Hari pernikahan Ayla dan Leo akan berlangsung 1 jam lagi,saat ini Ayla sedang di rias ditemani oleh Nabila yang tersenyum sendu menatap Ayla
"Cii maafin mommy,harusnya yang lagi dirias untuk jadi pengantin dan pendamping Leo itu kamu bukan Ayla. Yang harusnya jadi menantu mommy itu kamu,mommy gatau lagi harus berkata apa yang jelas mommy pengen ketemu kamu sekarang dan meluk kamu erat, mommy pengen minta maaf juga atas semua kesalahan anak mommy"batin Nabila bersuara
Air mata Nabila kembali menentes untuk yang kesekian kalinya
Pintu tiba tiba saja dibuka disana menampakkan Kelvin yang sedang berjalan menghampiri Nabila dengan diikuti oleh seseorang dibelakangnya
"Amel"panggil Nabila
Amel yang sejak tadi menunduk pun seketika mendongak saat dipanggil oleh Nabila,begitupun dengan Ayla yang refleks menoleh ke arah Amel
Dengan cepat Amel meraih tangan Nabila untuk disalami,dengan senyum canggung Amel tiba tiba menatap Ayla. Mata Ayla dan Amel bertemu,senyum yang tadi Amel tunjukkan pada Nabila tiba tiba saja hilang. Digantikan dengan tatapan datar milik Amel
"Karena kamu udah disini,Tante mau minta tolong temenin Ayla ya Mel. Tante sama om Kelvin mau kebawah dulu sebentar nyambut tamu"ucap Nabila
Amel awalnya ingin menolak tapi karena merasa tidak enak akhirnya Amel mengangguk pasrah
Setelahnya Kelvin dan Nabila pun berlalu keluar dari ruangan itu,kini tersisa Amel,Ayla dan sang perias serta partnernya
Hingga 30 menit kemudian Ayla pun telah selesai dirias,Ayla menatap pantulan dirinya di cermin. Lagi lagi tatapan Ayla dan Amel bertemu lewat cermin dihadapannya
Ayla menatap sendu ke arah Amel sedangkan Amel masih setia memperlihatkan tatapan datarnya
Setelah sang perias keluar dari ruangan barulah Amel berani membuka suaranya
"Gue tau Lo mau nangis,tapi gue rasa itu ga guna. Semuanya udah hancur Gaada yang perlu disesali,sekarang Lo udah berhasil hancurin semuanya udah puas?"ucap Amel sarkas
"Kak ini diluar kehendak gue-"
"Gue tau,gue rasa mulai sekarang gue bakal jaga jarak. Setelah semuanya terjadi gue harus wanti wanti sama Lo,udah cukup selama ini gue dibodohi sama muka lugu dan so polos Lo itu. Gausah kesenangan,gue kesini cuma sebagai bentuk formalitas aja galebih gue masih menghargai Lo dan Leo sebagai teman untuk yang terakhir kalinya"ucap Amel lagi
Suara isakan milik Ayla mulai terdengar,Amel hanya bisa memutar bola matanya malas
"Gausah nangis nanti Tante Nabila balik lagi ke sini dan liat Lo nangis malah gue yang kena marah. Males banget,apus air mata Lo sekarang juga!"titah Amel
Dengan pelan Ayla menghapus air matanya menggunakan tissue agar tidak merusak riasannya
"Lo cantik hari ini"puji Amel sambil tersenyum sinis
"Tapi sayang,kecantikan Lo ga sebanding sama kebusukan Lo tukang tikung. Gasudi gue temenan sama cewe murahan"lanjutnya lalu kemudian berlalu meninggalkan Ayla sendirian
Amel tak peduli dia akan ditanyai oleh Nabila nanti, dirinya hanya perlu beralasan bahwa dirinya haus selesai kan?
***
"Papa kita seriusan berangkat hari ini ke Maldives?"tanya Ressi pada Adit sang papa
Saat ini semuanya sedang berada di ruang tamu membicarakan soal liburan mereka yang akan dilaksanakan pada hari ini,niatnya mereka berangkat nanti sore menggunakan pesawat pribadi milik Adit
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Ever Leave Me (Selesai)
Teen Fiction"Takdir Gaada yang tau Leo" "Oke pertanyaan nya kita balik,gimana kalau aku yang meninggal duluan" "Aku bakal nikah sama Zidan" Dengan gemas Leo langsung menarik rambut Ressi pelan "Maen tarik tarik aja,beneran minta dibakar rambut nya ya" "Kurang h...