Pertemuan

15 3 0
                                    

Halo...
Aku datang dengan bonus part...
Ya... Semoga kalian suka ya gais....

Selamat membaca!!
.
.
.

Fikha membuka pintu rumahnya lemes lemes lega. Mengingat tadi ia debat dengan Nanda yang begitu melihatnya langsung memasang mode gahar. Tapi untung saja ia mendapat lampu hijau dari Nanda, karena yang tahu gimana hubungan Fikha dan Hani luar dalem cuma dia seorang di keluarga ini. Dan ia mementingkan kebahagiaan adiknya tentu saja.

Fikha berjalan pelan menuju dapur, haus banget. Ia bisa melihat mamanya tengah asik menonton film yang di siarkan di tv

"Gimana kangen-kangenannya?" Ujar ibu Fikha saat melihat anaknya sudah di rumah.

"Lancar ma," ucap Fikha sembari mengambil botol air minum lalu menuangkannya ke gelas untuk ia minum.

"Udah makan belum?"

"Udah tadi, perjalanan pulang mampir makan dulu." Rania mengangguk.

"Yaudah sana mandi, ayah lagi cari makan. Mama lagi kepengen kerak telor." Fikha mengangguk, mamanya pasti sedang mengidam.

"Fika ke kamar dulu ma.."

Tapi ternyata sang mama malah ngikutin Fikha.

"Kanapa ma?"

"Peluk.." Fikha menaikan sebelah alisnya dengan tersenyum. Ia hanya merasa lucu aja saat melihat mamanya yang tangguh bersikap manja. Jarang jarang lho...

"Uhh... Mamaku lagi manja ni.." ucap Fikha memeluk ibunya. Rania bahkan terlihat nyaman dengan pelukan anaknya.

"Kenalin ke mama dong..."

"Hm?"

"Pacar mu..."

"Iyaa, nanti Fikha kenalin.."

"Besok ya.."

"Ih.. jangan dong. Besok kan Fikha kuliah, hari libur aja.. Fikha sibuk banget pasti gara gara ada banyak tugas yang belum Fikha kumpul karena mendadak ke Korea." Jelas Fikha. Ibunya tampak mengerucutkan bibirnya. Oh my.. mamanya kenapa?

"Nanti Fikha cari waktu yang pas sebelum mama balik ke Surabaya, hm..?"

"Jangan mepet... "

"Iya mama..."

"Yaudah mandi sana.." Rania melepas pelukannya dan berlalu menuju ruang keluarga. Fikha hanya bisa terkekeh.

🍂🍂🍂🍂

Fikha menunggu Hani di teras rumah Hani. Menjemput kekasihnya tentu saja untuk berangkat ke kampus bersama. Selama menunggu Ia hanya berselancar mencari inspirasi di pinterest. Yah... Jadi kalau ngerjain tugas langsung dapet pencerahan.

Kala Fikha sibuk dengan smartphone nya, ayah Hani berkesempatan untuk melihat seperti apa sih kekasih putrinya? Selama ini ia hanya bisa membayangkan lewat cerita cerita dari istrinya.

"Kamu pacar Hani betul?" Fikha terlonjak kaget. Ia belum pernah mendengar suara ini sebelumnya. Ia pun langsung menoleh ke sumber suara dengan hati-hati..

"I-iya, saya Fikha pacar Hani." Ucap Fikha yang sontak saja berdiri untuk memperkenalkan dirinya gugup saat tau sosok yang pernah ia lihat di foto keluarga Hani sekarang ada di depannya. Tak lupa ia juga mencium tangan ayah Hani.

Ayah Hani terkekeh melihat tingkah gugup pria di depannya ini. Ayah Hani mendudukan dirinya di kursi kosong di sebelah Fikha.

"Sudah sarapan?"

[END] Be My Boyfriend for One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang