🏵Happy Reading🏵
.
.
.
.
.
Suara bisik-bisik dari para siswa-siswi terdengar jelas di telinga pemuda tampan beriris shappire itu.rahangnya mengeras kala ia mendengar nama gadis yang ia sukai di jelek-jelekkan di depan mata kepalanya.
"Hiii kau dengar kan tadi tsubuki san mengatakan bahwa dia itu jalang"ucap siswi 1 dengan nada jijk.
"Ya apa mungkin dia hanya mengincar harta Boruto senpai saja ya?"bisik siswi 2 pada teman-temanya yang di jawab anggukan dari mereka semua.
"Aku jadi kasihan pada tsubuki senpai"timpal siswa-siswi dengan nada sedih.
Perkataan-perkataan para siswa-siswi itu terdengar oleh boruto.dia langsung mengepalkan tanganya menahan amarah yang akan segera ia keluarkan.dengan tatapan tajam ia bersuara.
"hey bubar kalian semua"ujar boruto dingin dengan tatapan membunuh.sontak semua siswa yang ada langsung bubar menuju ke kegiatan masing-masing.mereka takut akan menjadi sasaran empuk dari sang bad boy.
'Ck semua ini gara-gara si centil itu' batin boruto kesal.
"Hosh...hosh...a-apa yang terjadi?"ucap inojin terengah-engah.
"Tsubuki datang dia menyiram jus ke wajah sarada tanpa sebab"ucap mitsuki polos.
"Jadi sarada baik-baik saja kan?"tanya inojin lagi.
"Huhf...aku juga tidak tau inojin semoga dia baik-baik saja"ucap boruto santai.tapi dalam hati ia sangat khawatir pada sarada.
"Ku rasa sumire dan choco sedang menghiburnya"timpal shikadai sambil menguap kecil.'perempuan memang merepotkan' lanjutunya dalam hati.
.
.
.
.
.
Di dalam toilet wanita,dua gadis dengan berbeda warna rambut itu saling diam dalam keheningan.hingga seorang gadis dengan badan gemuk mendobrak pintu toilet dengan kasar.
'BRAAK!!! '
"Hah..hah...apa kau baik-baik saja sarada"tanya choco dengan nafas terengah-engah.
Yang di sebut hanya memasang wajah datar sambil memandang bingung pada orang yang tengah memandang khawatir dirinya.perlahan sudut bibir gadis yang bernama sarada itu tertarik hingga membentuk senyum tipis.
"Kau khwatir padaku?"tanya sarada dingin.meski begitu tak dapat di pungkiri bahwa ia sangat senang.tapi sifat tsundere yang dimilikinya itu membuat dirinya menyembunyikan kesenanganya lewat wajah datarnya.
Mendengar pertanyaan dari gadis yang tengah ia tanyai ini membuat gadis gemuk itu menghela nafas berat.bukanya menjawab apa yang ia tanyakan gadis di depanya ini malah menanyakan hal yang sudah pasti jawabanya.
"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu kau ini bagaimana sih"gerutu choco.
"Aku baik"jawab sarada singkat.
"Ne sarada chan ini seragam cadanganku kau gantilah seragammu nanti kau kedinginan"ucap sumire lembut sembari memberi seragam cadangan miliknya kepada sarada.
Sebelum ke toilet sumire memang pergi ke loker untuk mengambil seragam cadangan yang selalu ia bawa.ia adalah siswi yang teliti dan teladan maka dari itu ia selalu membawa seragam cadangan agar jika ada hal yang tidak di inginkan maka ia tak perlu repot.
"Arigatou sumire"ucap sarada dengan senyum tipis.kemudian mengambil seragam dan berlalu masuk mengganti pakaian seragamnya yang sudah basah karena air jus.
Setelah beberapa saat di dalam toilet sarada keluar denga seragam yang lebih rapi.seragam sumire pas di tubuh rampingya.memang ukuran seragam sumire dan dirinya sama.
"nanti ku kembalikan besok sumire"ucap sarada datar.
"Ha'i tak usah terlalu di pikirkan"ucap sumire lembut.
"Hm"di balas deheman dan anggukan kepala dari gadis bersurai reven tersebut.
"Tsubuki itu aku akan menghajarnya untukmu sarada.berani-beraninya dia mempermalukan mu seperti itu,dia pikir dia itu siapa"ucap choco geram.ia bahkan meremas bungkus keripik kentang miliknya.
"iya dia sudah melewati batas sarada chan seharusnya dia tudak berbicara kasar seperti itu pada mu"ucap sumire sedih.ia takut sarada akan pindah karena perkataan tsubuki yang keterlaluan itu.padahal dirinya baru masuk ke sekolah itu beberapa jam yang lalu,dan sudah di permalukan secara terang-terangan.
"Tak usah di pikirkan itu tak masalah bagiku"jawab sarada datar tanpa ekspresi.
'kuharap kau memang baik-baik saja sarada' batin sumire dan choco bersamaan.mereka memandang sendu wajah ayu milik sarada.
Tak berselang lama bel tanda pelajaran kedua berbunyi.siswa-siswi berhamburan menuju kelas masing-masing.di perjalanan ketiga gadis itu berpas-pasan dengan empat pemuda tampan yang sempat bersama mereka di kantin.
"Apa kau baik-baik saja sarada?bagaimana dengan seragammu?mau ku antar pulang saja?haruskah aku memberi tau konohamaru nii untuk mengizinkanmu pulang?apa kau tak lapar kau belum sempat makan tadi?"tanya boruto tanpa celah.entah mengapa dirinya sangat khawatir pada gadis mungil di depanya ini.sedangkan yang di tanya hanya memandang tanpa minat.
"Kau...cerewet"bukanya menjawab gadis itu malah mengatai dirinya cerewet.
Mata boruto membulat ketika gadis yang ia tanya malah mengatainya.malu itulah yang ia rasakan.sedangkan teman-temanya sudah menertawakan dirinya.jatuhlah harga dirinya sebagai pemuda tampan di sekolahnya.
"Ahahaha kasian sekali kau hahha makanya kau harus bertanya satu-satu baka"ucap inojin denga nada mengejek dan tawa terbahak-bahak.
"Ck mondekusai kasian sekali kau hoam...sabar ya"ucap shikadai sambil menguap.
"Sebainya kita cepat sebelum sensei masuk"ucap mitsuki yang seolah tau akan keterpojokan sahabat karibnya itu.
"I-iya m-mitsuki benar dattebasa"ucap boruto gupup+malu.
~Tbc~
Typo bertebaran mohon di maklumi
Jangan lupa klik tombol bintang di pojok kiri karena dengan kalian mengklik tombol itu kalian sudah memberi semangat pada author:)