"Bentar." Flora menarik pundak Mira, ia berjalan ke depan dan menempelkan telinganya di pintu UKS.
"Kenapa?" Tanya Mira.
Flora melambaikan tangannya dan meminta agar Mira mendekat ke arahnya, "Sini."
Mira ikut menempelkan telinganya di pintu UKS. Ia tersenyum saat samar-samar mendengar percakapan di balik pintu UKS ini. Ia menatap ke arah Flora, kepalanya mengangguk pelan dan langsung dibalas anggukan oleh Flora yang sudah tahu apa yang ia pikirkan.
Malam minggu kemarin Vivi bermain futsal disaat seharusnya Vivi istirahat di kamar. Walaupun lagi-lagi mendapat kekalahan dari RT sebelah, tapi Vivi terlihat puas bisa bermain futsal. Chika tidak jadi melihat Vivi bermain futsal karena Chika harus ikut makan malam keluarga di sebuah restoran.
"Vivi sama Chika?" Tanya Mira dengan suara yang seperti berbisik.
Flora mengangguk, ia tersenyum kecil, "Kayaknya ada sesuatu terjadi antara mereka berdua."
"Apa?"
Flora mengangkat kedua bahunya ke atas, "Entahlah, gue gak tahu."
Mira menegakkan tubuhnya, ia tersenyum saat melihat Ashel berjalan ke arahnya. "Ada satu cara buat mastiinnya."
Flora bergeser ke samping, ia tidak mau ikut-ikutan dengan rencana Mira yang terkadang kelewat batas. Jadi daripada ia mendapat amukan dari Vivi, lebih baik ia tidak ikut campur dengan tipu muslihatnya Mira, apalagi ini juga menyangkut Ashel.
"Ashel." Mira berdiri di depan Ashel sambil tersenyum manis.
"Eh, iya kak."
"Vivi tadi pingsan di kelas, sekarang dia lagi di UKS."
Ashel terlihat sedikit terkejut mendengar pernyataan dari Mira, "Yang bener, kak?"
Mira menganggukkan kepalanya, ia menunjuk perutnya, "Gara-gara usus buntu, dia belum fit, tapi maksa buat sekolah."
"Sekarang kak Vivi di UKS?"
"Iya, dia di UKS dari tadi."
Ashel menoleh ke pintu UKS lalu ia kembali menatap Mira, "Em, aku boleh masuk?"
"Silakan." Ucap Mira, ia bahkan mengantarkan Ashel sampai ke depan pintu UKS.
Mira segera duduk di samping Flora, ia tersenyum-senyum membayangkan apa yang akan terjadi di dalam UKS. Kalau ada sesuatu antara Vivi dan Chika, pasti sesuatu yang buruk sebentar lagi akan datang, tapi kalau memang Vivi dan Chika tidak ada apa-apa, berarti usahanya sia-sia.
"Kenapa lo lebih sehat daripada kak Vivi?" Tanya Flora sambil melihat ke lapangan.
Mira menaikkan satu kakinya ke kaki yang lainnya, "Gue cuma pake alat trus ada kameranya trus dipotong, kalo Vivi kan dibedah perutnya."
"Luka di perut lo berarti gak lebar?"
Mira menggelengkan kepalanya, "Dua sayatan tapi gak lebar dan lebih cepet sembuh."
Flora menggoyang-goyangkan kakinya, "Oh, pantesan."
Mira menoleh saat mendengar bunyi pintu yang terbuka, ia samar-samar tersenyum melihat Ashel dan Chika keluar dari ruang UKS. Senyum Mira semakin mengembang saat merasakan suasana canggung diantara Ashel dan Mira. Sekarang ia tahu kalau ada sesuatu antara Vivi dan Chika.
Tangan Mira terangkat ke atas, ia menyapa dua orang yang baru keluar itu, "Chika. Ashel."
Baik Chika maupun Ashel sama-sama tidak menjawab sapaan Mira, mereka berdua langsung pergi meninggalkan ruang UKS dengan pikiran mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katarsis
Teen FictionKetika takdir mengatakan 'tidak', apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?