Sumarry

1.9K 115 5
                                    

"New nggak mau ma, pa. Apa-apaan sih main jodoh-jodohin aja? Ini itu udah bukan zamannya perjodohan"

"Tapi New, bahkan perjodohan ini sudah ada sejak kalian berdua baru lahir, papa dan mama sudah berjanji nak" ucap ibu New sembari berusaha menenangkan anak semata wayang nya.

Huh!

New menghembuskan nafas kesal.

---

"Oke perjanjiannya simple, pertama gue nggak akan ikut lo tinggal disini. Jadi kita ldr aja. Lo tetep di Surabaya, gue balik ke Jakarta. Kedua, jangan sampe ada yang tau kita udah nikah. Biar itu jadi rahasia kita aja. Ketiga, lo nggak berhak ngatur-ngatur gu-..."

"Saya nggak setuju yang ketiga! Ganti" tolak Tay mentah-mentah.

"What?! Nggak setuju kenapa?"

"Saya suami kamu, saya berhak ngatur dan ngingetin kamu hal apapun yang kamu perbuat. Kamu tanggung jawab saya mulai sekarang" jelas Tay kelewat tenang, membuat New menggeleng pelan tak percaya.

"Gimana? Jadi mau diganti atau jadinya dua aja perjanjian kita?" Tanya Tay lagi.

"Aish! Banyak mau! Ya udah dua dulu. Nanti aja nambah lagi kalo gue pengen. Deal?" Ucap New kesal. Tangannya terulur seolah minta berjabat tangan.

"Deal" balas Tay sembari menggapai tangan New.

---

"New lo mau kemana? Kalian jadi nemenin gue ke art galery fotografer idola gue kan?" Tanya Thanat lagi dan lagi.

"Gue cuma mau ke toilet Nat, tenang aja kali" jawab New agak enggan. Jujur ponsel yang bergetar tanpa henti di saku nya benar-benar mengganggu.

---

"Kalian saling kenal? New? P'Arm?" Gun bertanya, membuat Arm yang memang tak paham apapun disini hanya mengangguk. Jelas ia mengenal New yang tak lain adalah suami sahabatnya.

.
...
.

Hai? Selamat datang di story pertamaku
Hope you'll like it💙
Silahkan tinggalkan jejak ya..

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang