"Kau sudah menemukannya?" tanya Soonji pada Jaeho.
"Menemukan apa? Panti asuhan?
Suami istri itu menoleh ke arah pintu depan di mana Seokjin yang baru pulang sekolah berdiri di sana."Kalian kira aku tidak tahu? Kenapa Ayah dan Ibu jahat sekali, sih? Padahal Jungkook itu anak Ayah dan Ibu, tapi kenapa perlakuan kalian berbeda?"
"Dia tidak sempurna, Seokjin-ah," jawab Soonji.
"Memangnya Ibu dan Ayah sempurna? Memangnya keinginan Jungkook dilahirkan seperti itu? Apa kalau aku yang ada di posisinya, Ayah dan Ibu juga berlaku kasar?" tanya Seokjin balik dengan air mata yang terus mengalir.
Soonji menggeleng. "Bukan begitu, nak..."
"Bukan apanya? Kenapa kalian tidak bunuh saja Jungkook sekalian sebelum dia lahir?" Seokjin semakin emosi.
"Seokjin, jaga kata-katamu," tegur Jaeho.
"Kenapa?! Bukannya seharusnya kalian senang dengan saranku barusan?! Dengan begitu, tidak akan ada lagi anak lumpuh di sini. Puas, kan?!"
Si sulung itu mengangguk paham. "Ohh.. kalau begitu, kami pergi saja. Jadi, Jungkook tidak akan mengganggu kalian," ujarnya. Seokjin langsung masuk dan mengambil dua koper miliknya dan Jungkook yang sudah ia siapkan jauh hari.
"Hyung, ada apa ribut-ribut di luar?"
Seokjin tidak menjawab dan mengangkat Jungkook ke atas kursi roda. "Kook, bisa kau bawa satu?" tanya Seokjin menunjuk kopernya yang lebih kecil.
"Iya, Hyung. Tapi untuk apa?"
"Kita pergi, Kook. Hyung sudah menemukan rumah yang lebih baik untukmu," jelas Seokjin dengan nada bergetar.
Saat Seokjin membawa Jungkook keluar, tangannya ditahan oleh Soonji. "Kalau kau pergi, Ibu akan blokir semua kartumu dan Ibu sita fasilitasmu!" ancamnya.
"Silahkan, Bu.. terima kasih. Aku bisa bekerja sendiri karena adikku lebih penting."
Tiba-tiba, Jaeho berdiri di depan menghalangi mereka. Dia menatap kedua putranya dengan tatapan yang sulit diartikan.
PLAK!
"Yeobo!" pekik Soonji panik saat Jaeho menampar pipi Seokjin dengan sangat kencang sampai Seokjin mimisan. Jaeho juga kaget, tapi dia berusaha tenang.
Jungkook menangis. "Hyung..! Ayah, Hyung tidak salah! Jangan pukul!"
Ini pertama kali Jaeho menampar Seokjin dan juga pertama kali Jungkook berani bicara dengan nada seperti itu pada orang tuanya. "Hyung, kau tidak apa-apa?"
Jaeho menarik baju Jungkook kasar sampai Jungkook berdiri. "Hei, anak cacat! Kau! Sudah berani melawan, ya?!"
Plak! Plak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly •JinKook• [COMPLETED]
FanficKisah perjuangan kakak beradik, Seokjin dan Jungkook, untuk mendapatkan kembali keadilan, serta kasih sayang untuk mereka Highest rank #1 in Purelove (17 Juni 2021) #1 in Sojung (26 Mei 2021) #2 in Eunha (26 Mei 2021) #2 in Purelove (22 Mei 2021) #3...