E.N.D

chapter 4

Dukung cerita ini ya, dengan cara like dan komen biar authornya semangat buat updatenya ❤

▪︎

▪︎

▪︎

3 hari kemudian pamannya kembali datang menemui Ariana didalam selnya, Keduanya terlihat sedang berbicara serius diruangan yang sama tempat mereka bertemu tempo hari yang lalu.

"Bagaimana apa kau sudah buat keputusan sayang... ?" Seru pamannya kini

Ariana diam sejenak sebelum akhirnya dia lalu segera mengangguk...

"Baguslah paman senang akhirnya kamu setuju dengan rencana ini..." seru pamanya sambil menepuk bahunya

"Paman akan segera membebaskanmu setelah itu kamu akan paman kirim ke Rusia untuk berlatih disana kamu akan dilatih oleh pasukan khusus..."

"Kamu tenang saja selama kamu disana Oskar tidak akan bisa menemukanmu karna disana privat area hanya orang tertentulah yang bisa memasukinya, selain itu tidak ada yang boleh masukinya karna tempat tersebut
dijaga sangat ketat" seru pamannya lagi

"Cepat bebaskan aku....!" seru Ariana dengan sorot mata tajam, dia tampak sudah tidak sabar untuk segera bebas dari penjara yang selama beberapa ini membuatnya terkurung

"Hahaha..." Pamannya tampak tertawa begitu mendengar Ariana mengatakan ingin segera keluar dari penjara, dia tahu ponakannya tersebut tampak tidak betah tinggal berlama - lama didalam sel

"Baiklah kamu tenang saja paman akan mengirim pengacara terbaik untuk membebaskanmu nak...." serunya pada Ariana

5 hari kemudian Ariana akhirnya dibebaskan dengan dibantu oleh pengacara yabg ditujuk pamannya,
Setelah itu dia lalu mengirimkannya sebuah tiket menuju untuk ke Moskow - Rusia agar dapat mengikuti pelatihan disana.

Saat sudah di dalam pesawat Ariana tampak terus menatap foto yang diberikan pamannya dengan tatapan mata dingin Ariana tampak meremas foto tersebut dengan kuat hingga buku jarinya memutih.

Dia tampak sangat membenci Thomas Ferlon, dia ingin segera membalaskan dendam ayahnya.

                            🔫🔫🔫🔫

4 jam kemudian akhirnya pesawat yang ditumpangi Ariana mendarat juga di kota Moskow - Rusia. Saat sudah keluar dari pintu keluar tampak seseorang datang padanya dia tampak mengenali wajah Ariana dari foto yang berada di dalam layar ponselnya, seseorang tersebut sudah stay sejak tadi datang menjemputnya di dalam bandara sana untuk segera berangkat menuju ke sebuah markas pelatihan

"Kau Ariana kan ?" Seru pria bermata hijau tersebut bertanya pada Ariana

"Ya saya Ariana..." seru Ariana dengan lantang

"Ayo ikutlah denganku, kita akan pergi ke markas..." seru pria tersebut

Ariana lalu mengangguk patuh mengikuti langkah kaki orang tersebut menuju ke sebuah mobil

Beberapa jam kemudian mereka sampai pada sebuah bangunan bergedung kokoh berwarna abu tua lengkap dengan pagar yang sangat tinggi yang berada tepat di daerah pinggir kota Moskow

"Kau masuklah..." seru seseorang yang menjemputnya tadi

Ariana mengangguk dia memantapkan hati lalu masuk ke dalam bangunan yang bertembok kokoh tersebut

"Kau gadis yang bernama Ariana itu ?"
Seru seorang wanita berpakaian seragam padanya ketika melihat Ariana baru saja tiba ke dalam markas

"Ya..." seru Ariana