jeongwoo keluar dari toilet. pelajaran kimia di jam pertama tuh bikin otaknya korsleting, asli dah. cowok itu naikin tangga yang ngebawa dia balik ke kelas. tapi di persimpangan tangga, jeongwoo papasan sama melati yang natap dia tajam sambil nyilangin tangan di depan dada.
"hai, park jeongwoo," melati jalan ngedeketin jeongwoo, "seneng deh selama beberapa hari ini gue jadi bebas ketemu sama lo."
jeongwoo ngehela napas, "minggir, gue mau ke kelas."
"ups, santai dong. kelasnya gak bakal pindah kemana-mana, jeongwoo," jawabnya sambil ketawa di akhir kalimat.
"bilang ke gue apa mau lo. gue gak punya banyak waktu."
melati senyum simpul, "gue kasih lo waktu dua hari. begitu haruto balik dari jogja, lo putusin haruto."
jeongwoo mendongak, rahangnya mengeras lantas ngebales kalimat melati dengan nada yang gak kalah tajam, "siapa lo dengan enaknya ngatur hubungan gue sama haruto?"
melati ketawa sarkas, "sadar diri, park jeongwoo. lo tuh gak pantes dan selama-lamanya gaakan pernah pantes buat haruto, satu sekolah tau itu. satu lagi, haruto itu anak donatur utama sekolah ini. dan lo? lo cuma anak beasiswa yang beruntung sekolah disini. terus lo ngedeketin jang wonyoung yang anak kepala sekolah biar lo bisa terus bertahan di sekolah ini? licik lo."
tatapan jeongwoo meredup, dia mati-matian nelen ludah, "gue gak pernah berpikir gitu."
"tapi nyatanya gitu! lo pake pelet apa hah?! dengan apa lo bisa bikin haruto bertekuk lutut sama lo?!" suara melati meninggi. tangannya gerak buat jambak rambut jeongwoo dan bikin cowok itu jatuh, untung aja jeongwoo punya reflek yang bagus. jeongwoo langsung megang railing tangga biar dia gak jatuh mengguling di tangga.
"pikirin omongan gue sekali lagi. gue bisa bikin kepala sekolah langsung putusin status beasiswa lo," ucapnya sebelum melati bener-bener berlalu pergi dari hadapan jeongwoo.
"gue... gak pernah sekalipun mikir begitu."
🥀
jeongwoo bener-bener gak bisa ngikutin pelajaran kimia hari ini dengan baik. kalimat melati tadi muter-muter di kepalanya kayak kaset rusak. wonyoung di sampingnya dari kapan udah keliatan gak punya semangat hidup. berkali-kali cewek itu nguap dan coret-coret bukunya. mereka sama sekali gak merhatiin pelajaran.
"ya cukup sekian buat hari ini, saya pamit undur diri. semangat belajar untuk pelajaran selanjutnya."
begitu bu jisoo keluar dari kelas, sekelas kompak nguap. beberapa ada yang kepalanya udah nyender di meja. ada juga yang mulai gerak ke pojokan kelas buat tidur dengan bantalan hoodie. padahal masih ada pelajaran selanjutnya.
"guys guys. katanya pak daniel masih sibuk ngurusin lahiran anak keduanya. beliau gak masuk tapi nitip tugas, tugasnya gue share di grup ya!"
kalimat ketua kelas bikin seisi kelas kompak menghela napas lega. makin-makin mereka lelap tidur dan mulai asik sendiri-sendiri.
"woo..." lirih wonyoung yang setengah tidur.
"kenapa won?"
wonyoung nunjuk jidat sebelah kiri jeongwoo, "jidat lo kenapa..."
jeongwoo reflek megang jidatnya, "g-gak kenapa-napa kok won."
"kok di gue keliatannya bengkak gitu sih..." wonyoung nguap, sebelum cewek itu bener-bener tidur lelap dengan lengan yang jadi bantalan kepalanya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
insecure - hajeongwoo [✔]
Hayran Kurgu[ end ] it's all about park jeongwoo and his insecurity. ⚠️ bxb ⚠️ bullying, selfharm, suicide - narasi non baku - start : 210113 - fin : 210523