Saling memahami

5.4K 540 49
                                    

~Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy reading~

Menaiki setiap tangga bersamaan, seusai makan malam dan mencuci piring Sakura dan Sarada memutuskan untuk segera tidur dikarenakan tidak ada aktivitas lain setelah ini. Mereka sudah sama-sama kelelahan.

Aa, ibu dan anak itu sudah berada dirumah sekarang.

Berhasil sampai di lantai atas tepat didepan kamar mereka masing-masing, Sakura dan Sarada saling berpandangan sejenak.

"Hari yang cukup melelahkan. Istirahat ya sayang, tidur yang nyenyak." ucap Sakura seraya memegangi pundak Sarada.

"Mama juga. Selamat malam, Ma."

"Selamat malam, sayang."

Beralih menatap perut sedikit buncit sang Mama, Sarada kemudian berucap. "Selamat malam juga, Otouto."

Sakura dibuat tersenyum saat mendengarnya.

"Mama jangan terlalu banyak pikiran ya, stres akan mempengaruhi kandungan Mama." jujur, Sarada berucap begini karena ia khawatir. Ia takut jika mamanya kenapa-napa. Sejak kemarin selepas kedatangan Sakura dari Suna. Mamanya ini lebih banyak diam, lebih sering memikirkan suatu hal yang entah apa itu tak diketahui jelas oleh Sarada.

Sarada hanya tak ingin jika Mamanya akan stres dan malah menggangu kesehatan tubuh serta kandunganya. Ingatkan Sarada yang sudah berkata akan selalu menjaga Mamanya, tentu ia tak akan melanggar itu. Terlebih Papanya juga sudah berpesan padanya.

"Papa tidak akan suka jika melihat Mama seperti ini. Ku harap Mama jangan memikirkan hal-hal itu lagi ya. Ingat kesehatan Mama jauh lebih penting."

Meski tak tahu sebenarnya apa yang dipikirkan Sakura, Sarada mencoba mengingatkan jika kesehatannya lebih penting, terutama Mamanya yang saat ini sedang hamil. Jika sampai terjadi apa-apa, itu akan membuat kekhawatiran bagi dirinya dan juga Papanya.

Sakura terdiam. "Benar, aku terlalu memikirkan hal itu sampai-sampai aku lupa jika itu akan berdampak pada kesehatan dan kandunganku." tangannya terangkat untuk memengangi kedua pundak Sarada.

"Maafkan Mama ya, Sarada. Mama berusaha untuk tidak memikirkan hal itu lagi. Terima kasih sudah perhatian, sayang." dipeluknya Sarada dengan hangat dan tanpa penolakan pelukan itu juga dibalas tak kalah hangat oleh Sarada.

"Sama-sama, Ma. Tidak perlu meminta maaf. Ini sudah menjadi tugasku untuk menjaga Mama."

Beginilah, ia selalu perhatian. Sarada selalu menunjukkan sisi hangat dan rasa sayangnya pada Sakura. Sakura tentu sangat bersyukur memiliki putri seperti Sarada. Terima kasih ia ucapkan.


~o0o~


Usai membersihkan wajah, tangan serta kakinya dikamar mandi. Perlahan Sakura berjalan menuju kasur untuk merebahkan diri namun seketika tak jadi ketika manik hijaunya tak sengaja melihat gorden jendela yang sedikit tersingkap.

Uchiha Family✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang