18

1.8K 100 0
                                    

Sudah hampir satu jam Kavian bermain game tapi kedua gadis itu belum kembali ke rumah.

"Bener kayaknya ada yang ngangkut tuh anak,"Monolong Kavian di kamarnya dengan hp miring yang di apit kedua tanganya.

Kavian menyimpan ponselnya di kasur dan beranjak dari sana untuk menuju ke lantai bawah.

Bersamaan dengan pijakan kaki di tangga yang terakhir,suara mobil masuk ke halaman rumah membuat Kavian buru-buru menuju ruang keluarga untuk menonton televisi.

Suara pintu utama terdengar sampai ke telinga  Kavian.Matanya mengintip melihat ke ambang pintu tapi di rasa orangnya akan menghampirinya jadi matanya ia fokus kan kembali ke televisi.

"Tumben lo nonton di sini,bukannya di kamar lo ada Tv?," ujar Kanaya terheran dan berhenti saat melewati ruang keluarga.

"Emang kenapa,,syirik aja lo jadi ade,"balas Kavian sengit tanpa melihat lawan bicara.

"Biasanya lo ogah-ogahan kalo sendiri,,ada angin apa lo,"mata Kanaya memicing curiga.

"Angin puyy--uh,"balas Kavian memutar badanya tapi tidak menemukan seseorang,matanya celingukan,"bini gue mana??," tanya Kavian ngasal.

Kanaya mengedikan bahunya acuh dan berlalu untuk pergi ke kamarnya,saat langkah ke empat ia urungkan niatnya karna dia punya cerita,jadilah dia berlari menghampiri Kavian yang sedang berdiri di kursi menggunakan kedua lututnya dengan mata yang tertuju pada Kanaya menunggu jawaban.

Saat Kanaya sudah berada di samping Kavian barulah Kavian duduk.

"Mana?," Kavian masih gencar bertanya.

"Gue turuni di tengah jalan--puas,"bohong Kanaya.

"Yang bener sayaaang " ujar Kavian mengusap kepala Kanaya lembut lalu menoyornya.

"Ish lo mah maen nya toyor-toyoran,"kesal Kanaya lalu menoyor balik kepala Kavian."impas ya,"

"Ya udah,abis lo culik di simpen di mana dia,"Tuduh Kavian ngawur.

"Di got,"asal Kanaya.

"Bagus,,anak pintar,"Kavian menepuk kepala Kanaya tiga kali.

Kanaya menepis tangan Kavian."aaah serius ah,,gue anterin ke rumah nya,"jujur Kanaya."Tapi gue punya cerita."

"Apa,"

"Kan tadi gue sama pacar lo ke cafe kan ya,,terus....."

*Flasback on*

"Lis situ aja yuk mumpung kosong," ujar Kanaya menarik tangan Kalista menuju kursi yang menurut Kanaya tidak ada penghuni,namun di sebelah meja itu ada sekumpulan cowok yang Kanaya tebak sedang berkumpul.

Keduanya duduk di meja itu dan otomatis semua cowok yang ada di meja sebelah pada menolehkan kepalanya.Kanaya menjadi salting sendiri karena menyadari tatapanya menuju mereka lain dengan Kalista yang biasa saja karena sibuk dengan ponselnya.

Kanaya memesan sekaligus menutupi kegugupanya.setelah memesan tak perlu nunggu lama pesanan ya datang dan mereka menikmatinya.

Di saat sedang menikmati makananya tiba-tiba salah satu dari meja sebrang menghampiri mereka.

"Hai,"sapa seorang tersebut membuat keduanya menoleh.

"Ya," jawab Kanaya.

Orang tersebut duduk di antara Kanaya dan Kalista tetapi pandanganya menuju Kalista lalu menyodorkan sebuah ponsel.

"Boleh gue minta nomor lo," ujar cowok itu meminta izin.

"Gue cuma punya nomor satu,"jawab Kalista membuat cowok itu bingung.

"Iya gue minta,"ucap cowok itu ragu.

"Kalo di minta ntar gue pake yang mana,"ucap Kalista kekeh lain hal nya dengan Kanaya yang sudah menahan agar tawanya tidak pecah.

