.
.
."Kan, kamu pacarku."
Aku terdiam cukup lama. Hingga tak menyadari kehadiran Kak Jaehyun dikelasku.
"Bukannya udah putus ?" Katanya.
Kak Donghyun terlihat mengernyitkan keningnya. "Sejak kapan Lo disini ?"
Kak Jaehyun mengangkat kedua bahunya, "mau ngajak Ness makan."
Aku mengerjap bingung. Sejak kapan kak Jaehyun sebaik ini padaku.
"Dih, apaan. Chaewon makan bareng gua." Kak Donghyun menggenggam erat tanganku.
"Benar begitu, Ness ?" Tanya kak Jaehyun.
Aku mengangguk ragu. "Kalau kak Jaehyun mau ikut, gak papa kok."
Lebih baik malah.
Kak Jaehyun mengangguk setuju. "Bukan ide yang buruk." Katanya.
Kulihat Kak Donghyun yang masih memperlihatkan wajah kesalnya.
Ah, peduli amat. Memangnya dia siapa melarang ku mengajak kak Jaehyun. Toh, kemarin kak Jaehyun juga sempat membantuku.
..
"Pesan apa?" Tanya Kak Donghyun dan kak Jaehyun berbarengan. Keduanya saling tatap selama beberapa detik.
Aku tidak tahu apa maksud tatapan itu. Tapi yang kutahu, kak Donghyun mungkin agak kesal saat ini.
"Peduli apa Lo gua pesan apa ?" Tanya kak Donghyun.
"Dih, siapa yang nanya Lo. Gua nanya Nessa kok." Sahut kak Jaehyun.
Kenapa mereka jadi bertengkar. Bukankah mereka teman dekat ? Aku jadi bingung harus berbuat apa.
"Samain aja sama kak Jaehyun, deh" kata ku pada akhirnya.
"Jangan sama dong, nanti gak bisa saling nyicip." Sahut kak Jaehyun.
Aku baru tahu kalau kak Jaehyun punya sifat seperti ini. Manis, lucu. Tidak terlihat dingin seperti biasanya.
"Dih, makan pesenan Lo sendiri lah. Ngapain nyicip-nyicip ?"
Kali ini, kak Donghyun berkata dengan kesal dan hanya dibalas dengan kecil oleh kak Jaehyun.
Daripada bertengkar, akhirnya aku memilih pesananku sendiri.
"Kakak pada mau pesan apa ?" Tanyaku.
"Samain aja sama kamu." Jawab keduanya.
"Dih, tadi katanya jangan sama." Protes kak Donghyun.
"Kan tadi di omelin sama Lo. Ya gua pesen yang sama aja kalo gitu." Sahut kak Jaehyun.
Aku benar-benar bingung. Ini kenapa jadi bertengkar begini sih ? Atau memang biasanya seperti ini ?
Akhirnya kami memesan pesanan yang sama. Tidak ada pertengkaran lagi sekarang.
"Gua ketoilet dulu." Ucap kak Jaehyun tiba-tiba sembari bangun dari duduknya.
Aku menganggukkan kepala. Membiarkan kak Jaehyun pergi ketoilet.
"Chae, kamu marah padaku ?" Tanya kak Donghyun setelah kak Jaehyun pergi.
Aku menggeleng. Lagipula aku tak punya alasan untuk marah padanya. Kenapa harus marah ?
"Tapi sepertinya kamu menghindariku ?" Tanya kak Donghyun lagi.
Kali ini aku hanya diam.
Kak Donghyun menatapku lekat. Tatapan ini...artinya dia sedang serius. Aku tak bisa menanggapi nya dengan candaan.
Setelah cukup lama aku terdiam, akhirnya kuputuskan berbicara.
"Kak Donghyun, yang–kenapa tiba-tiba mendekatiku lagi ?" Ucapku dengan sedikit terjeda."Aku gak pernah manjauhimu. Kamu yang selalu menghindar dariku." Kudengar jawaban darinya. Tatapannya masih terpaku padaku.
Benar. Memang aku yang menjauhinya. Tapi kak Donghyun tidak berusaha tetap dekat denganku saat itu. Baru setelah cukup lama, ia kembali lagi mendekatiku.
"Kalau kamu menjauhiku karena waktu itu... Beri kesempatan lagi untuk aku chae." Kak Donghyun menggenggam tanganku yang berada di atas meja.
Aku tak melepaskannya. Sejujurnya, aku juga merindukan nya. Merindukan semua tentangnya. Semua perilakunya dan semua hal yang sudah ia berikan padaku.
"Kak Donghyun mengaku kalau waktu itu kakak salah, kan ?" Tanya ku.
Kak Donghyun mengangguk, "iya.. aku salah. Maaf. Tapi, aku tidak benar-benar melakukannya. Kamu bisa memberikan aku kesempatan lagi, dan aku akan buktikan kalau itu tidak benar-benar terjadi dan aku masih sayang kamu." Ucap kak Donghyun.
Aku benar-benar bingung sekarang. Disebagian hatiku ingin sekali membencinya karena hal itu. Tapi disisi lain, aku masih ingin bersamanya.
"Kasih aku waktu kak. Aku akan memikirkannya" jawabku pada akhirnya.
Kak Donghyun masih menggenggam tanganku erat. Hingga suara kak Jaehyun membuatku dengan cepat melepaskannya.
"Kalian ngapain ?"
Aku menggeleng, "gak ngapa-ngapain kok, kak. Ayo makan." Jawabku gugup.
"Makan apaan, belum datang pesanan nya ?" Sahut kak Jaehyun.
Ah, iya..benar. Kenapa aku jadi begini sih. Semua nya jadi membingungkan hanya karena Kak Donghyun !
"Kalian balikan ?" Tanya kak Jaehyun tiba-tiba. Sepertinya tadi dia melihat kak Donghyun memegang tanganku.
"GAK !" Jawabku cepat.
Kulihat kak Donghyun yang dengan santainya memainkan ponselnya.
"Belum waktunya, aja.." ucapnya pelan.
Kalau tau seperti ini tadi, harusnya aku tidak mengiyakan permintaan makan kak Donghyun !
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE U [✓]
FanfictionBagaimana bisa orang semenyebalkan dia pernah jadi pacarku !?!