1O. Two Sides

612 151 168
                                    

woi sampul baru 😏

woi sampul baru 😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

pemandangan pertama yang cassie dapat saat kembali ke kereta adalah semua orang menyambutnya dengan antusias. tatapan sinis yang selalu mereka tunjukkan akhir-akhir ini, berganti dengan tatapan kagum.

"cassie kau hebat!"

"aksimu tadi memukaukan!"

"cassie juara kami!"

kira-kira begitulah seruan yang terdengar di dalam kereta. yang hanya dibalas senyum tipis cassie. mereka seakan lupa kalau kemarin-kemarin mereka menjatuhkan cassie.

“apa apaan mereka ini.” batin cassie dengan jengkel.

"u-um . . cassie, bisa bicara sebentar?" seseorang menepuk bahunya. itu ivy.

"ya, apa?" tanya cassie berusaha seramah mungkin. dia masih cukup kesal padanya.

ivy langsung memeluk cassie lalu sedikit mengeluarkan air matanya, "sungguh, aku tidak berpikir jernih kemarin. itu secara tiba tiba, ah pokoknya begitu!" ucapnya masih memeluk erat cassie.

sepertinya dia baru sadar seberapa bahayanya turnamen ini setelah melihat keempat juara melawan naga di tugas pertama.

tugas pertama sudah naga. bagaimana jadinya dua tugas berikutnya?

"baru paham ya? aku bahkan sama sekali tak ingin mati muda. untuk apa mengambil resiko dengan memasukkan namaku ke piala api?" sinis cassie lalu melepaskan pelukannya.

"y-ya, aku minta maaf." cicit ivy semakin menundukkan pandangannya.

"huh, nevermind. aku sudah memaafkanmu." ujar cassie acuh.

mata ivy terlihat langsung berbinar, "benarkah? terima kasih!"

"hei cassie kemarilah! ayo buka telurnya! aku penasaran ada apa di dalamnya."

cassie mengangguk tipis dan berjalan ke arah kumpulan seniornya itu.

"buka! buka! buka!"

bajunya

cassie membuka lekukan yang melingkari telurnya. di dalam telur itu kosong, tak ada apa-apanya. tapi kemudian . . telur itu mengeluarkan suara yang sangat mengerikan, lolongan keras melengking yang memekikkan telinga.

cassie langsung menutupnya dengan segera.

"apa-apaan itu? bukankah itu petunjuk untuk tugas berikutnya? bagaimana caranya agar tau apa petunjuknya jika hanya suara mengerikan yang keluar?" ujar salah satu seniornya.

cassie hanya menggedikkan bahu acuh dan mengetuk-etukkan jarinya di atas telur tersebut dengan dahi mengerut — masih belum paham apa maksudnya.

"aku akan menyimpan telur ini di kamar."

THE MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang