〔Ekspedisi〕

851 172 7
                                    

「 °•°•❈•°•° 」

Dirinya baru sampai ke ruang makan berada langsung disuguhi pemandangan yang cukup aneh (?)

Kening Rey menempel cukup lama di kening (y/n). Simpulakan saja sahabatnya tengah khawatirkan diri (y/n).

"Jika masih sakit katakan padaku" Rey berucap.

Levi datang, duduk di hadapan (y/) dan langsung menimpah kalimat. "Dia itu bisa jaga dirinya sendiri"

Bibir Rey memancung sebal. "Soal itu aku tau"

Si gadis, (y/n) yang menjadi bahan gosip kedua teman seangkatnya hanya diam sembari mengunyah sup kentang. Pendengarnya menangkap berdebatan konyol (?)

"Hari ini kita akan keluar dinding," Farlan menengahi agar tak semakin ricuh. "Apa kalian siap?" tanyanya.

Sendok yang beraktivitas diam di udara di ratapi (y/n). "Ekspedisi kah..." netra (e/c) bergulir pada lelaki berpotong undercut di depannya. "Tak buruk"

Levi yang merasa di tatapi dalam bentuk aneh langsung bertanya. "Apa kau punya masalah denganku?"

(y/n) mengunyah sejenak sebelum menjawab. "Tidak hanya saja..." kalimatnya sengaja terputus sulit mengungkapkan.

Terasa menjanggal dalam diri, ingin mengatakan tapi terasa sulit pita suara untuk berkata. Ia berharap perasaan janggalnya dapat terdengar oleh Levi tanpa perlu membuka bibir.

'Semoga berjalan baik'

「 °•°•❈•°•° 」

Tampaknya mentari semakin naik ke atas kepala. Para prajurit veteran bersiap sesuai arahan, begitu juga dengan kau, Rey, Levi dan lainnya.

Satu tangan memegang tali kekang kuda, satunya yang bebas mengelus-elus makhluk berbulu tipis tersebut.

Sama seperti Levi Ackerman, doi juga suka dengan makhluk bernama kuda.

"(y/n)" suara bariton mengintrupsi dari belakang dirinya. Ia hentikan kegiatan memanjakan kuda, memandang wajah yang sudah sampai di dekatnya.

"Ada apa? Sudah waktunya?"

"Tidak. Bisakah kau berbalik"

Terdengar mencurigakan namun tetap kau turuti permintaan si cebol.

Lelaki itu nampak geresak-gerusuk dengan surai (h/c) yang dikucir kuda. Membuat simpul pita pada helai kain hitam yang ntah darimana di dapat Levi.

"Selesai," kaki mengambil jarak mundur melihat pita hitam yang tergantung di rambut (h/c). "Cocok untuk mu"

Sudah selesai, kau menoleh pada Levi. "Apa kau keracunan?" pertanyaan itu terdengar kasar ditelinga siapa pun.

"Tidak, aku hanya ingin melakukannya" jawab sederhana dari Levi.

"Melakukan?"

Itu terdengar mencurigakan apa lagi keluar dari mulut lelaki dingin seperti Levi. Tapi, tak perlu dipertanyakan lebih lanjut itu akan mempersulit suasana. Terlebih lagi untuk dua orang dingin dan kasar seperti dua sejoli satu ini.

"Oi! (y/n)! Levi! Sudah waktunya!"

Ya, sudah waktunya untuk melakukan ekspedisi pertama bagi mu dan yang lainnya.

.

Pintu gerbang terbuka, alam membentang luas tanpa dinding 50 menter keatas yang membatasi.

Si pemimpin pasukan memerintah. Prajurit puluhan dibelakangnya serempak memacu kuda masing-masing.

Mata mendangak pada langit biru terang-menerang. Namun, sering melihatnya tapi terasa berbeda setelah melewati dinding tebal.

"Tak buruk"

Kedua kembaran tak senada serempak berucap. Saling memandang sejenak atas perilaku yang mirip. Kedua tersenyum tipis, hanya terlihat sudut bibir terangkat saja. Kembali menatap lurus pada alam tak berujung.

.

Beberapa suar warna merah dan hijau nampak terbang ke langit tinggi. Tubuh besar berlari-lari mendekati formasi barisan pasukan pengintai.

Dari belakang barisan ku bersama senior dan tim Levi. Tiga Titan berukuran 5 meter berlari dengan girang nan ria.

Masa bodoh dengan formasi dan strategi, Levi memutar balik kudanya langsung menebas tengkuk titan tersebut. Di ikuti oleh dua temannya.

Aku menyaksikannya sejenak sebelum dari sisi kanan Levi, langkah kaki secepat angin datang, tanpa babibu ku robek tengkuk titan tersebut. Aku tau ia tak perlu perlindungan.

Bilah pedangnya mengarah padaku seakan minta tos. Aku menerimanya dengan menimpah bilah pedang miliknya.

"Mohon kerja samanya, Levi"

"Hm. Pitanya terlalu cocok untukmu, aku jadi tak bisa berpaling"

"Hoo~ apa waktunya untuk gombalan? Aku mengerti kok. Kita dua sulit berkarakter romantis"

"Aku senang jika (y/n) mengerti diriku"

"Hai' hai' lakukan lah pekerjaanmu dengan hati-hati" aku berlalu, kembali naik ke pelana dan menjajarkan telapak kuda bersama Rey.

"Kalian berdua sangat cocok" apa itu pujian (?)

"Sangkin cocoknya... tergolong mirip"

「 °•°•❈•°•° 」

Levi A.  ❛DoppelgängerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang