🏵Happy Reading🏵
••
•
•
•
•
•
•
Setelah mendengar cerita dari boruto kini sarada tengah melamun di dalam kamarnya. Ia sedang memikirikan siapa yang boruto lindungi bahkan ia dan para sahabatnya rela melindungi dia yang di maksud oleh boruto di ceritanya itu.
"Apakah sebegitu berartinya dirinya bagi mu boruto?"lirih sarada. Entah kenapa rasanya sarada ingin menghabisi orang yang di maksud oleh boruto. berani sekali dia membuat dirinya merasakan hal seperti ini.Ah sial!!
Pusing memikirkan hal itu gadis cantik itu memilih bejalan ke arah balkon yang ada di kamarnya, tak lupa pula dengan novel yang ia ambil dari rak buku miliknya.Angin berhembus membuat rambut indahnya bergoyang kesana kemari sesuai arah angin membawanya. Ia kemudian duduk di salah satu bangku yang ada di balkon itu. tangan mulusnya dengan perlahan membuka novel itu, novel dengan sampul biru itu mengingatkanya akan warna mata pemuda yang baru ia temui beberapa saat yang lalu.beberapa saat kemudian sinar sang surya yang mulai terbenam mengusik penglihatan gadis itu. ia kemudian menutup novel yang ia baca dan kemudian berdiri untuk melihat sunshet yang memanjakan mata.
"Mama sama papa belum pulang ya"gumam gadis itu pada dirinya sendiri. sedih dan kesepian hal yang selalu ia rasakan di saat dirinya sedang sendiri.
"Baka"umpatnya kemudian.
🌹______________🌹______________🌹
"Shikadai cepat maju kedepan kau jadilah pelindungku aku akan menyerang"ucap pemuda bersurai kuning siapa lagi kalau bukan boruto.
Ya! sekarang mereka sedang bermain play station (PS) di kamar boruto. bukan mereka saja ada mitsuki, Inojin, Iwabe, Denki serta metal.
"Mondekusai aku mengerti bolt"ucap shikadai dengan malasnya.
"Yosh"teriak boruto menggema di kamar itu. sedangkan para sahabatnya hanya menutup telinga mereka dengan kedua tanganya. beruntung kamar itu kedap suara, jika tidak bisa di pastikan telinga boruto akan merah akibat cubitan dari Kaasan-nya
"Borutooo"pekik mereka serempak.
"Gomen gomen hehhe"ucap boruto dengan cengingiran khas uzumaki.
Para sahabatnya hanya mengangguk mengiyakan perminta maafan dari sahabat kuning mereka. sampai suara ketukan yang berasal dari luar pintu membuat para pemuda itu saling menatap. siapa? pikir mereka. sedangkan boruto berdiri dan berjalan ke arah pintu kamarnya kemudian membukanya.
Tok!
Tok!
Tok!
"Iya sebentar"ucap boruto dengan malas. Baka! dia tak akan mendengarnya.Dasar!!
'Krieet'
Pintu terbuka menampilkan gadis manis bersurai indigo sedang berdiri dengan memegang nampan berisi cemilan.
"Hima ada apa?"tanya boruto dengan tampang bodohnya.
"Nii-chan aku membawakan cemilan ini untuk kalian"ucap himawari yang masih setia berdiri di depan pintu kamar kakaknya.
mendengar perkataan dari adiknya boruto langsung menggeser badanya dan mempersilahkan adiknya masuk ke dalam kamarnya"Ah masuklah"ucap boruto.
"Wah hima chan kau membawakan kami cemilan ya"tebak iwabe dengan mata berbinar senang.
"Iya iwabe nii di makan ya, semoga nii chan semua suka"ucap himawari kemudian menaruh nampan berisi berbagai macam kue dan jus itu di atas meja yang ada di kamar kakaknya.
"Arigatou hima chan"ucap mereka serempak.
"Ha'i hima pamit ya"ucap himawari, sedangkan boruto dkk mengangguk, gadis berusia 15 tahun itu kemudian pergi keluar dari dalam kamar sang kakak setelah berpamitan.
Inojin masih terus memandang punggung himawari hingga tak terlihat.pemuda itu sudah lama menyukai adik dari sahabatnya itu. akan tetapi ia hanya memendam perasaanya sedalam mungkin agar para sahabatnya yang lain terutama 'aniki' dari gadis yang ia sukai tidak boleh mengetahuinya bisa mati dia di tangan sulung uzumaki itu.
"Ekhem!!"dehem boruto membuat lamunan pemuda berkulit pucat itu terbuyar.
"E-eh a-ada apa boruto"ucap inojin dengan gugup.
"Kenapa kau terus melihat adikku seperti itu"tanya boruto sinis. sedangkan para sahabatnya yang lain memandangnya seolah-olah mengatakan hal yang sama padanya.
"T-tidak ada kok"ucap inojin berusaha menghilangkan perasaan gugupnya.
"Ck terserah kau saja"boruto berujar ketus.
Tak menghiraukan kekesalan boruto inojin kemudian mengambil kue kering dengan cream cokelat di atasnya dan memakanya.
"Sugoi ini enak sekali, siapa yang membuatnya boruto?!"tanya inojin antusias.
"Biasanya sih yang buat Kaa-san dan dibantu hima"jawab boruto sembari meminum jus jeruk yang di bawakan oleh adik kesayanganya.
'Calon istri idaman' batin inojin sambil tersenyum.
Jangan lupa vote and coment ya minna san:)
Warning⚠️ Typo bertebaran!
See you next chapter🍃