Levi A. ❛Doppelgänger

〔Epilog〕

「 °•°•❈•°•° 」

Kini pagi harinya sudah tidak ada ucapan ria dari si mahkota merah─Isabel.

Dirinya bersih seperti biasa sudah sebulan lebih mental Levi dibanting. Namun begitu, dirinya masih khawatir pada kembarannya yang satu itu.

Ujung bot coklat diketuk sejenak mempaskan pada ukuran kaki sebelum melangkah pergi ke ruang makan berada.

"Oha-you! (y/n)" sapaan pagi dari Rey.

"Hm" jawab singkat, manik mata memandang punggung lelaki yang dikhawatirkannya.

"Sepertinya dia sudah membaik" Rey bersuara tanpa di minta.

"Sok tau"

"Aku tau! Kau kira berapa lama aku kenal denganmu"

"Hah?"

"Kaliankan mirip mudah tau seperti apa diri Levi karna sudah tergambar di diri mu"

Tak biasa sahabat yang bobroknya innalilahi ini biasa berucap bijak luar binasa. Anggap saja pola pikirnya berubah.

Rey sudah dewasa. Batin mu.

Tanpa permisi dan ucapan nasi basi, bokong (y/n) duduk di depan Levi.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya (y/n).

"Seperti yang kau lihat"

"Aku melihat kau seperti aku"

"Jika kau baikan berarti aku juga baikan"

"Tak ada teori seperti itu namun kita 11 12"

"Kudengar ekspedisi akan dilakukan lagi" Rey datang menyelah kedua insan tanpa merasa bersalah.

Ekspedisi? Aku mendongak pada Levi,  ia terlihat seperti biasa saja tidak seperti orang yang terkena trauma.

Mungkin benar kata Rey, Levi sudah baikan.

"Jadi... kapan ekspedisi itu?" aku bertanya.

"Katanya tiga bulan lagi"

Hening sejenak, lalu Levi angkat kaki dari hadapan ku. Rey terus memperhatikan punggung lelaki itu sampai hilang di pintu.

"(y/n)," ia memandangku. "Aku... pergi dulu" Rey beranjak pergi meninggalkan ku sendirian di ruang makan bersama sarapan hari ini.

.

"Levi!" Rey mengejar kaki orang yang ia panggil. Levi berbalik badan.

"Mari latihan bersama" sebelah alis Levi terangkat lantas permintaan aneh dari sahabat (y/n) yang pertama kali ia dengar.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Levi sadar akan maksud dibalik latihan tersebut.

Rey terkekeh. "Hanya soal (y/n)..."

「 °•°•❈•°•° 」

"Hah?" kau terkejut dengan penjelasan senior mu. "Ulangin" titahmu.

"Rey akan satu kelompok denganku, kau dan Levi di formasi belakang"

Kaki mu melangkah maju. "Kenapa begitu? Apa karna aku dengan nya kuat?" manik mata menunjuk Levi sejenak.

Rey menepuk bahu mu. "(y/n)," bahu tegapmu menurun. "Aku akan baik saja. Yang akur dengan Levi"

Sejenak kau menatap Rey lalu menatap kembali seniormu. "Jaga dia yang benar" tegasmu.

"Ayo pergi" Levi menarik tanganmu pergi.

Sudah waktunya, dan sekali lagi kau dengan Levi satu barisan, dan sekali lagi langit tak berujung tanpa dinding kembali dilihat.