"Lo yakin mau langsung balik? Nggak mau join makan dulu nih?" tanya Off pada Tay sekali lagi, ketiga nya kini berjalan bersama menuju ruangan Arm untuk segera pulang.
Tay masih menggeleng, "Kasian New nanti nggak nyaman sama kalian. Gue makan malem sama dia aja" jawaban Tay tetap sama untuk keempat kali nya, membuat Arm menghela nafas pelan sebelum akhirnya bersuara.
"Iya udah Off biarin aja, dia mau quality time sama suami nya" celetuk Arm sembari membuka knop pintu ruangan nya.
Ceklek
"LO LAMA BANGET SIH TAWAN?!" Arm seketika mematung saat baru saja membuka pintu dan dikejutkan oleh teriakan lelaki yang bahkan tak dikenalnya. Arm memang sudah dibertahu Off perihal kehadiran suami Tay Tawan itu di ruangannya, namun diteriaki saat baru memasuki ruangan yang sudah jelas miliknya sungguh membuat Arm terkejut.
"Astaga maaf, saya kira Tay Tawan" ucap New yang sadar ia baru saja menyentak seseorang yang bukan suami nya. New tersenyum sungkan sembari membungkuk, merasa bersalah dengan apa yang baru dilakukannya.
New melirik sekilas tepat dibelakang lelaki yang baru disentaknya, Tawan dan salah satu sahabat nya -Off- sedang tertawa tertahan.
"S-..Silahkan.." New tergagap sembari menyingkir dan memberi jalan pada lelaki yang masih tercengang dihadapannya. Ekspresi wajah New justru semakin lucu bagia Tawan dan Off yang masih berdiri dibelakang Arm.
"Lucu banget sih" bisik Tawan saat ia berjalan beriringan dengan Off memasuki ruangan. New seketika berkedip cepat menyadari Tawan baru saja membisikan sesuatu pada nya.
Tawan
Ya, seorang Tay Tawan Vihokratana baru saja mendekati New Thitipoom dan berbisik sembari mengulas senyum tipis kelewat manis.
memerah, marah, parah.
New bingung, sungguh. Pipi nya memanas menatap Tawan dengan senyum tipis itu walau hanya sekilas.
"Ih, kok pipi nya merah?" New mendelik reflek saat Tawan menyuarakannya, dengan cepat New menangkup wajahnya sembari berjalan kembali ke sofa. Berusaha mengabaikan beberapa bisikan mengejek Tawan yang diutarakan dengan perantara Off.
---
"Peng, asli deh lu ngapa jadi bucin sih?" Tanya Off tiba-tiba, keempat nya kini berjalan beriringan menuju parkiran untuk makan malam.
"Bucin apa sih? Gue cuma mau duduk di belakang sama suami gue salah nya dimana?" Tay menyanggah dan berhenti tepat didepan mobil Arm dan segera membukakan pintu belakang bagi New.
New? Jangan ditanya, mendadak ia jadi pendiam setelah serentetan godaan Tay padanya.
"Makasih" ucap New pelan sesaat sebelum Tay menutup pintu dan berlari kecil ke pintu seberang.
Perjalanan keempat nya diisi dengan beberapa pertanyaan Off dan Arm pada New yang makin tersipu, apalagi ditambah ejekan-ejekan kecil Tay yang ikut menyikapi.
Astaga! Kemana New yang berani memukuli Tay saat lelaki itu tengah menyebalkan? Tidak ada saat ini.
"Yuk turun, jangan goda New terus" ucap Arm pada akhirnya. Keempat nya memutuskan makan malam seafood di daerah Kemang.
Makan malam keempat nya berjalan dengan cukup hangat. Masih di isi dengan percakapan random sih, namun New mulai terbiasa bahkan sudah berani tertawa kecil saat Off bertengkar dengan Tay karena rebutan udang.
"New ini udang saya buat kamu saja. Enak kok" ucap Tay seketika menghentikan tawa New dan Arm.
"Oalah, buat suami nya ternyata" ejek Off sembari menyenggol lengan Arm agar ikut mengerling pada Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionKita cuma dua orang asing yang terjebak pernikahan konyol -New Thitipoom Saya suami kamu, saya berhak mengatur rumah tangga kita -Tay Tawan Gila, Tawan itu idaman banget ya New. Gue pengen deketin dia -Lee Thanat