Pagi ini Jungkook terlihat melangkah kan kakinya menuju ruang tengah setelah selesai urusan di ruangan rahasianya.
Sesampainya di ruang tengah,bisa dilihat Namjoon yang membaca koran sambil minum tehnya,Seokjin yang membolak-balik halaman majalah kecantikan,serta Yeonjun yang bermain petak umpet bersama Beomgyu dengan wajah kesalnya, sepertinya sulung Kim itu dipaksa oleh adiknya untuk ikut bermain."Kau tidak ke kantor son?" Seokjin bertanya pada Jungkook saat melihat anaknya itu mendudukkan pantatnya di sofa sampingnya.
"Tidak Pa. Aku hanya akan ke markas sebentar lagi..."
"Apa ada masalah?" Namjoon ikut bergabung dalam obrolan sang istri dan anaknya.
"Hanya tikus kecil yang ingin bermain-main dengan Red Devils."
Jawab Jungkook sambil merebahkan kepalanya kepangkuan sang papa.
Seokjin yang mengerti maksudnya langsung mengelus sayang rambut sang putra.
Seokjin kadang heran, bagaimana bisa Jungkook yang manja seperti ini di takuti banyak orang? Lihatlah sekarang dia bahkan hampir serupa dengan si bungsu Kim."Kau pasti lelah ya sayang? Kau bisa 'istirahat' kalau kau sudah lelah... Jangan memaksa kan dirimu! Sekuat apapun kau,kau hanya seorang manusia biasa yang bisa merasakan lelah. Kau punya Yeonjun yang bisa menggantikan mu,bukan? Beruntung Yeonjun lahir dengan menurun gen darimu,jadi dia bisa dijadikan pewaris. Mau sampai kapan kau terus merahasiakan semua ini? Kau juga butuh istirahat,mungkin mencari pasangan bisa membuat mu lebih tenang..."
Elusan pada kepala Jungkook berhenti saat dia langsung menegakkan tubuhnya. Membuat tangan Seokjin terlihat menggantung di udara."Papa dengar! Aku tidak akan bisa 'istirahat' sekarang. Aku sudah memulainya dari awal sampai ke titik sekarang. Walaupun rasa lelah itu pasti selalu datang,tapi sebisa mungkin aku melawannya. Untuk masalah Yeonjun... Aku belum bisa mengatakan semuanya sekarang. Aku terlalu takut untuk membiarkan putraku harus menghadapi bahaya. Setidaknya sampai dia benar-benar siap. Dan untuk pasangan,sampai kapanpun aku tak akan pernah mencari pasangan baru. Hatiku sudah dibawa oleh 'dia'..."
Seokjin dan Namjoon speechless mendengar perkataan Jungkook. Baru pertama kali ini mereka mendengar Jungkook berbicara panjang lebar. Biasanya dia hanya menjawab seadanya."T–tapi bagaimana dengan Eunha? Bukankah kalian dekat? Papa dengar dia juga menyukai mu." Seokjin sedikit terbata,masih takjub dengan anak nya.
"Apa dengan memaksa dan selalu mendapat penolakan dariku itu bisa di sebut dekat? Aku tidak peduli kalau dia menyukai ku,dihatiku hanya ada satu nama,dan itu tidak akan pernah berubah. Eunha hanya parasit dalam hidupku."
"Jungkook kau terlalu kasar menyebut Eunha begitu. Setidaknya hargai dia!!"
"Sudahlah Pa,aku harus segera ke markas." Tanpa menunggu jawaban dari sang Papa,Jungkook meninggalkan ruang tengah.
"Jangan di paksa Seokjinie... Kau tau sendiri sebesar apa cinta Jungkook untuk'nya'..."
"Namjoon,aku hanya ingin hidup anakku kembali berwarna,bukan hanya segala hal berbau senjata dan darah saja..."
"Tapi tidak harus dengan pasangan baru Jinie~ Yang ada Jungkook akan menderita jika dia menjalin hubungan dengan seseorang. Dia akan merasa menghianati istrinya."
Namjoon membawa istrinya kedalam pelukan hangat saat dirasa Seokjin yang sebentar lagi pasti akan menangis.Sementara itu,kedua pangeran Kim saat ini masih bermain hide and seek. Entah sudah berapa kali Yeonjun mengeluarkan decakan nya. Sementara si bungsu Kim itu masih terlihat senang saat membuat kakaknya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LIFE [KOOKV]
Fanfiction•KOOKV• Jeon Jungkook adalah definisi dari kata 'SEMPURNA'. Semua orang juga tau dirinya sangatlah tampan, pemilik perusahaan terbesar, aura dominan yang mampu menundukkan pihak bottom maupun wanita. Tapi yang dunia tidak tau adalah, Jungkook memili...