5. end

867 39 30
                                    

Setiap hari Renjun selalu  melewati apartemen Asami dan berhenti cukup lama.  Hanya ingin melihat nya saja sekaligus mengenang masa-masa manis mereka selama pacaran.  Renjun menghela nafas. Tanpa terasa sudah satu musim berlalu dan  Asami benar-benar tak menghubungi nya seolah mereka tak pernah kenal.

"Aish... Apaan sih gue" Renjun meringis memikirkan hanya dia yang belum bisa move on darinya.   Terasa tak adil memang tapi- keputusan Asami yang sepihak benar-benar mempotekan hati nya. 

.

Dirasa cukup menggalau di depan apartment nya, Renjun berencana untuk pergi. Baru aja   menyalakan mesin motor nya,  tiba-tiba pikiran Renjun berubah. 

"Kenapa gak coba sekali lagi?" dorongan kuat dari dirinya bahkan rasa bucin nya membuat Renjun urung untuk pergi.   Setelah berperang dengan pikiran nya,  sisi ego Renjun pun mengikuti isi hatinya. 

Nekat untuk mendatangi apartemen sang wanita hanya untuk melihat keadaan nya. 

.

.

.Berada di depan pintu apartment nya, 

 Tangan Renjun udah terangkat untuk mengetuk pintu nya namun urung dilakukan. Ia galau.   Kembali berperang dengan pikiran nya,  sisi nekat nya pun kuat untuk melakukan  nya. 

Tok tok. 

"Asami-chan" panggil nya dengan suara cukup kencang. 

"Lo ada dirumah kan? Ya!  Buka pintunya" Renjun nekat tak peduli jika suaranya membuat tetangga berisik. Tak peduli apapun karna tujuannya hanya satu. 

Asami. 

Pintu belum terbuka, Renjun hendak mengetuknya sekali lagi. 

Tok tok... 

Ckleek. 

Bersamaan dengan sang empunya membuka pintu, Renjun terkejut.  Melihat Asami yang sedang menggendong seorang bocah kecil berjenis kelamin perempuan. 

"Ren...lo ngapain -" belum selesai Asami bertanya, Renjun menerobos masuk kedalam dengan cara maksa. 

.

Dilihat nya ruang tengah yang berantakan penuh dengan mainan bayi juga ada makanan bayi yang tergeletak di meja.  sesaat Renjun menatap Asami sendu.   Wanita nya sedang berjuang sendiri untuk mengurus anak nya.  

"Gue kangen lo-" tanpa basa basi Renjun memeluk Asami bersama dengan bocah kecil yang digendong nya. 

"Bisa gak lo kasih gue kesempatan sekali lagi gue mau serius sama lo asami" Renjun berucap tulus sambil ngusap2 rambut Asami dengan lembut. 

Untuk sesaat tak ada jawaban juga gak ada penolakan. Asami pun merasakan nyaman dipeluk kayak gini. Mengingat gimana mereka sering bersentuhan baik dalam hal intim atau hanya sekedar skinship. Mustahil Asami gak mengingat bau tubuhnya. 

"Ren... Kasian anak gue gak bisa napas" Asami membuyarkan moment manis dengan  kalimat yang konyol dan juga Renjun lupa jika ada anak kecil yang bersama nya. 

"Ayo duduk dulu!" wanita itu menggiringnya ke sofa. 

"Siapa namanya?" Renjun menunjuk si bocah perempuan yang terus melihatnya sejak tadi. 

"Mako.  Mako kosaka" jawab Asami. Seketika senyum Renjun terumbar manis. 

"Gue boleh gendong dia?" kedua tangan Renjun terentang.  Asami memberikan anak gadis nya tanpa ragu.  Renjun memeluk Mako dan mengusap2 kepalanya penuh sayang. 

"Halo mako,  Aku Huang Renjun, calon ayah kamu yang baru-" ucapnya percaya diri. Asami sempat mencelos mendengar penuturan nya.  Bahkan bocah lelaki itu dengan nekat mengatakan hal yang aneh pada anak perempuan nya. Untung aja Mako masih terlalu kecil untuk Memahami. 

Freak couple  || Huang Renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang