Tigatujuh

501 36 22
                                    

Amel terus berlari keluar untuk segera menuju rumah sakit namun saat akan berlari ke arah gerbang karena ingin mencari taxi,tiba tiba tangannya dicegah oleh seseorang

Saat membalikan badannya ternyata Bryan lah yang menahannya

"Lepasin gue Bry,gue lagi buru buru"ucap Amel disela tangisnya

"Gue yang anter Lo kak"ucap Bryan

"Gue bawa mobil sendiri"balas Amel

"Lo lagi dalam keadaan panik kak,gue takut kesalamatan lo-"

"Bry gue-"

"Ga Nerima penolakan"ucap Bryan dengan tegas lalu kemudian menarik Amel untuk masuk kedalam mobilnya

Amel yang ditarik oleh Bryan pun hanya bisa pasrah karena saat ini yang ada dipikirannya adalah kondisi Ressi

Begitupun dengan Leo yang saat ini sedang berdebat dengan Zidan

"Gue yang bawa atau kita gaakan pernah berangkat Yo"ucap Zidan

"Cukup Zii gue males berdebat ini keadaannya bener bener genting kita harus buru buru susul Amel"balas Leo dengan sedikit amarah

"Tapi Lo lagi dalam keadaan gabaik baik aja,sini gue yang bawa"ucap Zidan tetep kekeh pada pendiriannya

Pada akhirnya Leo pun memberikan kunci mobilnya pada Zidan dan mereka bergegas mengikuti mobil Bryan dari belakang

***

Saat ini Vira sedang berada di rumah sakit,Wisnu langsung dibawa ke rumah sakit oleh Vira karena dia merasa keadaan Wisnu benar benar parah apalagi melihat muka Wisnu yang babak belur seperti tadi

Wisnu sudah berada di ruang rawat inap dan dia sedang tidur saat ini,Vira memutuskan keluar dari ruangan Wisnu untuk menemui Serra sang adik. Namun saat baru keluar dari pintu yang Vira temukan bukan Serra melainkan Rahman yang sedang duduk di depan ruang rawat Wisnu

"Serra kemana ya mas?"tanya Vira sambil menunduk

Rahman memutuskan untuk menghampiri Vira dan menjawab pertanyaan barusan

"Serra ke kantin untuk beli makan sama anaknya"jawab Rahman

Vira mengangguk pelan seolah mengerti,dia dan Rahman merasa canggung saat ini keduanya saling terdiam satu sama lain

"Kita harus bicara Vir"ucap Rahman tiba tiba

Vira menatap Rahman lekat,sekuat tenaga dirinya menahan air matanya agar tidak menetes. Setelah sekian lama Vira tidak bertemu dengan Rahman ini untuk pertama kalinya mereka dipertemukan kembali

Dengan pelan Vira mengangguk,merekapun memutuskan untuk mencari tempat yang lebih nyaman untuk membicarakan sesuatu

Taman rumah sakit adalah pilihan mereka,saat ini kedua sudah duduk berdampingan

"Apa bener Wisnu anak aku?"Rahman bertanya langsung ke intinya,karena memang yang memenuhi otaknya saat ini adalah pernyataan itu

Vira menunduk lebih dalam seolah belum siap untuk ditanya seperti itu oleh Rahman,padahal dirinya selalu mewanti wanti sejak dulu jika bertemu Rahman agar tidak gugup dan takut. Tapi pada nyatanya semua pembelajaran itu tidak dia terapkan pada saat ini

"Iya"jawab Vira lirih

Rahman mengusap wajahnya gusar dan terus menghela nafas dalam dalam

Don't Ever Leave Me (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang