seven

6K 405 12
                                    

"chanseul?" kataku menengok kearahnya

"bagaimana kau tau!"

"aku jieun!"

"apa?" kata jungkook juga melihat kearahku.

"benar benar, aku sudah dibohongi selama ini" kataku.

emang, selama ini aku punya akun twitter, dan aku memakai nama samaran yang biasa dipanggil jieun

aku mempunyai sahabat baik disana, namanya chanseul, kami suka berbagi satu sama lain, cerita apa yang terjadi di sekolah, sampai tentang perasaan kami.

sekitar 4 hari yang lalu ia bercerita kepadaku tentang perempuan yang ia suka, dia bilang bahwa perempuan itu adalah murid baru disekolahnya.

itu mirip dengan kejadian saat pertama kali disekolah baruku, tetapi aku hanya terdiam mendengar ceritanya tentang perempuan yang ia suka itu

benar, ia tidak memberitahuku siapa nama perempuan tersebut..

sama denganku, aku bercerita tentang jungkook, tetapi aku tidak memberitahu bahwa aku bercerita tentangnya

aku terus menceritakan tentang kesan-kesan saat aku bertemu dengannya, bahkan ia pernah berkata kepadaku,

"mungkin ia menyukaimu, dan kamu juga?"

aku pun hanya menjawab bahwa aku tidak yakin akan hal itu

jadi..

teman baikku selama ini di twitter, chanseul, itu adalah jungkook?

"sena, kita sudah
sampai, ayo turun" kata yoongi memecahkan pikiran kosongku.

"y-ya.." aku langsung turun dari mobil.

aku dan bangtan telah sampai di tempat rehearsial, aku pun duduk disalah satu kursi yang kosong di ruang tunggu rehearsial tersebut

aku sibuk dengan handphone ku, aku tetap bertanya-tanya tentang chanseul, aku pun mengirimnya direct message,

"chanseul, kamu dimana sekarang?"

aku melihat Jungkook membuka handphone nya dan mengetik sesuatu, aku pun tidak peduli, dan pesan balasan pun masuk kembali.

"mulai sekarang, panggil aku jungkook"

aku menjatuhkan handphone ku, kaget, semua member bangtan menengok kearahku,

"sena?" kata hope sambil menghampiriku.

"nggak.." aku menjawab sambil mengambil handphone ku.

"biarkan aku lihat handphone mu" kata hope.

"jangan" kataku sambil menutupkan handphone ku agar tidak terlihat.

"ada apa?" tanyanya lagi.

aku pun terdiam dan memberikan handphone ku padanya.

"chanseul?" kata hope.

aku melihat jungkook menatapku dan mengangkat kedua alisnya sambil minum sebotol air putih

"ya"

"pacarmu?" kata hope.

aku melihat jungkook tersedak, sepertinya dia mendengar apa yang barusan hope bilang.

"jelas nggak.." jawabku lagi.

"kamu menyukainya?" tanya hope lagi.

aku tidak mengerti dengannya, apa yang sedang hope tanyakan?

ia seperti tidak tau siapa chanseul itu, padahal aku dan jungkook telah bertengkar di mobil tadi.

"mungkin tidak" kataku menunduk sambil sedikit melihat Jungkook.

"bentar, aku harus berganti baju dulu sekarang" kata hope sambil menghampiri stylistnya.

aku melihat jungkook tampak sibuk dengan handphone nya.

"jungkook, gantilah bajumu" kata salah satu stylist sambil menghampiri jungkook.

"gak mau"

"kau harus berganti baju sekarang, jungkook, kau akan terburu-buru nanti" katanya lagi.

jungkook berdiri, dan membuka kaosnya

dia bisa bisanya melakukan itu di ruangan yang ada perempuan..

aku pun kaget melihatnya, aku langsung tertunduk dan bermain dengan handphone ku.

menjijikkan.

"sena!" jungkook teriak memanggilku.

"y-ya?" teriakku sambil menunduk, aku benar-benar tidak berani melihatnya.

"aku memanggilmu dan kamu sibuk dengan handphone mu?! benar benar" katanya menghampiriku sambil memegang tanganku.

"apa!" kataku,

aku ditarik untuk pergi ke ruang ganti bersamanya.

DUKK!!

jungkook menutup sambil membanting pintu itu dan mengkuncinya. stylist yang melihat hanya terdiam.

setelah itu ia langsung melempar kunci itu ke luar ruang ganti.

"jungkook! bagaimana bisa aku keluar dari sini? kau melempar kuncinya!" kataku panik sambil menghadap pintu karena dia masih dalam keadaan tidak memakai kaosnya.

jungkook pun terdiam sambil mengganti celananya, aku tetap dalam keadaan menghadap tembok.

"cepatlah! kau ini lama sekali!" kataku.

jungkook pun membalikkan badanku, menyenderkanku ke tembok, menyenderkan tangannya ke tembok yang berada di samping leherku.

tuhan, tolong aku..

"ah! lepaskan--"

dia menciumku.. lagi.

"ah! kau sudah gi--" dan perkataanku terpotong, dia menciumku lagi.

"semakin banyak kamu bicara, aku akan terus mencium mu, jadi diamlah" katanya membisiki ku.

aku menelan ludahku, dan dia menciumku kembali, aku hanya bisa memejamkan mataku tanpa membalasnya.

setelah beberapa menit, jungkook pun menyudahi semuanya, ia langsung memakai kaosnya dengan terburu-buru, dia pun langsung mengeluarkan kunci pintu cadangan dari kantong celananya.

"jungkook! kamu ada kunci cadangan! mengapa kamu tid--" dia pun kembali menciumku.

"jungkook! jangan seperti itu padaku! cepatlah buka pintunya!" kataku panik.

"cerewet" jawabnya sambil memeletkan lidahnya sambil membuka pintu, aku hanya mengerutkan alisku.

benar benar..

aku pun langsung pura-pura tidak tahu tentang apa yang terjadi, aku langsung duduk dan bermain dengan handphone ku.

"sena?" kata jimin.

"y-ya?" kataku masih gemeteran.

"baiklah, mau selca berdua?" tanya jimin.

aku hanya mengangguk-nggangguk, dan jimin mengambil pose sambil memegang kepalaku,dan kepalaku sedang bersender di pundaknya.

"kimchi!"

"eh--"

CLICK!!

jimin mengambil foto saat aku tidak mengerti apa maksutnya kimchi tersebut, aku memang bodoh.

"mengapa kau telah menekan tombolnya duluan?!" tanyaku.

"itu tidak sengaja, gapapa kau terlihat lucu disini" katanya.

To Be Continue..
Vote+Comment+Follow

ini adalah hukuman! | jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang