Bestfriend (Nahyuck)

3.8K 287 11
                                    

Suara erangan menggema keras di dalam studio tari Neo University. Kedua mahasiswa unggulan program studi seni tari dengan fokus tari moderen terlihat terengah, mencoba menangkap oksigen sebanyak mungkin. Mereka adalah Lee Donghyuck dan Na Jaemin.

Mahasiswa angkatan tahun 2018. Sahabat sejak 13 tahun.

"Nana, aku lelah." Keluh pemuda yang lebih tua beberapa bulan itu. Merasa namanya disebut Nana hanya menghela napas pasrah.

"Aku juga lelah, Hyuckie. Tapi kita harus terus berlatih. Perlombaannya tinggal minggu depan." Gerut Jaemin pada Donghyuck. Alisnya yang tebal menukik tajam dan bibir merah mudanya mengerucut lucu.

Di mata Donghyuck, Jaemin terlihat sangat lucu saat ini, "Ah, lucu sekali!"

Dengan itu Donghyuck berjalan menghampiri Jaemin yang berada di seberang ruangan. Dicubitnya gemas pipi pemuda yang lebih tinggi. "Ah, kau lucu sekali! Bagaimana ini?"

"Hyuckie, lepwas! Pipwiku sakit!" Perintah Na Jaemin pada Lee Donghyuck. Tak lama cubitan itu berubah menjadi elusan lembut dikedua sisi pipi Jaemin.

"Maaf, Nana. Kau terlihat sangat amat menggemaskan marah-marah begitu." Jelas Donghyuck sambil terkekeh. Jaemin mencebik mendengar alasan pemuda yang diam-diam memiliki suara merdu itu.

"Nana maafkan kalau kita berlatih lagi."

"Tapi aku sangat lelah, Na." Sergah Donghyuck. "Peluk dulu, ya. 10 menit saja, itung-itung istirahat."

Jaemin mengalah dengan membiarkan Donghyuck memeluknya dari belakang sambil berdiri. Tak lama Lee mulai menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Na yang mana membuat Jaemin merasa tidak nyaman karena dia berkeringat sangat banyak sekarang. "Hyuckie, jangan begitu. Wajahmu nanti basah dengan keringatku."

"Tak apa. Biarkan begini dulu"

Nana mengela napas pasrah. Jika sudah dalam mode manja begini mana bisa Jaemin mengatakan tidak pada Donghyuck. Jaemin memutuskan mengelus lembut tangan Donghyuck yang melingkar nyaman di pinggangnya.

"Maaf ya, Hyuckie, aku menyusahkanmu dengan sulit menghapal koreografi. Aku akan berusaha keras supaya kita tidak harus terus berlatih." Lirih Nana yang mana tidak lebih keras dari sebuah bisikkan tapi mengingat posisi mereka saat ini sangat mudah untuk Donghyuck mendengar ucapan Jaemin.

Donghyuck benci jika Jaemin mulai memandang rendah dirinya sendiri. Hanya melihat kelemahan dirinya saja tanpa melihat kelebihannya juga. Padahal menurut Donghyuck kekurangan Jaemin sangat amat dapat tertutupi dengan tariannya yang penuh dengan power, perasaan, dan juga cerita ditiap gerakkannya. Donghyuck pikir Jaemin adalah seorang penari yang luar biasa menakjubkan.

Sedangkan Jaemin benci ketika harus terus dan terus meminta Donghyuck untuk mengulang koreo. Salahkan pada kemampuannya mengingat. Menyusahkan sahabatnya adalah hal terakhir yang Jaemin inginkan. Ia tidak ingin Donghyuck kelelahan. Ia tahu, tidak sepertinya, Donghyuck memiliki banyak kegiatan diluar kampus. Seperti komunitas pecinta game online, organisasi mahasiswa, ektra band juga kalau Jaemin tidak salah ingat. Jadi untuk terus meminta Donghyuck mengulang-ulangan gerakkan yang sama Jaemin merasa bersalah.

"Hei, aku sudah pernah bilang kan kalau ini bukan masalah besar? Daripada itu, aku jadi bisa menghabiskan banyak waktu dengan sahabatku. Jadi tidak masalah. Okay, Nana?" Jaemin mengangguk ragu, masih terbesit rasa bersalah dalam hatinya. Donghyuck mengerang frustasi, "Kau harusnya mengangguk dengan yakin, Nana!"

Yang lebih muda mengangguk keras diperintah seperti itu. Donghyuck yang merasa puas menangkup pipi lalu mencium lembut bibir Na Jaemin. "Benar begitu. Sahabatku memang hebat!" Puji Donghyuck setelah mencium Jaemin. Yang muda hanya tertawa menanggapi.

"Ah, Nanaku makin hebat. Beri aku satu ciuman lagi. Lalu ayo kita berlatih sampai kita tidak mampu lagi!" Permintaan Donghyuck bukanlah hal baru dan mencengangkan untuk Jaemin begitu pula sebaliknya. Untuk dua orang dengan bahasa cinta; sentuhan, hal ini merupakan sebuah berkat.

🎈🎈🎈

Thank you!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang