Eps 13

2.9K 282 19
                                        

Dingin.

Itulah yang di rasakan Yeonjun ketika terbangun. Matanya menelusuri ruangan yang dia tempati. Lampu mati, hanya ada sedikit sinar bulan dari sela-sela jendela.

Hidung mancungnya mencium bau amis, dia yakin tempat ini pasti sering menjadi tempat pembantaian. Dan mungkin sebentar lagi dia yang menjadi korban?

Yeonjun terkekeh miris melihat kondisinya sendiri. Kedua tangan dan kaki nya terikat rantai pada tiang yang berdiri, membentuk huruf X. Lidah nya mengecap rasa besi, karena luka di bibir nya.

Mengingat kembali kejadian terakhir kali yang dia alami, saat dia dan sang kekasih di serang oleh beberapa orang berpakaian serba hitam. Dia tidaklah lemah, latihan yang di berikan oleh ayah nya tidak main-main. Begitupun dengan Soobin yang memang bagian dari anggota ayahnya.

Hanya saja, Yeonjun dan Soobin tidak ada persiapan senjata dan lawan mereka menyerang sekaligus. Apalagi saat Yeonjun melihat Soobin jatuh karena di tendang membuat fokusnya buyar. Dan setelahnya dia tidak mengingat apapun kemudian terbangun di tempat seperti ini.

Baju yang di pakai Yeonjun kotor oleh debu dan juga darah. Dia yakin saat dia pingsan pasti orang-orang itu sudah menyiksa nya terlebih dahulu. Terbukti dengan rasa sakit di bagian perut, pipi, kedua kaki dan punggungnya.

Mata nya terus mencari-cari seseorang namun tidak ada, dia sendirian dan Soobin tidak bersama nya. Pikiran buruk mendadak muncul, Yeonjun merasa gelisah di tempatnya. Berusaha melepaskan ikatan rantai di tangannya, namun gagal dan membuat luka di pergelangan tangannya semakin parah.

Satu-satunya cara agar bisa terlepas adalah mereka yang akan membuka kunci pada gembok rantai nya. Namun itu hanya akan membuat dia kembali di hajar oleh mereka. Yeonjun menunduk, air matanya menetes. Bukan karena rasa sakit di tubuhnya tetapi sakit di hatinya saat berfikir mungkin ini hari terakhir nya. Berfikir bahwa dia harus meninggalkan keluarganya, meninggalkan papa tercinta, ayah nya, adik nya juga kekasih nya. Bahkan Yeonjun sekarang tidak tau bagaimana kondisi Soobin.

Di tengah kegelisahan yang menyerbu, Yeonjun mendengar suara langkah kaki mendekat. Dia tidak perduli, mungkin itu orang yang akan menyiksanya nya sebentar lagi. Pintu terbuka, langkah kaki seseorang itu semakin mendekat lalu berdiri tepat di depan Yeonjun yang masih menunduk.


"Yeonjun sunbae..."

Yeonjun tersentak, dia mengenal suara pria di depannya. Kepalanya langsung mendongak dan benar, di depan nya berdiri Hyunjin dengan sebuah kayu di tangannya.

"K-kau..."

Kenapa bisa ada Hyunjin disini? Dan kenapa pria yang lebih muda dari nya ini memakai masker dan topi seperti orang-orang yang menculiknya?

"Aku akan menjelaskan nya nanti, sekarang yang terpenting menyelamatkan sunbae sebelum mereka curiga."

Hyunjin mengeluarkan kunci di saku nya, kemudian mulai membuka gembok pada rantai yang mengikat kaki dan tangan Yeonjun. Tubuh Yeonjun langsung limbung kearah Hyunjin karena kaki nya lemas dan terasa sakit.

"Sunbae apa kau tidak sanggup berjalan? Aku tidak kuat kalau harus menggendong mu."

"Tolong rangkul aku saja." Balas Yeonjun.

Hyunjin langsung merangkul pundak Yeonjun dan menuntun nya pada jendela disana. Mencoba membuka sekuat tenaga pada jendela besi yang ada, dan bersyukur lah ruangan Yeonjun di sekap berada di lantai dasar.

Jendela terbuka cukup keras, Hyunjin membantu Yeonjun untuk cepat-cepat keluar dari sana. Berjalan tertatih cukup cepat kearah hutan sekitar saat mendengar suara langkah kaki yang ingin memasuki ruangan tadi.

SECRET LIFE [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang