34. Masih Menggalau

128 5 3
                                    

Luna dan Pansy berapparating ke tempat Apparate yang tersedia di Muggle London.

Mereka berjalan ke kedai yang menderet di sebrang taman.

Mereka duduk di kedai seblak. Melihat banyak yang nitip.

"Pada nitip semua." Pansy berseru melihat layar hpnya.

"Lu bawa duit?" Tanya Luna.

"Hooh. Mas mau seblak komplit sedang 18 ya." Pansy memesan.

"Gue mesen Jelly Potter. Eh Potter?" Luna bertanya begitu melihat palang bertuliskan Jelly Potter lalu tertawa.

"Misi kak, mau rasa Milo 19 ya."

"19 gelas? Eh Luna Lovegood?" Tanya amang amang JelPot. Luna hanya mengangguk dan tersenyum. "Ya."

"Abis ini boleh minta foto?"

"Ya tentu. Tapi saya ke temen saya dulu ya nanti panggil aja kalau udah." Luna pergi lagi ke Pansy.

"Lu kenapa?" Tanya Luna.

Pansy menghela nafasnya lalu menceritakan kejadiannya dengan Ron.

"Ih kok Ron gitu si?" Tanya Luna. Tidak menyangka.

"Chiara emang cantik sih, apalagi blonde gitu rambutnya. Yaa mau gimana lagi." Pansy berpasrah.

"Gak boleh nyerah nyet. Eh boleh deng, Seamus aja udah nyerah ngejar Cho."

"Eh serius lu?" Tanya Pansy.

"Iya." Giliran Luna yang bergibah tentang Seamus. "Kasian mana masih muda."

"Lu sendiri gimana Lun sama Theo?" Tanya Pansy.

Luna menggeleng. "Ga tau. Gue gak mau maju duluan, tapi kalau Theo berjuang ya gue sebisa mungkin gak bakal kaya Cho. Gue bakal ikut berjuang bareng Theo."

"Sabar, Theo jual mahal awal doang. Kalau dia luluh dia ngejar. Dia udah keliatan suka kok. Cuman mungkin mau fokus buat skripsi semester depan."

"Iya kali ya." Luna menggaruk kelalanya. "Gue iri sama Harry-Daphne, Draco-Hermione, Blaise-Ginny. Mereka adem anyem trus tanpa masalah."

"No. Dramione masalah dulu kok. Drama dulu, banyak lagi masalahnya. Tapi kasian Lee."

"RIGHT! I know. Kadang gue berharap si Lee lirik gue. Ngelirik sih tapi gak ada perasaan." Ujar Luna.

"Lee apa Theo nih?"

"Kalau bisa dua kenapa satu?" Tanya Luna menyengir.

"Hih satu aja gak ada yang nyantol." Pansy melihat Luna. "Gue jadi inget, bakal satu wanita HKS yang jomblo kalau George sama Gabby Delacour. Apa itu gue?"

"Gak kok ga tau. Tapi Gabby kalau kata gue ya, dia agresif banget gak si buat deketin Jorj? Gue tau dia ganteng. Banget malah, melebihi Ron. Hehe. Sorry Pans, tapi kalau ceweknya agresif kek gitu tanpa kenal duluan jadi risih cowo juga."

"Nyindir Bu?"

"Lu kan dari awal emang kenal sama si Ron jing."

"Iya sih, gue juga kalau jadi George rada risih di gibahin mulu dia sama Gabby. Tapi kalau gue jadi Gabby gue juga sakit hati gak disukain balik." Ujar Pansy. "Percintaan gue ngenes banget dah. Dasar Rontol."

"Sabar sabar, move on yuk." Ajak Luna.

"Gak mau."

"Anjing." Luna menjewer pelan kuping Pansy lalu kembali lagi ke tempat Jelly Potter.

***

Mereka berdissapprating ke Mansion dan melihat semua anak HKS pada kumpul.

Mereka memakan seblaknya.

Blaise dan Ginny sudah saling siapin. Dan yang lain makan dengan normal.

Pansy melirik Ron yang sedang melihat kearah Chiara. Ia menunduk dan fokus melihat seblaknya.

Chiara melihat kearah Ron, dan segera Ron mengalihkan pandangannya.

Astoria melihat kearah Lee yang sedang memisahkan ceker dan dengkulnya. Astoria tersenyum tipis melihat kebiasaan lelaki itu memisahkan yang terenak.

Luna melihat kearah Theo yang sedang melihatnya, mereka berdua tersenyum dan menahan tawanya.

"Ada sawi tuh di bibir lu." Ujar Theo tertawa.

Luna memegang bibirnya dan menemukan sawi lalu merutuk dirinya dan merasa malu di depan Theo.

"Sunyi amat." Harry memecahkan kesunyian diantara mereka. "Gue tau seblaknya enak, jadi bisa santai?"

"Hm." Daphne berdehem melihat kekasihnya yang haus perhatian.

"Liburan yuk. Besok mana bisa libur kayak gini." Ajak Harry.

"Kemana? Indonesia? Yuk beli kerupuk jengkol." Draco berseru. "Di London gak ada jengkol, gembel."

"Ke Cappadocia skuy." Ajak George.

"Kamu ajak dia ke Cappadocia, its my dream!" Anak cewek berseru berbarengan. "Not her! My dream mas!"

"Hadeh korban layangan putus." Neville berseru malas.

"SEAMUS BRODI! KEMANA AJA?" tanya Harry ketika baru sadar ada Seamus duduk di samping Lee.

"Ada disini brodi." Sahut Seamus.

Cho melihat kearah Seamus, ia merasa kasihan dan menyesal pada diri sendiri.

"Kemarin kemana?" Tanya Cho.

"Gak kemana-mana. Ke rumah nenek gue." Jawab Seamus tanpa melihat kearah Cho, tau kalau itu suara Cho.

"Kok gak bilang? Tau gitu gue nitip salam buat nenek lu." Ujar Neville.

"Nenek gue titip salam buat kalian." Ujar Seamus. "By the way, soal liburan yok gas. Gue mumet banget anj."

"Donatur Mr. Malfoy yang terhormat." Harry memanggil Draco.

"Halah giliran masalah duit manggil gue."

"Iya lah lu kan donaturnya HKS."

"EH IYA BESOK MAKAN MALAM DI THE BURROW." Ginny berseru rada kencang.

"IYE GUE JUGA INGET." Ron berseru dengan kencang juga.

"Berisik lu anggota Weasley."

"Eh." Hermione membuka suaranya.

"Apa?" Tanya Emilia.

"Ga jadi deh."

"Anak anjing."


to be continued.

jujur i mau namatin di cerita flop dulu. ayo komen dong ngab :(

btw sy ada cerita haluan

Blaise x Cedric x you x Draco x Theo.

di work saya namanya Sengklek Squad. Yok komen vote sangat berharga ygy.

00:47 wib 12/03/22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hilih Kinthil SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang