chapter 7

541 24 3
                                    

Jangan lupa tekan tanda bintang ya guys supaya author makin semangat buat updatenya ❤

▪︎

▪︎

▪︎


Ariana kini berada di persimpangan jalan dia menatap jalan di depannya dengan pandangan kosong, dia kembali teringat akan perkataan pamannya kemarin didalam telephone

"Kau goda dia usahakan agar dia
terpikat oleh pesonamu..."

"Cihh.. dia pikir aku pelacur yang biasa berlenggak lenggok depan pria apa...!" Gumam Ariana kesal

"Aku akan menggunakan cara yang lebih alami agar dia lebih percaya padaku" serunya sambil menatap jalan

"Kali ini aku akan melakukan aksi yang cukup nekat demi mendapat balasan yang lebih mahal dari ini..." gumamnya

Tak lama Ariana lalu melangkah ke depan berdiri ditengah jalan untuk segera menyeberangi jalan

Sementara seorang pria tengah melajukan mobil sportnya diseberang sana.

Tiba - tiba handphonenya berdering
saat itu juga dan dengan terpaksa dia menunduk sebentar untuk mengambil handphonenya tampa menyadari seseorang tengah menyeberangi jalan tepat di depannya

"Iya hallo...baiklah aku sedang dijalan" serunya mencoba mengangkat telephonenya

"Astagaaa..." serunya kaget ketika menghadap ke arah depan jalan

Dia mendapati seseorang tengah menyeberangi jalan tepat di depan mobilnya

Sementara mobilnya sedang melaju begitu kencang, dia tidak sempat untuk meremnya. Semua terjadi sangat mendadak..

Brukkkhhhhh........

Suara rem mobil terdengar keras bersamaan dengan tertabraknya seseorang tepat didepan mobilnya

Edward sudah mencoba menginjak rem dengan kencang bahkan wajahnya sampai terhantam mengenai stir mobilnya, akan tetapi dia sudah terlanjur menambrak seorang wanita malang yang tengah menyeberangi jalan tepat didepan mobilnya karna mobil sportnya melaju begitu cepat...

Panik melihatnya Edward lalu cepat turun dari mobil untuk mengecek keadaanya

"Astaga.... nona apa anda tidak
apa - apa ?" Serunya datang menghampiri dengan raut wajah cemas dan panik

"Maafkan saya nona.." serunya dengan menyesal

Wanita malang tersebut tampak terkulai lemas tak berdaya dijalan raya kepala dan lutut dan sikunya tampak memar semua, wanita tersebut menatap wajahnya sekilas sebelum akhirnya pingsan di dalam pangkuannya saat itu juga...

"Nona...bangun...nonaaa..." serunya berteriak panik mencoba membangunkannya

Edward tampak terlihat panik saat mendapati wanita tersebut pingsan

Dia lalu menggendongnya masuk ke dalam mobil untuk melarikannya ke rumah sakit terdekat..

"Batalkan rapat hari ini...tunda sampai besok, aku sekarang ada dalam masalah..." serunya dalam telephone dengan nada tidak enak.

Dia lalu melajukan mobilnya dengan cepat menuju ke RS.

☘☘☘☘

Beberapa jam kemudian Ariana akhirnya tersadar...

Ariana mencoba membuka matanya perlahan tubuhnya terasa sakit dan pegal, dia melihat terdapat beberapa perban ditangan dan kakinya, dia mulai menyadari ternyata dia kini berada di sebuah rumah sakit setelah melihat ke sekeliling ruangan.

Dia mendengar suara brington seseorang yang terlihat sedang menelphone dari arah seberang ruangan tempatnya berada, diapun menoleh padanya.

Tampak seorang pria berkemeja putih
Yang memiliki berpostur tinggi tegap sedang menerima sebuah panggilan telephone

Dia tampak berdiri membelakanginya menghadap ke arah kaca jendela ruangan.

"Maafkan saya tuan... saya jadi tidak enak hati kepada anda... semoga pelayan hotel saya bisa melayani kedatangan anda dengan baik" serunya

"Baiklah pak... sampai ketemu besok dipertemuan rapat kita...." serunya lalu segeramematikan telephonenya

Edward tampak memijit pelipisnya...

Tampak dia terpaksa membatalkan agenda pentingnya untuk bertemu cliennya hari ini karna menabrak Ariana tadi

"Ah...ternyata kau sudah bangun..." serunya ketika melihat Ariana sudah membuka matanya, dia lalu datang mendekat ke arah ranjang tempatnya berbaring

"Apa anda tidak apa - apa nona ?" Serunya bertanya pada Ariana

Ariana lalu mengangguk pelan

"Maafkan saya... ini semua salah saya jika saya tidak mendadak menerima telephone mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini...." serunya merasa bersalah

Ariana terdiam sesaat dia tidak menyangka Edward malah menyalahkan dirinya sepenuh hati, dia pikir Edward akan marah - marah dengan mengatainya karna tidak bisa menyeberang dengan hati - hati tapi malah sebaliknya

"Ah saya tidak apa - apa tuan..." serunya berkata pada Edward kemudian.







Jgn lupa like & komen ya guysAuthor bakal senang dan rajin update jika kalian rajin vote ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jgn lupa like & komen ya guys
Author bakal senang dan rajin update jika kalian rajin vote ❤














E.N.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang