***
Selamat datang di Alkatrix 2***
"Lo tau ga kenapa gue ganteng banget?" tanya Niko membuka topik pembicaraan yang sangat tidak berbobot.
"Kamu nanyeaaa?!" ledek Gevan.
"Gue serius njing," sewot Niko dijawab oleh tawa nyaring Gevan.
"Perlu gue jawab Nik?" tanya Rey bernada malas.
"Harus!" seru Niko.
"Sejak kapan lu ganteng? Manusia mana yang berani bilang kalo cowok modelan kayak lo ini ganteng? Bilang ke gue cepet!" tanya Adnan penuh emosi.
Gevan tertawa mendengarnya. "Nik Nik gue acungin jempol karena lu udah bikin emosi mereka pagi-pagi buta gini,"
"Wahh meragunakan ketampanan putra mahkota nih. Lu ga tau aja kemarin tukang cuanki sampe ngasih gue gratisan karena gue ganteng Nan," jelas Niko bangga.
"Apaan anjir. Tukang cuanki itu muji Aldo, bukan lo. Lagian tuh cuanki dibayarin sama Aldo," sewot Rey.
"Lah tapi kan disitu ada gue dan gue itu temennya Aldo. Ya otomatis kalo dia ganteng ya berarti gue juga ganteng dong. Bener ga Do?" ujar Niko.
Aldo hanya berdehem santai menanggapi obrolan teman-temannya.
"Noh liat. Panglima muda aja menyetujui pernyataan putra mahkota," ujar Niko angkuh sambik menahan tawa.
Adnan yang mendengarnya masih terus menatap Niko malas. Sedangkan Rey sudah ingin melahap temannya itu hidup-hidup. "dapet gelar putra mahkota darimana lo hah?!" tanyanya penuh emosi.
"Tukang cuanki kayaknya," timpal Gevan sambil tertawa.
"Dari Aldo lah," bangga Niko.
Kedua alis Adnan hampir menyatu, tidak mengerti arti gelar tersebut. "apaan? Maksudnya gimana?" tanyanya.
Niko berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "jadi begini wahai prajurit-prajuritku. Sekarang ini tahta Alkatrix kan lagi kosong nih. Sedangkan Aldo sebagai wakil ketua, dia gak mau naik pangkat. Daripada posisi itu kosong, nih gue sebagai anggota yang baik gak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Jadi gue mengajukan diri untuk jadi pemimpin Alkatrix. Itu sebabnya gue dapet gelar putra mahkota,"
"dan lo-lo semuaa..." ujarnya sambil menunjuk temannya satu persatu.
"adalah prajurit gue, alias babu gue," ujarnya tanpa dosa diakhiri dengan tawanya yang nyaring.
Sontak hal tersebut membuat semua teman-temannya marah bukan main. Ini masih pagi dan Niko sudah mencari keributan yang sangat membosankan. Apakah temannya ini segabut itu?
"Wah anjing nih anak. Minta gue jadiin sambel ketoprak nih?!" ujar Adnan emosi.
"Van Van cepet tahan gue. Kodham gue mau keluar nih," ujar Rey ingin melahap Niko sebagai santapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATRIA |ALKATRIX 2
Teen Fiction| Sekuel of ALKATRIX 1 | [DIWAJIBKAN MEMBACA CERITA ALKATRIX 1 LEBIH DULU AGAR DAPAT MENGIKUTI ALUR CERITA INI] "Setelah semua luka yang gue terima tapi ternyata bukan gue pemeran utamanya? Perjuangan gue kemarin masih kurang? Mau bertukar peran lag...