ini jam pulang sekolah, jeongwoo niatnya mau diajak pulang bareng sama yujin wonyoung pake mobilnya wonyoung. tapi begitu kakinya keluar dari pintu kelas, jeongwoo dihadang seseorang.
"park jeongwoo."
"lo... kim doyoung kan? yang tadi di uks?"
doyoung senyum, "iya," cowok itu rogoh kantong celananya dan nunjukin satu roomchat di hadapan jeongwoo, "gue diminta haruto anterin lo pulang."
dengan sekali tarik, wonyoung ngambil hpnya doyoung yang cowok itu tunjukin ke mereka dan baca roomchat yang tertera. wonyoung ngangguk samar, terus ngembaliin hp itu ke pemiliknya.
"yah, gak jadi pulang sama jeongwoo," katanya sambil natap cowok itu sedih.
sedangkan yujin ngeliat doyoung dari bawah ke atas, "awas aja lo lecetin jeongwoo."
doyoung ketawa kecil, "santai aja."
jadi doyoung tuh dimintain tolong sama haruto buat pulangin motornya sekaligus anterin jeongwoo. selama jalan, jeongwoo gak dapet kalimat-kalimat gombal atau kata-kata yang bikin dia blushing yang biasanya dirinya dapet dari haruto. cuma kedengeran suara bising jalanan sama sesekali jeongwoo nunjukin doyoung arah rumahnya.
sampe di depan rumah, jeongwoo turun dari motor dan lepas helm yang dia pakai, "makasih ya, doy."
"iya sama-sama," cowok itu nunjukin layar hpnya ke jeongwoo, "eh, woo. nomor whatsapp gue kosong, boleh minta isiin gak?" katanya sambil senyum lebar.
jeongwoo termenung sejenak, gak lama, cowok itu senyum terus ngetikkin nomor whatsappnya, "anak pmr bisa ngalus juga ya?"
doyoung ketawa, dengan gerakan pelan dia nyentuh dahi jeongwoo yang masih memar, "masih sakit gak?"
"enggak sih. cuma keliatan banget ya memarnya?"
"gak terlalu keliatan sih soalnya ketutupan rambut juga," doyoung singkirin tangannya dari dahi jeongwoo, "lain kali jangan sampe kejedot pintu kamar mandi lagi."
"yaampun iyaa."
"pantesan haruto suka, manis gini."
🥀
sekarang jeongwoo lagi sama yujin wonyoung di cafe deket rumahnya buat ngerjain tugas. iya, 10% ngerjain tugas sisanya gibah.
"woo."
"ya?"
"haruto udah ngabarin lo hari ini?" tanya wonyoung sehabis gigit kue red velvetnya.
"tadi sebelum gue kesini dia sempet ngabarin sih. masih latihan buat olim dianya," jeongwoo ngambil hpnya yang ada di totebag begitu dia samar denger ringtonenya, "eh ni orangnya vidcall."
yujin sama wonyoung noleh ke jeongwoo dengan antusias."
"sayaaaaannggggg~"
"haru ih berisik tau," balas jeongwoo sambil ngecilin volume hpnya."
"ya kamunya setel volume kenceng banget," di seberang sana haruto pouting.
"kamu kira kayak gitu gemesin hah?"
"nggak. soalnya yang gemesin itu cuma kamu."
jeongwoo senyum salting, sedangkan di hadapannya, yujin sama wonyoung nunjukin ancang-ancang mau muntah, "gausah gombal. latihan yang bener sana buat olim nanti."
"aku gak gombal, sayang."
"udah ish kamu mahhh."
"cieeee malu yaa?"
"HARU!"
"btw kamu dimana woo? lagi gak dirumah ya?"
"huum. lagi nugas sama dua bagong."
haruto ngernyitin dahinya bingung, "dua bagong siapa?"
jeongwoo ngubah setting kamera videocallnya jadi kamera belakang yang ngeliatin yujin sama wonyoung yang daritadi gak berhenti ngasih gestur muntah.
"mabok tuh mereka emang."
jeongwoo ngarahin videocallnya jadi kamera depan lagi yang ngeliatin mukanya, "besok olimnya jam berapa?"
"jam 8 pagi."
"kamu gak deg-degan?"
"enggak. kalo menurut aku sih lebih deg-degan pas dulu aku nembak kamu."
"BULOL HARUTO BULOL EW MENGGELIKAN."
"ahn yujin sumpah ya lo berisik banget malu-maluin anjrit," wonyoung sumpel mulutnya yujin pake croissant yang cewek itu pesen.
"eum... haru..."
"iya, sayang?"
jeongwoo senyum manis, terus ngedipin sebelah matanya, "semangat olimnya besok, haru-nya uwu~"
"..."
haruto matiin kamera videocallnya.
"haru? kok dimatiin?"
"pARK JEONGWOO AKU GAK KUAT BYE."
dan ya, sambungan terputus.
"gila... gue baru tau haruto tuh se bulol ini..." gumam wonyoung sambil ngunyah kue red velvet.
"telen dulu kuenya goblok," yujin nusuk-nusuk pipi wonyoung yang masih ngunyah kue, "tapi jujur gue speechless sih atas ke bulolannya dia. ya gimana ya... haruto kan dikenal cool. tapi kalo di depan lo jadi tolol. hhhhhh."
mereka lanjut ngerjain tugas. yujin tanpa sadar noleh ke pintu masuk cafe yang kebuka. matanya ngeliat seseorang familiar yang masuk ke dalam cafe. jeongwoo yang posisinya ngebelakangin pintu masuk cuma bisa natap yujin heran dan berusaha ngikutin arah pandang cewek itu.
"w-woo jangan noleh ke belakang..."
telat.
mata serigala jeongwoo udah ngeliat seseorang yang dikenalnya masuk ke dalam cafe. dan itu bikin moodnya ngerjain tugas jadi turun drastis.
🥀
jeongwoo masuk ke rumah dengan napas tersengal, cowok itu langsung nutup pintu rumah rapat-rapat. itu bikin mami park langsung natap putra bungsunya khawatir.
"adek? adek kenapa?"
jeongwoo noleh dengan mata yang berair, dengan cepat dia peluk mami park erat-erat, "mami... hiks..."
"adek... kenapa? cerita ke mami sini," mami park cuma bisa elus punggung jeongwoo.
"mami... adek ketemu papi..."
bismillah, lapor komandan, badai pertama siap dihempas 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
insecure - hajeongwoo [✔]
Fanfiction[ end ] it's all about park jeongwoo and his insecurity. ⚠️ bxb ⚠️ bullying, selfharm, suicide - narasi non baku - start : 210113 - fin : 210523