"Maksudnya,,gue save nomor lo dan lo save nomor gue gitu,"ujar cowok itu menjelaskan.

"Gak ah gue udah punya pacar,"aku Kalista membuat pemuda itu kicep dan di saat itu terdengar tawa di meja sana pecah.

"O-oh sorry-sorry,"katanya menggaruk hidungnya meakipun tak gatal melirik ke arah teman-temannya sebentar lalu pandanganya berpindah ke arah Kanaya.

"Punya lo aja deh,"pasrah cowok itu.

"Okeh,"ujar Kanaya menahan tawanya.

Pemuda itu kembali pada tempatnya setelah menyelesaikan tantangan dari teman-temannya meskipun berujung malu,asalkan tantangannya selesai.

*Flasback off*

Kanaya yang sedang menceritakan itu tak henti hentinya tertawa sampai-sampai cairan bening keluar dari matanya.

"Asli kocak banget pacar lo,"ucap Kanaya menyeka air mata dengan punggung jari telunjuk.

"Setiawati banget pacar gue ya,"haru Kavian memeluk bantal sofa lebay.

"Idih alay banget jijik gue," sinis Kanaya beranjak dari sana.

"Nay sini peluk dulu,"Kavian merentangkan kedua tangannya membuat Kanaya bergidig ngeri.

"Jir kerasukan apa lo,"ucap Kanaya takut.

"Gue kan kangen Nay," ujar Kavian sedikit berteriak.

"IIIIH GELI GUE BANG,"teriak Kanaya berlari namun sedikit tersenyum geli.

"Lo gak kangen apa sama gue?,"tanya Kavian berlari mengejar Kanaya,"bertaun-taun loh kita pisah Nay,"lanjut Kavian menambah kecepatan larinya saat Kanaya berada tak jauh di depanya.

"Lebay lo asli,"balas Kanaya tertawa masih berlari dan menambah kecapatanya saat berada di tangga.

"Sini peluk,"Kavian kembali merentangkan kedua tanganya.

"Gak mau,"rengek Kanaya masih berlari menuju kamarnya dia mencoba menoleh ke belakang ternyata Kavian dekat di belakangnya juga sedang berlari.

"Kyaaa,,ih abang gue takut anjir,"Kanaya tertawa juga takut saat mengucapkan itu dan berhenti di depan pintu kamarnya.

"Udah ah cape nih gue,"ucapnya ngos-ngosan lalu merentangkan tangannya dengan ekspresi seperti anak kecil.

kavian yang melihat itu tersenyum lalu menerima sambutan itu dengan pelukan lembut menyalurkan rindunya yang hanya terbalas sedikit waktu itu.

Kavian tersenyum di balik punggung Kanaya begitupun Kanaya yang juga tersenyum.kalo boleh jujur dirinya pun rindu pada abang yang satu ini.

Kanaya melepaskan pelukanya,"ngadep sana bang,"titah Kanaya pada Kavian untuk membelakanginya,dan Kavian hanya menurut.setelah Kavian membelakanginya Kanaya lompat ke punggung Kavian membuat Kavian yang tidak siap sedikit oleng untung dia kuat.

"Ngapain,"tanyanya sedikit terkekeh.

"Anterin gue sampe kamar cepet,"ujar Kanaya di gendongan Kavian.

"Dasar bocah,"makinya tapi tak urung mengantarnya masuk ke dalam kamar.

Kavian menurunkan Kanaya di tempat tidur,"mau cium gak,"pertanyaan itu di balas dengan gedikan bahu dari Kanaya tanda tidak mau tapi membuat Kavian terkekeh.

"Lucu lo nyet,"Kavian mencubit pipi Kanaya pelan,"good night,"katanya hanya di balas dengan deheman.

Kavian keluar dari kamar Kanaya lalu masuk ke kamarnya yang berdampingan.Tanpa mereka sadari sepasang mata tersenyum geli melihat adegan yang di ciptakan keduanya lalu masuk ke dalam kamarnya kembali.

----




Jangan lupa vote dan komennya❤

Seeu😙

Si gadis polos [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang