Anak Kecil (Sungjaem)

2.5K 218 8
                                    

//Slight nomin

Perasaan ini baru bagi Park Jisung. Park Jisung mengagumi Na Jaemin. Segala hal tentang Na Jaemin luar biasa untuknya.

Cara Jaemin mengurus member Dream, cara Jaemin tidak mengurus member Dream. Cara Jaemin tertawa, cara Jaemin marah. Cara Jaemin diam, cara Jaemin gila-gilaan. Semua, ya, semua.

Jisung mengagumi Jaemin. Bukan mengagumi sebagai kakak beradik atau sebatas rekan kerja. Jisung jatuh cinta pada kakak yang lebih tua 2 tahun darinya itu.

Ohh, dia sungguh cantik. Batin Jisung tiap saat Jaemin muncul dihadapannya. Sungguh, Jaemin tidak melakukan apa pun. Pemuda berzodiak Leo itu hanya diam mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Aku akan membuat Jaemin hyung menjadi kekasihku!" Tekad Jisung sudah bulat, Jaemin harus menjadi miliknya.

Plakk

"Chenle?! Buat apa pukulan itu?!" Seru Jisung tidak terima. Tentu saja, siapa yang terima kepalanya dipukul tanpa alasan. Pukulan itu membuat Jaemin yang duduk di sebrang ruangan mengalihkan perhatiannya pada duo maknae itu.

"Hehe kita sedang bermain, hyung." Elak Chenle.

"Bicaramu terlalu keras bodoh! Bagaimana kalau ada yang dengar?! Beruntung cuma aku yang dengar!" Bisik Chenle pada Jisung ketika Jaemin sudah tidak lagi melihat Chenle dan Jisung.

"Tak masalah, toh aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku. Jadi, yah, tak masalah." Ucap Jisung penuh percaya diri. Chenle yang melihatnya hanya mendengus geli.

"Ya, Park Jisung, kau ini anak kesayangan Jaemin hyung. Akan sulit baginya melihatmu sebagai lelaki yang akan dia kencani." Ucap Chenle yang berhasil membuat Jisung muram.

Ck, Chenle benar. Jaemin terlanjur melihatnya sebagai bayi besar yang harus dijagai setiap saat. Ini saatnya membuat Jaemin meliriknya sebagai lelaki.

🌈

Ini pukul 3 pagi dan perut Jisung keroncongan. Salahkan niatnya untuk diet dan memutuskan untuk tidak makan malam.

Jisung ingin makan mi instan buatan Jaemin yang terkenal enak itu. Pasalnya Jaemin selalu menambah bumbu-bumbu yang Jisung tidak ketahui namanya, dan itu membuat mi instan buatan Jaemin lebih enak dari mi instan mana pun.

Ah, memikirkannya saja membuat perut Jisung semakin keroncongan.

Saat hendak beranjak ke kamar Jaemin dan Jeno, langkah Jisung terhenti. Ia teringat akan tekatnya yang hendak membuat Jaemin berhenti melihatnya sebagai anak kecil. Jisung harus membuat Jaemin melihatnya sebagai pria dewasa yang mandiri!

Bukannya belok ke kanan, yang mana kamar Jaemin dan Jeno, Jisung lurus terus menuju dapur asrama Dream.

Dikeluarkannya mi instan dari kabinet, lalu ia ambil pula telur di dalam kulkas. Jisung percaya diri.

Namun ditengah perjalanan Jisung bingung. Harusnya ia gunakan wadah yang berbentuk cekung atau yang berbentuk seperti mangkok? Atau bahkan yang pipih?

Setelah perdebatan panjang dengan batinnya Jisung memilih wadah yang berbentuk mangkok yang memiliki gagang di pinggirnya. Lalu, ia isi air tiga per empat dari wadah yang ia gunakan.

Jisung masih percaya diri.

Tak menunggu lama Jisung masukkan telur dan mi instan itu.

Aku mahir juga. Batin Jisung. Namun tak berapa lama air rebusan mi dan telur itu meluber keluar dari wadah yang ia gunakan. Panik bukan main, Jisung mulai berteriak seperti orang kesurupan di jam 3 pagi.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang