37

1.2K 70 7
                                    


💖Happy reading💖

***

"Egois banget si lo ta," Kalista yang mendengar ucapan tiba tiba dari Kavian sedikit kaget.

"Egoisnya dari mana," tanya Kalista dengan pelan.

"Egois," ulang Kavian dengan muka serius. Kalista mulai berfikir tata letak kesalahan yang dia buat.

Bayangan kalista jatuh pada kejadian tadi saat mereka ribut. Kalista mulai mengerti.

"Oh gara gara tadi," ujar Kalista menahan langkah Kavian terpaksa Kavian berhenti dan menatap Kalista dengan bingung.

"Apa?,"

"Tadi kan kita berantem, lo pengen jalan ke sana tapi gue pengennya ke sini," jelas Kalista berucap dengan wajah bingung. Kavian mulai menahan tawanya melihat wajah Kalista.

"Itu ya," tanya Kalista sekali lagi. Kavian menghadap Kalista dengan merubah wajahnya kembali marah.

"Lo tau lo egois," ujar Kavian yang di angguki Kalista lalu setelahnya menggeleng. Kalista mulai takut matanya terdapat sedikit cairan bening belum pernah Kalista melihat Kavian seperti ini. Semarah itukah Kavian.

"Bokap lo manusia," ujar Kavian membuat Kalista menelan air liurnya gugup.

"Nyokap lo juga manusia," lanjutnya.

"Kenapa lo doang yang kaya bidadari," seketika mimik wajah Kalista berubah setelah mendengar kalimat terakhir Kavian.

"Gak egois gimana coba," ucap Kavian dengan sedikit tertawa.

"Iih kirain apa," teriak Kalista memukul Kavian yang sedang tertawa secara bertubi tubi.

"Kaget kirain marah beneran," ujar Kalista dengan suara sedikit bergetar. Kavian langsung memeluk sambil tertawa renyah.

"Lo dari jawa ya," tanya Kavian dengan Kalista di dekapannya. Kalista menonggak dengan wajah bingung.

"Jawa?," Kavian mengangguk.

"Jawaban atas semua  doa doaku," lanjutnya mampu membuat pipi Kalista seketika jadi berwarna. Meskipun malam tapi ada lampu yang menerangi.

Kalista tidak bisa lagi menahan senyumnya. Senyumnya semakin lebar langsung saja ia menyembunyikannya di dada Kavian.

"Gak kuat," ucapan itu membuat Kavian terbahak. Dia juga tak tau kenapa dia jadi begini. Ia tau kata kata itu dari internet. 

"Kok sekarang jadi gombal," ujar Kalista saat tingkat kebaperannya sudah menurun.

"Gak tau nih bibir gue," elak Kavian. Kavian menunduk menatap wajah Kalista dengan tatapan teduh.

Entah kenapa perasaannya tidak enak seperti akan ada masalah di antara mereka. Ia menghembuskan nafas panjang membuang perasaan aneh itu dan berfikir lebih tenang.

"WOI NGAPAIN .. MAU MESUM YA," tiba-tiba seorang berteriak membuat mereka kaget dan melepaskan pelukan.

Dua orang bapak bapak dan dua orang remaja  menghampiri mereka dengan lampu senter di masing-masing tangan.

"Anak muda sekarang gak ada malu malunya," satu orang berbicara saat menghampiri mereka.

Yang di tegur bukanya takut atau apa ia terlihat tenang melihat keempat orang yang ada di depannya itu.

Si gadis polos [COMPLETED] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang