Chapter 11; Imperfect Child

791 60 82
                                    

"Tunggu, Jin!" Jaeho menahan tangan Seokjin yang ingin keluar dari sana, menemui Soonji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu, Jin!" Jaeho menahan tangan Seokjin yang ingin keluar dari sana, menemui Soonji.

Seokjin menggeram marah. "Apa lagi yang harus ditunggu?! Ibu menyakiti adikku! Aku tidak terima!"

"Dengarkan Ayah--,"

"Apa yang harus didengarkan?! Aku tidak perlu pembelaan, sudah ada bukti jika Jungkook terluka. Aku bahkan bisa membawa Ibu ke kantor polisi jika aku tidak ingat jika Jungkook sangat menyayanginya!"

"Maka itu kau harus membantu Ayah, membuat ibumu berbuat baik pada Jungkook," kata Jaeho.

"Kenapa? Kenapa aku harus membantu? Aku bisa melakukannya sendiri! Menjaga Jungkook, merawat dan mengurusnya. Aku bisa sendiri!" gertak Seokjin.

Jaeho tetap menahan tangan Seokjin, tidak membiarkan anak itu pergi. "Karena kau akan menyakiti perasaan Jungkook jika kau melaporkan ibumu. Dan Ayah mohon, kembalilah ke rumah.."

Rahang Seokjin mengeras marah. "Ayah tahu? Benda yang dulu kalian kira batu dan kalian buang itu sudah kuasah sampai menjadi berlian, dan saat ini Ayah menginginkannya setelah semua itu? Tidak!"

"Hyu-Hyung..."

Mendengar lirih itu Seokjin segera duduk di samping adiknya, mengusap surainya. "Kenapa, Koo? Hyung di sini.."

Jungkook membuka matanya. "Hyung, hiksss.. Koo takut," isaknya lalu beringsut memeluk sang kakak.

Seokjin mengeratkan pelukannya. "Jangan takut, Hyung di sini. Apa ada yang sakit, hm?"

Jungkook menggeleng. "Jangan pergi, Hyung. Jangan tinggalkan Koo.."

"Hyung tidak pergi tinggalkan Koo.."

Jaeho yang melihat itu seketika mencelos hatinya. Dia menepuk-nepuk bahu kedua putranya. "Jin, Ayah tunggu di luar. Kita bicara, sebentar saja."

Seokjin terpaksa mengangguk.

"Tidak boleh pergi! Tidak boleh tinggalkan Koo! Hiksss.. Hyung, Koo takut. Dipukul, dijambak.. sakitt," lirih Jungkook terdengar pilu.

Seokjin menggeleng, meyakinkan Jungkook bahwa dia tidak akan kemana-mana. "Koo mau makan?"

Jungkook menggeleng. Tatapannya kosong. "Koo lelah. Lelah sekali."

"Koo anak yang kuat. Adik Hyung," cicit Seokjin sambil mengelus kepala Jungkook yang ada di pahanya.

"Hyung, nanti kalau sudah ketemu pendonornya, ayo hidup bahagia. Hyung harus janji jaga jantung itu baik-baik, demi Koo.. demi Ayah.. demi Ibu."

Butterfly •JinKook• [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang