Awalan

1K 97 7
                                    

Ddrtttt....

New mengernyit. Tumben sekali ponsel nya bergetar sepagi ini, di hari libur pula.

"Mama?" New menatap ponsel nya, bingung dengan nama yang tertera di notifikasi chat nya. Dengan cepat ia mematikan vacuum cleaner dan membalas pesan ibu nya.

"Ini apalagi sih? Nyokap gue apa-apaan coba?" Gumam New tak habis pikir melihat kembali chat nya dengan sang ibu beberapa menit lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini apalagi sih? Nyokap gue apa-apaan coba?" Gumam New tak habis pikir melihat kembali chat nya dengan sang ibu beberapa menit lalu.

Drtt..
Drttt...

Ponsel New bergetar lagi, kali ini New berharap bukan nama ibu nya lagi yang muncul di notifikasi.

New mengehela nafas lega, ternyata hanya sahabat-sahabat nya.

New mengehela nafas lega, ternyata hanya sahabat-sahabat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New segera beranjak dan kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersih apartemen nya setelah dirasa Thanat dan Gun tidak membalas chat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New segera beranjak dan kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersih apartemen nya setelah dirasa Thanat dan Gun tidak membalas chat nya.

"Bodo amat lah. Cuma pulang doang kan, ya udah lah" gumam New setelah kembali memikirkan pesan aneh ibu nya.

---

Ddrttt....

Seorang lelaki yang sedang tertidur pulas itu dengan cepat menggapai ponsel nya.

"Halo?" Ucapnya setengah sadar pada entah siapa di ujung telepon itu.

"Ah! Bapak? Astaga pak, Tawan masih ngantuk, bisa nggak telepon nanti aja?" Ucap lelaki itu lagi, kali ini suara nya mulai terdengar cukup jelas, bahkan ia dengan cepat mengusap matanya untuk memastikan lagi nama yang tertera di ponsel.

"Iya pak, nanti jam sembilan Tawan telepon balik" ucap lelaki itu lagi, awalnya ia akan segera mematikan panggilan itu, namun suara lain di ujung telepon itu memberi interupsi agar ia tetap berada di panggilan.

"Besok banget pak? Iya udah iya, besok Tawan yang jemput" ucap Tawan sebelum akhirnya panggilan dimatikan sepihak oleh seseorang di ujung telepon.

"Untung bapak sendiri, coba kalo bukan?" Gumam Tawan menatap ponsel nya datar sebelum akhirnya kembali tidur.


Next?
Vote and comment ya

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang