sehabis dapet chat dari asahi-- kakaknya haruto, jeongwoo langsung pesen grab buat ke rumah haruto. dan ternyata cowok itu beneran pingsan, diduga karena habis denger voice note dari jeongwoo.
jeongwoo langsung dibolehin masuk dan duduk di ruang tamu. haruto pingsan, mukanya pucet dan rambutnya berantakan. jeongwoo gak tau apa suaranya se-berpengaruh itu ke haruto?
"dasar bucin," asahi yang bawa segelaa air putih nyamperin jeongwoo, "gue gak ngerti lagi dia sebucin dan selemah itu sama lo, huh," asahi natap adeknya dengan tatapan yang gak bisa kebaca.
"m-mungkin haru pingsan bukan karena gue, kak. mungkin karena kecapean habis futsal terus beberapa hari ini dia ngejar buat olim kan?"
"oh iya. ini bocah besok olim ke jogja."
jeongwoo senyum, tangannya ngelus pelan surai legam haruto.
"yaudah woo, lo jagain tuh bocah ya? gue mau nugas dulu," asahi bangkit dari duduknya, terus berlalu dari hadapan jeongwoo.
"iya kak."
setelahnya, jeongwoo puas-puasin natap wajah haruto. biasanya kalau jeongwoo liatin haruto gini pasti langsung diledekin. tatapannya menyusuri tiap senti wajah yang lebih tua. lantas dia beralih natap pantulan dirinya dari cermin yang ada di ruang tamu, jeongwoo meringis.
"haruto tuh sempurna, gue gaakan pernah pantes buat dia."
iya, jeongwoo dan insecurity nya.
jeongwoo tanpa sadar ngedeketin wajahnya ke haruto. ngebiarin hela napasnya nyapu permukaan kulit yang lebih tua seiring dia tanpa henti muja visualnya dalam hati.
perlahan, mata haruto kebuka. jeongwoo langsung ngejauhin dirinya terus malingin wajahnya ke lain arah.
"jeongwoo," lirih haruto sambil berusaha bangkit dari posisinya berbaring.
"h-haru baring dulu aja," jeongwoo bikin haruto setengah berbaring di pegangan sofa. cowok itu ngambil air putih terus di sodorin ke haruto.
"gimana? masih pusing? apa yang sakit? bilang ke aku. kepala kamu sakit? bahu kamu pegel? atau apa?"
haruto senyum, "kamu duduk sini."
jeongwoo yang tadinya duduk bersimpuh di lantai sekarang duduk di sofa. haruto negakkin punggungnya, ngasih tempat buat jeongwoo duduk. setelah jeongwoo duduk, haruto rebahin kepalanya di paha jeongwoo. natap cowok itu dari bawah.
"kamu manis. aku sayang kamu."
jeongwoo senyum dengan pipi merona, "kamu baru bangun dari pingsan udah nge-gombal."
"gak gombal, ish," haruto nyubit pelan pipi jeongwoo, "aku bener kan? kamu tuh maniiiiiis banget dan aku sayang kamu banged pake d."
jeongwoo sentil pelan jidat yang lebih tua, "terserah."
senyum haruto merekah, dirinya masih gak mampu lepasin pandangan dari paras manis jeongwoo. yang ditatap berusaha edarin pandangannya ke segala arah. pipi jeongwoo merona, dan haruto berani bersumpah kalau jeongwoo tuh manis banget.
jeongwoo yang berusaha ngalihin tatapannya dari manik haruto pun gak sengaja natap pantulan dirinya sendiri di cermin. senyum jeongwoo luntur, berganti sama raut seribu arti. tangan jeongwoo yang ngelus surai haruto berhenti.
"jeongwoo? sayang?"
jeongwoo gak nyaut. pupilnya bergetar, cacian melati dan chat-chat anon yang bilang kalau dia gak pantes buat haruto tiba-tiba lewat di benaknya. jeongwoo ngegeleng samar, cowok itu bangkit dari sofa dan bikin haruto bangkit dari posisi berbaringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
insecure - hajeongwoo [✔]
Fiksi Penggemar[ end ] it's all about park jeongwoo and his insecurity. ⚠️ bxb ⚠️ bullying, selfharm, suicide - narasi non baku - start : 210113 - fin : 210523