"

Jeno yang tadi fokus kini mengalihkan perhatiannya pada Taeyong yang berdiri di depan pintu. Taeyong terlihat manis dengan senyumnya.

Ya, sebisa mungkin Taeyong harus tersenyum. Walau dalam hati dia ingin mengumpat pada Jeno yang membuat ruangannya seperti tempat sampah

"Lihatlah, aku merangkai bunga" ucap Jeno bangga dengan hasil karyanya.

"Wow, tidak biasanya kamu bersikap manis dengan Eomma"

Taeyong berjalan, kakinya di gunakan untuk menyingkirkan beberapa tangkai bunga yang berserakan.

Perlahan Taeyong duduk di sofa, tangannya memainkan rambut Jeno yang sedang duduk di lantai dengan berbagai macam bunga.

"Kau sudah lama disini?" tanya Taeyong

"Tidak terlalu, belum ada 2 jam"

Taeyong tersenyum tipis saat melihat bagaimana seriusnya Jeno saat ini. padahal dia hanya merangkai bunga, namun kenapa ekspresi Jeno seperti seorang Dokter yang akan melakukan operasi. Terlalu serius.

"Apa masih lama merangkainya?"

"Sebentar lagi Eomma, setelah selesai temani aku ya"

"Kemana?" Tanya Taeyong

"Kencan"

Taeyong mengerutkan keningnya saat Jeno mendongak dan tersenyum manis padanya. mengingatkan dia dengan Jaehyun.






Jaehyun menghela napas saat Mark mengajaknya ke tempat ini. Setelah mengantar mobil Mark ke tempat service mobil, kini Jaehyun dan Mark berada di sorum mobil. Tanpa bertanya atau penasaran, Jaehyun bisa menebak apa yang di inginkan Mark darinya.

Berbeda dengan Jeno, jika Mark bersikap manis dan sopan pasti akan ada bayaran yang begitu mahal untuknya. Dan tentu saja, Jaehyun harus menggunakan uangnya untuk membayar Mark.

Mark adalah tipe anak yang rajin dan sederhana. Tapi di balik semua itu, status sosial Mark sangat tinggi. Mark bisa saja makan di pinggir jalan, namun untuk sesuatu yang dia gunakan atau sesuatu yang dia sukai sangatlah berbeda.

Bahkan Jaehyun pernah menguras salah satu kartunya hanya untuk memuaskan koleksi Mark, tak tanggung-tanggung Mark mengoleksi beberapa motor dan mobil. Bisa di bilang dana dari koleksi Mark 40% dari Jaehyun dan 40% dari Taeyong. Mark hanya menyumbang 20% dari totol koleksinya, itupun dia dapat dari keuntungan penjualan mobil.

"Kau ingin beli mobil?" tanya Jaehyun

Mark mengangguk, "Kemarin aku menjual salah satu mobilku, dan aku dapat keuntungan. Tapi untuk membeli tipe mobil yang berbeda masih ada sedikit kekurangan. Daddy maukan menutup kekurangannya" ucap Mark sambil tersenyum manis

"Tidak masalah" balas Jaehyun dengan wajah ramah. Ya walaupun dia sedikit tidak rela. Tapi ya sudahlah, Mark juga anaknya. Dia mencari uang juga untuk kedua anaknya. Mau di berikan kepada siapa lagi kekayaannya jika bukan untuk Mark dan Jeno

Jung Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang