Ingat jangan lupa tekan tanda bintang nya.... selamat membaca guys ❤❤❤
▪︎
▪︎
▪︎
Mereka kini berada dalam ruang rahasia milik professor Switzler yang berada tepat dibalik tembok rahasia rumahnya. Ruangan tersebut terlihat canggih seperti sebuah ruang penilitian terlihat ada mikroskop dan beberapa benda aneh yang tidak diketahui apa kegunaannya."Jadi apa maksud kalian membawaku kemari ?" seru Ariana yang menatap profesor Switzler dan pamannya secara bergantian
"Aku ingin menunjukkan ini padamu.." seru Switzler mengeluarkan sebuah bungkus plastik putih bening dia lalu menyerahkan benda tersebut padanya
Ariana tampak bingung tapi dia lalu segera membukanya. Dalam sana ternyata terdapat sebuah pin dasi berwarna emas dengan permata putih
di atasnya."Ini apa maksudnya ?" Seru Isabell tidak mengerti
"Itu adalah pin milik Thomas Ferlon yang ditemukan pada TKP kematian ayahmu saat itu. Tampaknya semua orang menutup mata akan hal ini karna mereka menyogok hakim agung agar bisa menutupi kasus ini..."
"Sampai saat ini kematian ayahmu yang sesungguhnya belum terungkap jelas mereka mengatakannya bunuh diri padahal sebenarnya ada yang sengaja membunuhnya..."
Ariana tertegun dia menatap lekat
pin itu"Kalau kau tidak percaya coba kau lihat foto ini... ini foto para karyawan perusahan ayahmu terdahulu... lihat pin yang dia pake ini, sama bukan dengan yang dipakai Ferlon ?" Seru Switzler padanya
Ariana melihat pin tersebut memang terlihat sama persis dengan miliknya dalam album foto tersebut
"Kamu harus membalaskan kematian ayahmu. merekalah yang sudah menyebabkan penderitaanmu dan penderitaan kita semua...." serunya lagi
☘☘☘☘
Isabell aka Ariana kini sedang melayani para pelanggan ditoko rotinya tampa menyadari kedatangan Edward. Edward tampak menatap kekasihnya sedang serius melayani para pembelinya ditokonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
E.N.D
ActionLicik, liar dan manipulatif gambaran dari sosok wanita muda berparas cantik bernama Ariana Kinston dia hidup keras dipinggiran kota London, di usia yang terbilang cukup muda dia sudah bekerja keras banting tulang untuk memenuhi hidupnya yang sebata...