berbukalah dengan yang manis" tapi gatau ini manis atau ngga
🥀
siapa yang nyangka kalau park jeongwoo yang selama ini dikucilin seisi sekolah, park jeongwoo yang dikenal diam dan tertutup itu sebenernya putra bungsu dari rosèanne park, salah satu model dan penyanyi terkenal pada masanya. beneran deh, begitu rosè sama jeongwoo turun dari mobil, semua pasang mata langsung ngarah ke mereka berdua dan natap pasangan ibu anak itu dengan pandangan kaget.
langkah rosè berhenti di depan pintu ruang kepala sekolah yang masih tertutup. sorot khawatir kentara di paras cantiknya, rosè ngusap kepala putranya sambil senyum tipis.
"mami bakal cepet-cepet urus ini semua. pokoknya adek tetep fokus belajarnya, gausah pikirin mami ya?"
"kemungkinan terburuknya gak bakal terjadi kan?"
rosè senyum, dicubitnya pipi jeongwoo pelan, "gak bakal."
jeongwoo akhirnya balik badan buat ngelangkah menuju kelasnya. cowok itu nunduk, masang tudung hoodienya dan meringis ngelihat banyaknya pasang mata di koridor yang natap dia sinis.
kaki jeongwoo makin terasa lemas pas seseorang sengaja nyenggol bahunya dengan keras. lututnya nyentuh ubin koridor, jeongwoo bener-bener jatuh di tengah ramainya koridor dan cowok itu terlalu lemah buat berdiri.
"beneran anaknya rosèanne gak sih? siapa tau cuma mirip."
"kalo emang beneran anaknya rosèanne... ah gatau terlalu mustahil."
"gak mungkin anaknya rosè lah. ngaco aja."
"alah kebiasaan dia mah emang pansos dari dulu."
sebisa mungkin jeongwoo tutup telinga dan berusaha buat berdiri. di kondisi begini, jeongwoo makin ngerasa lebih baik dirinya lahir dalam keadaan tuli daripada dia harus denger semua kalimat cemoohan yang dituju padanya.
"jeongwoo..."
doyoung ngebantu jeongwoo buat berdiri, didekapnya yang lebih muda dan perlahan nuntun jeongwoo buat jalan. doyoung gak ngebiarin jeongwoo ngelihat kedepan, wajah jeongwoo ditenggelamin di bahunya dan lengan doyoung yang bebas dipakainya buat ngelingkar di kepala jeongwoo, nutup telinga yang lebih muda.
"gausah didengerin. itu semua sampah," bisiknya.
"gue... gue yang sampah disini doy."
kalimat itu ngehantam perasaan doyoung kuat-kuat. begitu mereka sampai di depan kelas jeongwoo, doyoung perlahan ngelepas dekapannya dan ngebuka tudung hoodie yang dipakai jeongwoo.
"habis ini, gue janji gak bakal ada yang nyakitin lo lagi."
🥀
ini belum jam istirahat, tapi haruto berhasil diam-diam keluar dari kelas dengan beberapa lembar kertas di genggamannya. kaki jenjangnya berhenti di depan mading. haruto perlahan nempelin beberapa kertas itu di mading dengan senyum miring di paras tampannya.
"buat siapapun yang pernah nyakitin jeongwoo, gue bakal bikin lo semua berlutut minta maaf di hadapan jeongwoo hari ini," desisnya.
haruto masukin tangannya ke kantong celana. senyumnya tersungging lebar ngelihat rosè yang hendak jalan ke parkiran. dihampirinya ibu dari mantan pacarnya itu, terus dengan sopan nyalimin tangan rosè.
"haruto ngapain? bukannya lagi jam pelajaran?"
cowok itu garuk tengkuknya sambil nyengir kecil, "habis izin ke kamar mandi, tante. oh iya tadi pertemuannya sama kepala sekolah gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
insecure - hajeongwoo [✔]
Fiksi Penggemar[ end ] it's all about park jeongwoo and his insecurity. ⚠️ bxb ⚠️ bullying, selfharm, suicide - narasi non baku - start : 210113 - fin : 210523