30. Valentine ala HKS

229 27 8
                                    

Mereka sudah dua minggu berkeliling Eropa. Sekarang mereka sedang berada di Paris.

"Berpencar ya. Titik kumpul kita tetap di disini, dekat salah satu pilar lampu."ujar Harry. HKS semua menggangguk. "Daph ayok."

"Bentar, kalau ada orang yang nawarin kalian sesuatu jangan mau." ujar Chiara. Iapun pergi dengan George.

Beberapa dari mereka ada yang berdua-dua, dan ada yang berkelompok.

Astoria melihat teman-temannya dan melihat Lee yang sedang berdiri memainkan hpnya. Toripun menghampirinya.

"Lee.." panggil Tori.

"Hm?" Lee berdehem.

"Temenin ayok."

"Lah lu bukannya bareng sama mereka aja." Lee mengacuhkan Astoria.

"Ihhh ya sudah." Astoria pergi gak tau ingin kemana.

Paris saat ini sangat ramai, beberapa ada yang piknik keluarga, dan ada yang berpacaran.

"Argh tu bocah satu." Lee memutar matanya saat melihat Astoria berjalan sendirian. Ia dihampiri oleh pria muda berparas ganteng membawa bunga.

"Maukah kamu menerima bunga ini cantik?" tanya orang tersebut.

Lee buru-buru lari saat melihat Astoria ingin mengambil bunga tersebut.

"No thanks. My girlfriend is totally fine." Lee merangkul Astoria dan buru-buru pergi.

"Sudah dibilangin sama Chiara, jangan terima apapun dari orang asing." ujar Lee.

"Kenapa? Cewek suka bunga." jawab Astoria tak mau kalah.

"Nanti lu disuruh bayar bodoh." Lee memutar matanya.

***

Setelah dari Prancis mereka pergi ke tujuan terakhir.

Tujuan terakhir ada di Jerman, lebih tepatnya mereka sedang berjalam menuju Schleswig.

"Ih bloon tadi di Bremen kosong loh hotel." Ginny manyun. Dirinya tidak sempat tertidur dari Prancis. Ya walaupun France dekat dengan Jerman.

"Hallo mamang." Blaise menyapa bule disana. Bule itu tersenyum dan melambaikan tangan. "Buset gila kan gue bisa bahasa jerman." Blaise sombong.

"Hallo sapaan universal tolol." Ginny menjitak pala Blaise.

"Entschuldigung. Möchtet ihr ein BonBon kaufen? Besonders Valentine." salah satu orang membawa paketan permen menghampiri mereka.
(Permisi, Maukah kalian membeli permen ini? Spesial Valentine.)

"Ari eta ngomong naon weh?" tanya Harry.

"Yang jelas bahasa Jerman si Har." jawab Theo.

"Ya gak salah sih." Harry menggaruk tengkuk lehernya.

"Yang gue ngerti cuman valentine." ujar Lee.

"Emil lu kan orang jerman, buru translate." George menepuk bahu Emilia.

"Dia nawarin permen cok. Mau beli atau kagak." Emilia memutar matanya.

"Kagak ah." jawab Harry.

"Berapa harganya?" tanya Emilia membalas dengan bahasa jerman.

"Sangat murah. 10 Euro." pembeli itu membalas dengan bahasa jerman.

"Zu teuer lol. Nein danke. Maybe next time." Emilia pergi meninggalkan yang lain.
(Terlalu mahal, ga makasih.)

"Zu teuer lol. Nein danke." yang lain mengikuti perkataan Emil lalu menyusulnya.

"Fucking tourist." penjual itu langsung pergi mencari pembeli yang lain.

Hilih Kinthil SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang