Selamat datang di Alkatrix 2
***Seorang remaja laki-laki dengan postur tubuh tegap sedang duduk santai menikmati semilir angin yang sejuk. Dengan netra abunya ia memandang setiap penjuru kota Bandung yang tampak sibuk dari atas rooftop sekolah. Kota yang menjadi tempat tinggalnya kini.
Perlahan Satria membuka kancing baju seragam sekolahnya. Ia melihat darah yang keluar dari beberapa luka di tubuhnya. Dengan tangan kosong, ia berusaha menyingkirkan darah-darah itu. Ada bekas luka sabetan sabuk atau gesper pada bagian perut serta luka lebam di bagian dadanya. Beruntung luka di wajahnya sudah menghilang.
Dengan berat hati ia menarik nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan. Semua ini ia dapat karena tindakan Ayahnya. Beliau yang memberikan luka juga pelajaran untuk Satria. Entah kenapa Ayahnya itu hobi sekali melakukan hal itu pada Satria. Ya karena kemungkinan Satria mempunyai kesalahan pada Ayahnya itu.
"sialan," ujar Satria. Ia merasakan perih saat lukanya itu tidak sengaja tertekan olehnya.
Satria kembali memakai baju seragamnya. Ia hanya berharap luka pada tubuhnya ini cepat menghilang. Perih juga jika dirasakan terus-menerus.
Minuman soda kalengan itu sudah ia teguk sebagian. Satria kembali teringat dengan ajakan teman barunya itu. Tentang dirinya dan Gevan yang bergabung ke Alkatrix. Sejujurnya ia sudah mengetahui Alkatrix sejak lama. Namun ia memang tidak pernah mencari tahu lebih tentang hal itu.
Lagi satu hal yang kini mulai bersarang di pikirannya. Seseorang yang memiliki wajah serupa dengan dirinya. Bagaimana bisa hal itu terjadi, apalagi orang itu telah tiada. Satria benar-benar kaget dan tidak percaya saat melihat foto laki-laki bernama Difarga.
Sepertinya ia pernah bertemu dengan Arga. Ia seperti mengenali sosok laki-laki ketua Alkatrix itu. Tapi tunggu, ah sepertinya Satria hanya berkhayal.
"tapi gue kayak pernah liat tuh cowok," ujar Satria kembali menyangkal pikirannya sendiri. "tapi gue lupa dimana,"
"lagian kenapa bisa sih muka gue mirip banget sama dia. Padahal kita tinggal sekota tapi kok gue baru tau ya," ujar Satria terus saja mengutarakan isi pikirannya.
"tuh cowok meninggal gara-gara apa ya? Kok gue jadi kepikiran," ucapnya.
Benda pipih dan canggih di sampingnya bergetar menandakan ada panggilan masuk untuknya. Satria mengangkat panggilan telpon itu saat nama Gevan yang muncul.
"halo apaan Van?" tanyanya langsung.
"lo lagi dimana?" tanya Gevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA |ALKATRIX 2
Teen Fiction| Sekuel of ALKATRIX 1 | [DIWAJIBKAN MEMBACA CERITA ALKATRIX 1 LEBIH DULU AGAR DAPAT MENGIKUTI ALUR CERITA INI] "Setelah semua luka yang gue terima tapi ternyata bukan gue pemeran utamanya? Perjuangan gue kemarin masih kurang? Mau bertukar peran lag...