Hilih Kinthil Squad

32. Mempunyai Bayi

Masih Dibulan Maret.

HKS sedang berada di rooftop dengan hp ditangan masing-masing.

Lee memanyunkan bibirnya, "Bosan sekali anying."

Blaise berdiri dan membaca ulang pedan di hpnya. "Udah sebulan lebih kah? Cepat kali."

"Apaan?"

"Itu si triplet." jawab Blaise. "Ikut yok ke St. Mungo. Ngambil si orok."

"Oh kembar tiga kan ya?" tanya Cho.

"Iye. Hayu siapa yang bisa gendong bayi ikut gue."

"Dadah Harry." Daphne berdiri dan nyamperin Blaise.

"L-lah. Yodah dah." Harry berpasrah.

"Gue ikut." Cho ikut berdiri.

"Gue juga." Ginny berdiri. "Kuy ah."

Blaise, Daphne, Cho dan Ginny berapparate.

Harry melihat lurus ke depan. "Kok orang-orang yang pernah berhubungan sama gue semua yang bisa gendong bayi?"

"Bagus dong bodoh." sahut George.

"Emang lu pernah berhubungan badan sama mereka semua?" tanya Neville.

"Gak gitu upil bodoh." Draco memutar matanya.

"Nah kan pacaran mulu nih bocah sama si Luna, jadi ikutan lemot kan lu."

"Apa si anjing." Luna yang namanya digibahkanpun risih mendengarnya.

"Kasar bet cewe." ujar Theo.

"Maaf kang, ajaran Harrytil." ujar Luna.

"Congor sia dieu aing lem anying." sahut Harry.

"Tah kan meuni kasar pisan ew ga like." Luna berdiri, "Kemarin siapa sih yang dagang makaroni?"

"Aing, kunaha?" tanya Neville.

"Hayang. Masih ada ga?" tanya Luna.

"Tai, giliran gue resign dagang lu pada mau beli." ujar Neville dengan malas.

"Makaroni asoynya si Blaise mau ga?" tanya Lee.

"Dih ogah iyuh jijik. Mending gua ga usah nikah daripada harus makan makaroni si Beles." jawab Luna.

"Apa hubungannya makan sama nikah anj?" tanya Lee.

"Gak ada hubungannya kaya kita." Astoria menjawab.

"Anjing?" Lee menoleh ke Tori dan menatapnya bingung.

"Haloyoh gue ga tanggung jawab ya.." Neville mengangkat tangannya.

"Elah itu kode tolol. Jadi cowo ga peka bet najis." cibir George.

"Ini si Theo sama George nape si dari tadi bet bat bet?" tanya Pansy.

"Abis nongkrong di planet Bekasi. Biasalah nak alayers." jawab Draco.

"Cuih gak ngaca." nyinyir balik Theo.

"Upillllllll." teriak Luna. "Mau makaroni ih."

"Beli sendiri, goreng sendiri, jan manja jadi bocah." suruh Neville.

"Dih anj-"

"Au ye manja bet jadi cewe." sahut Theo.

"Anjing?" Luna mengikuti logat Lee dan melihat Theo. "Anjing lu Yo." Lunapun pergi.

"Anjing?" tanya George.

"Apa sih?" tanya Ron yang daritadi menyimak tapi tidak mengerti.

"Nahkan anjingnya nyaut." ujar Pansy lalu pergi.