✉ 28 ; masih cinta katanya

4.3K 707 99
                                    

haruto nutup pintu kamarnya. cowok itu gantungin jaket denimnya di belakang pintu. dengan dengusan napas kasar, haruto jatuhin punggungnya ke kasur, pejamin mata seiring helaan napas lelah yang keluar dari bibirnya.

"park jeongwoo..." gumamnya dengan senyum simpul.

haruto akhirnya bangkit dari kasurnya, terus duduk dan ngebuka laci di bagian bawah lemarinya. tangannya gemetar pas dia megang satu cup obat penenang yang cowok itu ambil di kamar jeongwoo beberapa minggu yang lalu.

ingatannya lantas bergerak mundur ke hari-hari sebelum mereka putus. haruto baru sadar kalau wajah jeongwoo sering pucat, senyumnya gak secerah biasanya dan sering kelihatan capek. bahu cowok itu merosot lemah, kenyataan pahit yang baru dia dapat itu bikin hatinya kerasa seakan tercabik-cabik.

haruto nekuk kakinya, meluk lututnya dengan pandangan yang gak lepas dari cup obat di genggamannya, "aku telat, ya? aku minta maaf, jeongwoo," haruto ketawa samar sambil ngelempar cup obat itu ke dalam laci, "tapi aku gak bakal nyerah buat dapetin kamu lagi. aku bakal nyingkirin semua orang yang bilang kamu gak pantes buat aku."

haruto nutup lacinya, terus berdiri dan ngambil jaket denimnya lagi. haruto keluar dari kamar, langsung papasan sama asahi yang kelihatannya baru dari kamar mandi.

"mau kemana lo? udah malem ini."

"mau cari angin."

lengan haruto ditahan, "lo gila? ini udah malem, haruto. lo mau cari angin kemana malem-malem gini? gue juga baru aja mau ngunci pager."

haruto ngehela napas, "pager biar gue yang ngunci, gue keluar ya bang," katanya sambil berlalu dari hadapan asahi.

yang lebih tua cuma natap haruto aneh, "dasar anak remaja."

🥀

jeongwoo duduk di pinggir kasurnya. matanya masih lekat natap layar hpnya yang nunjukin beberapa hasil mentah dari pemotretannya tadi sore. jeongwoo senyum tipis, bener-bener ngerasa kalau yang di foto itu bukan dirinya.

"gue gak percaya bisa ngelakuin ini," gumamnya, "ah gak mungkin kan foto gue dipasang di majalah? paling wony cuma mau ngajak gue foto-foto doang. gue gak secakep itu..."

jeongwoo terlalu lama melamun sampai gak sadar kalau rosè masuk ke kamarnya dan duduk di sampingnya.

"itu foto adek pas kapan? ganteng banget."

jeongwoo tersentak, bikin rosè ketawa gemes dan cubit hidung putranya, "mami, kaget ih."

"hayooo itu foto kapan? kok mami gak pernah lihat?" rosè ngambil alih hp jeongwoo dari pemiliknya. ngegulir layar itu dan rosè cuma bisa terpana ngelihat banyaknya foto jeongwoo dengan tema outfit yang sama. pasalnya, rosè tau kalau putranya ini susah banget diajak foto.

jeongwoo senyum, "tadi sore, adek diajak foto di butik punya maminya temen adek. ya... adek gabisa nolak."

"foto di butik? berarti bakal tampil di majalah dong?"

"gak mungkin lah, mami. adek kan bukan model."

rosè ngehela napas, "lihat deh. kamu tuh posenya udah kayak model beneran. cocok lah buat lanjutin karir modelling mami. gapapa kali kalo tampil di majalah, ganteng gini."

bibir jeongwoo mengerucut beberapa senti, "gak pede..."

rosè ketawa, dicubitnya pipi jeongwoo, "obat sama vitaminnya udah diminum?" pertanyaan itu dibalas anggukan lucu dari jeongwoo, "yaudah sekarang adek tidur, ya? besok sekolah lagi," rosè ngelus kepala putranya, terus keluar dari kamar. ninggalin jeongwoo yang masih melamun di kasurnya.

jeongwoo akhirnya ngehela napas, naroh hpnya di nakas terus bersiap buat tidur. tapi gak lama, jeongwoo dibikin penasaran sama suara motor di depan rumah. cowok itu ngebuka gorden yang nutupin jendela kamarnya. jendela itu langsung ngehadap ke jalanan depan rumah dan jeongwoo bisa lihat ada seseorang di depan rumahnya.

jeongwoo tajamin penglihatannya. bisa dia lihat kalau orang itu duduk di atas motor dan lagi ngebuka helmnya. begitu ngelihat jelas wajah orang itu, jeongwoo langsung cepet-cepet nutup gordennya.

"haruto..."

jeongwoo langsung matiin lampu kamarnya dan baring di kasur.

"kamu ngapain kesini..." jeongwoo berusaha tidur dengan air mata yang jatuh perlahan.

🥀

jeongwoo melangkah naikin tangga menuju kelasnya, cowok itu berusaha gak peduli begitu dia papasan sama haruto. di anak tangga terakhir, tangannya dicekal dan pinggangnya ditarik. bikin jeongwoo sontak teriak karena dia hampir aja jatuh terguling di tangga kalau haruto gak nahan dia.

sekarang posisinya lengan jeongwoo ngelingkar di leher haruto dan wajahnya deket banget sama si mantan. jeongwoo buru-buru lepasin pelukannya dan ngelangkah mundur.

"aku mau bicara."

"aku gak punya banyak waktu."

haruto noleh ke sekeliling, ngelihat sekelilingnya sepi, cowok itu gerak buat gendong tubuh jeongwoo dan ngebawa dia ke taman belakang sekolah.

"haruto, turuninnnnn!" pekiknya sambil mukul-mukul bahu yang lebih tua. sampai akhirnya, haruto nurunin jeongwoo di tempat yang lumayan sepi

haruto ngos-ngosan, sedangkan jeongwoo berkacak pinggang ngelihat haruto, "kamu ngapain?"

haruto ngeraih tangan jeongwoo. dielusnya tangan itu dengan tatapan yang gak lepas dari sosok manis di hadapannya, "aku mau jawab pertanyaan kamu waktu itu," haruto ngebasahin bibirnya, "aku masih cinta sama kamu."

hening. tapi gak lama, jeongwoo ketawa dan ngelepas genggaman haruto di tangannya.

"apa?"

"park jeongwoo, aku masih cinta sama kamu."

jeongwoo senyum simpul, "kalau aku nya udah gak cinta, gimana?"

haruto neguk ludahnya susah payah. ditatapnya jeongwoo dengan tatapan menuntut penjelasan dari kalimat menyakitkannya barusan, "kamu secepet itu buat gak cinta sama aku? gak mungkin."

"tapi ini kenyataannya, watanabe," jeongwoo hembusin napas lega, "aku ngerasa lebih bebas. udah gaada yang ganggu aku, udah gaada luka-luka di tangan aku sehabis pulang sekolah."

dirasanya udah gaada lagi yang mau dibicarain sama haruto, jeongwoo balik badan dan hendak berlalu dari hadapan haruto. tapi jeongwoo lagi-lagi dibikin sebal karena haruto cekal pergelangan tangannya lagi.

"apa lagi?!"

haruto nunjukin cup obat penenang jeongwoo di hadapan pemiliknya. itu bikin jeongwoo natap haruto kaget, "jadi kamu udah tau..."

"jeongwoo..."

"kamu cukup tau aja ya? gausah diungkit lagi karena aku masih berusaha buat sembuh. tolong biarin aku buat sekolah dengan tenang tanpa ada siapapun yang gangguin aku. aku mohon..." suara jeongwoo melirih di akhir.

haruto gak sanggup buat sekedar natap mata jeongwoo yang sirat banyak permohonan.







































































mau apdet biar kita berdoa bersama semoga hjw selca malam ini, berdoa dimulai 🤲🏻

eh iya ini kalo update notifnya masuk gak si di kalian? soalnya wp ak bbrp hari ini lagi eror ueueueue

dadahhhhhh~

insecure - hajeongwoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang