44

1.2K 84 11
                                    


💖Happy reading💖

* * *

"Kerumah gue, udah lulus ini," ajak Kavian di tengah keributan semua siswa maupun siswi.

"Gue lulus yan," heboh Akbar mengguncang tubuh kavian.

"Gak foto foto dulu," ujar Candra lalu Kavian berfikir sebentar setelahnya ia mengangguk. Itung itung buat kenangan.

Banyak para siswi yang minta untuk berfoto berdua dengan Kavian tidak hanya pada Kavian tapi juga pada kawannya.

"Iya bentar satu satu," ujar Radit sebagai fotografer dadakan Kavian mulai frustasi.  

"Eh gue mau foto sama lo dong," ujar satu siswi kepada Radit.

Radit yang tadinya fokus memotret beralih sebentar lalu bergaya se-kece mungkin setelah selesai dia kembali memotret.

"Gue pegel nih," teriak Kavian yang sedari tadi tak henti hentinya tersenyum, bergaya dengan dua jari ataupun dengan gaya tangan mantap.

"Eh jan peluk peluk ada hati yang harus gue jaga," Kavian melepaskan tangan siswi yang memeluknya.

"Ish gitu amat lo," ujar siswi itu memukul Kavian setelah itu memeluknya kembali karena menganggap ucapan Kavian tadi hanya candaan.

"Yan kabur yan cape nih gue, laper juga," teriak Radit memberikan ponsel kepada pemiliknya yang sudah mendapatkan potret bersama Kavian.

"CAN!! BAR!! RUMAH KAVIAN," teriak Radit kepada mereka yang memang lumayan jauh dari tempatnya berdiri.

Candra dan akbar berlari ke arah Kavian dan Radit setelah keempatnya bersama, mereka berlari membelah lautan manusia yang memang berada di lapangan semua untuk menghindari permintaan para siswi berfoto bersama.

'Kavian gue mau dong'

'Eh Candra gue belom sama lo'

'Gue mau sama lo dong Bar'

'Radit foto sekali dong'

Keempatnya menulikan pendengaran mereka menolaknya dengan mentah berlari terbirit birit hingga sampai di parkiran. Nafas semuanya tidak normal akibat berlari.

"Jadi orang ganteng emang susah," ujar Radit mencoba menormalkan nafasnya.

"Langsung ke rumah lo nih," ujar Candra menatap Kavian dengan nafas kencang.

"Hmm," jawab Kavian dengan deheman.

"Gak makan makan dulu gitu atau ngafe," ucap Akbar seperti memberi saran.

"Udah gue siapin di sana," ujar Kavian sembari menaiki motor besarnya.

"Oke mentap," ujar ketiganya lalu menaiki motor masing masing dan melaju menuju rumah Kavian.

"Selamat siang," teriak Radit take tahu diri.

"Assalamualaikum," sindir seseorang yang berada di kursi ruang utama.

"Eh, waalaikum sayang," balas Radit tersenyum menatap Kanaya.

"Dih najis," ujar Akbar menatap julid pada Radit.

"Kok cepet banget," tanya Kanaya dengan cemilan di tangannya.

"Terserah gue dong," balas Kavian dengan wajah tengil. Keempatnya langsung pergi ke atas menuju kamar Kavian.

"Tuh makan sepuas lo pada," ujar Kavian lalu pergi menuju kamar mandi.

"Anjaay gak sia sia gue milih lo jadi temen gue yan," ujar Akbar menghampiri makanan yang menumpuk di lantai tapi beralaskan karpet.

Si gadis polos [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang