〔 Twins 〕

1.4K 226 5
                                    

「 °•°•❈•°•° 」

Kini dirimu diharuskan bersiap dipagi hari. Seharusnya pagi hari engkau tidur malah dipaksa berbenah diri.

Dirimu seutuhnya berhadapan dengan mata binar teman sekamarmu atau, bisa kau sebut namanya Isabel.

"Apa?"

Isabel menggeleng kencang tapi bola mata masih berbinar. "Rambutmu sangat indah. Aku ingin punya rambut sepertimu"

"Kalau ingin rawat lah" kakimu melangkah pergi dari ruang tidur.

"Matte!" Isabel menyusul langkah kaki mu. "Kau mirip seseorang yang sangat ku kenal"

"Terimakasih atas infonya"

「 °•°•❈•°•° 」

Direrumputan yang terpapar luas. Kau melipat tangan di depan dada, mata mu menatap datar pada Rey yang memacu kuda tapi, itu terlihat seperti kejar-kejaran karna Isabel tak ingin kalah dari Rey.

Merasa seseorang mendekati mu, kau membuka mulut berbicara tanpa memandang lawan. "Ku dengar kalian sudah seminggu disini? Kenapa baru latihan sekarang?"

Lelaki berambut pirang, seumur denganmu, mengangkat pundak. "Ntah lah aku tak tau. Btw..." ibu jari Farlan menunjuk pada tempat dirinya datang. "Sekarang giliranmu bersama Levi"

Mendengar nama lelaki berpotongan undercut. Matamu memandangnya dari kejauhan, tampak terlihat jelas diri-- Levi-- diperhatin oleh senior sebagai pengajar mereka.

Kau melewati Farlan begitu saja, pergi melangkah ke tempat Levi berada. Akan menyadari kehadiranmu, Levi menoleh pada dirimu yang mendekat. Mata kalian berdua saling bertatap lekat.

.

Usai mengenakan manuver gear, kau menarik bilah pedang sejenak kau interogasi. Secara serempak, kau dan Levi memutar balik satu bilah pedang ditangan memberi teriakan histeris dari senior.

"Jika kalian memegangnya seperti itu kalian akan menjadi makanan titan"

"Hah?" serempak mu dengan Levi menoleh ke belakang-- ke senior-- dengan raut wajah jengkel.

"Apa butuh aturan menggunakan?" Kau duluan bersarkas.

"Aku akan membunuh dengan cara ku sendiri" Levi menimbah sebelum terbang pergi.

Lidahmu mendecak seperti biasa. "Tck" ikut berlalu ke tempat Levi pergi.

Hange yang menyaksikan berkomentar. "Apa mereka ikut pelatihan milliter?"

Moblit menggeleng tidak atas pernyataan Hange.

「 °•°•❈•°•° 」

Terus mendorong pegas dengan kecepatan penuh. Senior yang mengikuti dua kadet tampak kewalahan akan kecepatan mereka menebas replika titan.

Namun, beberapa replika titan diberi jebakan, tak menghentikan dua insan yang tampak selaras terus.

Kini mereka kembali ketempat semua. Si penanggung jawab yang mengawasi kembali dengan nafas terburu-buru. Padahal ia hanya menonton aksi dua bocah tadi ia yang kewalahan dan letih.

"Hasilnya bagaimana?" Hange bertanya penuh antusias.

"Lima-lima" jawab si pengawas yang berarti mereka seri.

Farlan menggandeng leher Levi. Isabel, seperti biasa iris hijaunya berbinar atas pencapaian Levi. "Aniki Sugoii!"

Disisi lain, tampak gadis berkucir kuda mengintrogasi diri sendiri. Punggungnya ditepuk oleh sahabatnya. "Seperti biasa kau hebat, (y/n)" puji Rey.

"Aku tak perlu pujian mu" jari telunjuk mu mengacuh ke depan Rey. "Lebih baik kau melakukan sesuatu agar ku maafkan" kaki mu pergi setelah berucap sarkas seperti biasa.

Bahu tegap Rey longgar akan merasa bersalah, ia mengikuti jejak mu pergi ke dalam markas.

「 °•°•❈•°•° 」

"Apa yang kalian lakukan?" kau bertolak pinggang dari jarak cukup dekat pada tiga orang sebayamu.

Tampak dua temannya berhenti menggerakkan bibir. Bercucuran keringat kian takut kau dan Rey mendengar pembahasan mereka tadi.

Lelaki berpotongan undercut yang tampak tadi bersander pada dinding dengan tangan terlipat di dada, kini bertolak pinggang berhadapan denganmu.

"Apa itu urasanmu?" tanyanya tampak aneh. "Urus saja dirimu sendiri"

Suasana mencekat bagi tiga orang. Kau dan Levi saling bertatap tak niat berpaling. Seakan bendera perang akan dikibarkan.

Kau lewati ketiga kadet sebayamu sambil berucap pada Rey; "Ayo Rey, waktunya makan malam"

Kian punggungmu dan Rey menghilamg di dinding. Levi memutar badannya melenggang pergi ke jalan yang kau lewati. "Nanti saja kita bahas. Ayo makan" ajak Levi pada Isabel dan Farlan yang menyusul kaki Levi.

.

Jaraknya hanya satu meja dari belakang punggungmu. Kau makan dengan tenang berhadapan dengan Rey.

Lelaki bersurai emas cerah di depan mu tampak membolak-balik matanya diantara makanan dan orang yang duduk di meja belakang punggungmu. Lebih tepatnya pada orang Levi.

"(y/n). Kau tau tentang doppelgänger?" tanya Rey setelah sekian lama meneliti.

Kau menjawabnya dengan mata yang masih setia dengan makan malam. "Maksudmu kembaran itu?"

Rey manggut-mangut, mengerti. "Sebaiknya kau percaya itu. Karna kau seperti doppelgänger Levi"

「 °•°•❈•°•° 」

Valentine day buat yang merayakan. Kasih Mars coklat dong, eh vote aja pengganti coklatnya. /tehe~

See u...

Levi A.  ❛DoppelgängerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang