Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Happy reading~
Konoha pukul 07.00 pagi
Hari dimana Sakura kembali pada pekerjaannya, sang Nyonya Uchiha itu kini sudah siap untuk segera berangkat menuju Rumah Sakit Konoha.
Dengan seulas senyum manis yang terpatri dibibirnya, ia menatap sang empu manik hitam didepannya dengan tatapan penuh makna. Ya, Sasuke dan Sakura sekarang sudah berada diambang pintu.
"Aku berangkat ya, Sasuke-kun."
"Apa sebaiknya aku mengantarmu?"
Sesaat tersentak lalu menggelengkan kepalanya. Sakura menolak secara halus. "Ah tidak usah, tidak apa-apa aku sendiri saja." ucapnya seraya tersenyum. Sakura tahu Sasuke khawatir, tapi untuk masalah ini ia bisa sendiri.
"Hn, tapi aku ingin mengantarkanmu. Ayo." menutup pintu, Sasuke lantas berjalan mendahului Sakura, tak memperdulikan jika istrinya itu seketika terdiam sembari menatap punggungnya heran.
Merasa tak ada yang mengikutinya, Sasuke lalu membalik badan. Mendapati Sakura yang tak beranjak sedikit pun dari tempatnya.
Sasuke menghela nafas, menatap Sakura datar dan berusaha sabar. "Ada apa?"
Tak menghiraukan, Sakura hanya mengerucutkan bibir kesal dan merubah tatapannya menjadi malas.
"Sasuke-kun." rengek Sakura kecil. Ia tidak ingin diperlakukan berlebihan seperti ini. Ayolah.
"Kau tidak mau diantar suamimu sendiri, bukankah ini hal yang langka?"
Ya, memang lah langka. Apa yang dikatakan Sasuke itu benar, seharusnya Sakura menyetujui dan tak menyia-nyiakannya. Mungkin saja setelah ini Sasuke tidak lagi menawarkan hal itu karena dia harus pergi misi.
Sakura meluruhkan bahunya, tetap betah pada posisinya. "Bukan begitu tapi---"
"Kau sedang hamil aku perlu mengawasimu."
Sakura terdiam, mengiyakan perkataan Sasuke dalam hati. Lagi-lagi suaminya itu benar, apa yang ia katakan tak salah sedikitpun.
"Tapi hari ini Sarada pulang, aku hanya ingin kau yang menyambutnya ketika pulang."
Aa, Sasuke baru ingat. Putri tunggalnya itu ternyata telah selesai menjalankan misinya, terhitung dari hari ini yang sudah memasuki hari ketiga.
"Kapan dia pulang?"
"Mungkin pagi ini, karena itu aku menyuruhmu untuk dirumah saja. Kau tidak kasian dengan Sarada?" raut wajahnya memelas meminta mohon.
Sakura hanya tidak mau jika anaknya itu selalu pulang dan tak disambut oleh seseorang. Ya, mungkin dirinya biasa menyambut Sarada ketika pulang tapi itu cukup jarang karena dirinya yang selalu sibuk dirumah sakit.
