11. Work Out

518 51 6
                                    

Chiara mengangguk. "Kamera semua sudah terekam dan siap. Kamera di baju lu lu pada juga berfungsi dan itu langsung mereka semuanya. Jadi silahkan mulai."

"Sebelum melakukan eksperimen alangkah baik untuk kita membaca doa, berdoa dimulai..." Theo memimpin doa dan membaca doa dalam hati. "Amiin, semoga kita semua dalam pelindungan Allah SWT."

"Bismillah.."

"Eh wait Hermione mana?" tanya Ron.

"Tuh." mereka semua menunjuk Hermione yang baru datang dari kantin.

***

Hermione, Ginny, Luna, Harry, Ron dan Draco masuk ke gudang tersebut. Ginny dan Ron langsung menyalakan senternya.

Dan hal pertama yang mereka semua lihat adalah mayat gantung Hermione asli dengan menggenggan kertas bertuliskan 'they're not death yet they just freeze. dont try to save me if u want the end of the world'.

"What the fu— what the hell is this?" tanya Ginny menutup mulutnya. "Lalu ini Hermione siapa?" tanya Ginny melihat ke samping.

"Eh bukan Hermione itu anjing!" teriak Draco. "Goblok, bukan Hermione itu!"

"Lalu Hermione siapa?!" teriak Harry. Harry memegang microphone yang terpasang di belakang telinganya. "Guys anyone see this?"

Namun gak ada respon.

"The Golden Trio!" teriak suara dari belakang mayat gantung Hermione. "oops, i mean the golden duo?"

"Gimana rasanya kehilangan orang yang sangat berarti huh? Sakit? Berteman dengan Muggles ewh."

"Delphini Riddle?" ujar Ginny.

"Ah blood traitor." ujar Delphi.

"Uh guys. Kalian semua sadar?" ujar seseorang dari balik headset yang ada di belakang telinga masing-masing anak hks.

"Lee?" tanya Luna.

"Ya, ini gue Lee. Muggleborn pada sadar. Kalian semua sadar? Astaga kalian semua harus keluar dari gudang itu!" teriak Lee getir. Lee khawatir tidak ada respon dari masing-masing temannya.

Lee memegang George, "George buddy, wake up."

George memegang kepalanya, merasa pusing ia melihat Lee heran.

"Ah Pucey." panggil seseorang, Delphi Riddle. "Terkejut eh?"

Ron memegang perutnya, merasakan sesuatu sakit. "Terkejut abang terheran-heeeeeran, sebab abang- wait. Riddle!? Ayahmu pesek mati hah? Hahah."

"Oh shit, Ron kambuh." ujar Ginny, ia memegang badan abangnya, "Ron kenapa?"

"Balikin mereka semua Riddle kalau lu ga mau seperti ayah botak pesekmu." ujar Harry.

"Auh mengancam,"

"Tidak. Gue tidak mengancam lu, kembalikan mereka semua!"

"Nah nah."

Harry dengan segera mengarahkan tongkatnya kearah Delphi

"Makin ngancam? Aduh Delphi atut, hahaha." Delphi meraih tongkatnya dan mengarahkannya ke arah Hermione.

"Gimana Potter?" tanya Delphi menusuk leher Hermione dengan tongkatnya.

Tubuh Hermione bergetar sedikit, dan Luna menyadarinya. "Wait, Lee lu bilang apa tadi?"

"kalian semua harus keluar dari gedng itu!" teriak Lee.

"Kata-kata sebelum itu Lee!" perintah Luna.

"Para muggleborn sadar, dan yang penyihirnya belum."

"Ah geez, thanks Lee." Luna melihat penuh harap sembari Delphi dan Harry sudah melepar mantra.

"Bombarda!" teriak Ginny kearah pintu gudang. 

Delphi sempat kaget dan langsung melempar cocktail molotov kearah pintu.

"Expelliarmus!" teriak Harry. Delphi langsung terpental kearah api molotov tersebut.

Draco yang baru engeh mendengar obrolan Luna dan Lee langsung nyamperin Hermione dan melepas rantainya yang mengelilingi lehernya.

"Lee, gue minta lu dan anak-anak suruh ngambil air."

"Aguamenti!" teriak George dan air mulai berdatangan dan menutupin api dari molotov itu.

Lee langsung lari kearah Draco, dan menolong Hermione. "Lu bantuin Harry, Ron, Ginny, sama Luna. Biar gue bawa Hermione. Dan coba bangunin anak-anak untuk nolongin pak Bandi dan lain-lain." jelas Lee.

Draco mengangguk dan melepas rantai yang melilit dileher Hermione lalu bergabung melawan Delphi.

"Chiara Emilia George bantuin gue." tanpa babibu mereka langsung membantu Lee menggotong Hermione dan merubah baty kerikil menjadi sofa.

"Kalian bertiga bangunin anak-anak dengan cara apapun gue coba sadarin Hermione." perintah Lee. Mereka hanya menuruti.

Sementara di gudang..

Delphi melempar mantra hitam dengan membabi buta. Berbagai macam mantra keluar dari mulut mereka.

"Avada Kedavra!" teriak Delphi kearah Harry.

"Exelliarmus!" balas Harry. Mantra tersebut bersatu membuat cahaya panjang berwarba merah dan biru.

Ginny langsung kesamping Harry dan mengarahkan tongkatnya kearah Delphi, "Expelliarmus!"

Dua warna biru melawan merah.

Luna, Draco, dan Ron langsung melakukan hal yang sama.

Mereka berlima maju dengan cahaya biru semakin banyak. Delphi sekuat tenaga menahan.

Seseorang masuk ke gudang, Lee Pucey dengan kegagahannya berdiri disamping Draco dan melontarkan mantra Expelliarmus.

Tetapi tenaga Delphi lebih kuat.

Hilih Kinthil Squad sudah sepenuhnya sadar semua, dan Hermione dengan lemas tapi bertekad penuh memimpin kearah gudang dengan tongkat tergenggam ditangannya.

Hilih Kinthil Squad bersedia dan membentuk lingkaran, mengarahkan tongkatnya kearah Delphini Riddle.

Dengan keteguhan masing-masing, mereka semua berteriak, "Expelliarmus!"

18 cahaya biru  dari tongkat masing-masing mengepung tubuh Delphi.

"Argh!" Teriak Delphi. Tongkat Delphi sudah terpental jauh dan Delphi sudah jatuh dengan badan yang berbolong memancar cahaya.

"Poof." ujar George. Delphini Riddle dan menjadi abu dan HKS berpelukan dengan penuh darah.

"Goddamn, Granger kau gak apa-apa?" tanya Draco memeluk tubuh tak berdaya Hermione.

"Gue gak apa-apa." ujar Hermione membalas pelukan Draco lalu melepasnya dan memeluk Harry dan Ron.

"Oh my God! What the hell is happen?" tanya seseorang pria kolot dari pojok ruangan.

"Pak Burhan?" tanya Harry.

"Mr. Potter?" tanya balik Pak Burhan.

"Syukurlah anak-anak kalian selamat. 10 anak lebih tadi ada sama bapak dan mereka pingsan bantuin bapak gotong mereka ke UKS."

***

TBC...

18/06/2019
17:29

Hilih Kinthil SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang