Hai, aku mau tau dong siapa aja yang baca ceritaku hehe tinggalin jejak kalian dikolom komentar ya. Jangan lupa krisannya. Terimakasih sebelumnya, Happy Reading!
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Sejak kejadian itu Wooyoung merasa sedikit syok dan takut terulang lagi. Jadi setelah dari taman ia pamit ke kantin dengan alasan ingin kerja kelompok bersama temannya.
Sampainya dikantin Wooyoung bingung karna tidak ada orang yang ia kenal. Akhirnya Wooyoung memasan mie ayam lalu duduk dipaling pojok ujung. Saat ia baru saja ingin makan ada seorang perempuan yang menghampirinya.
"Hai, lo Wooyoung kan? Yang tadi pagi sama San?"
"Oh iya aku Wooyoung. Ada apa ya? Umm aku bukan selingkuhan San kok beneran deh," jawab Wooyoung dengan menggemaskan dan mendapat kekeh-an dari wanita tersebut sambil duduk disamping Wooyoung.
"Santai aja, Kenalin gua Adel. Gua tau nama lo karna tadi gua yang ngasih tau San kalau lo diseret sama Aileen. Lo gapapa kan? Diapain sama Aileen? Duh sorry banget ya gua tadi mau nolongin lo sumpah tapi gua kan cewe, yang ada malah gua juga kalah jadi gua panggil San aja deh,"
"Oalah, makasih ya Adel. Aku gapapa kok. Aileen belum sempet ngapa - ngapain aku juga. Baru ngoceh ga jelas but its ok hihi," Jawab Wooyoung sambil tersenyum manis ke arah Adel.
"Syukurlah. Aileen emang gitu orangnya. Mereka emang udah mau putus karna Aileen terlalu buruk buat San."
"Ehhh Sstttttt ga boleh gitu Adel. Semua orang baik kok. Tapi kadang ada orang yang dibutakan sama harta atau ambisi jadinya baiknya mereka berkurang."
"Serius? Wooyoung? Wah parah hati lo terbuat dari apa sih? Kok bisa sepositif itu?"
"Umm sebentar ya aku cari di google dulu hati terbuat dari apa," Jawab Wooyoung dengan lugu nya dan langsung mengambil hp-nya.
"Pft, hahaha Young astaga lo tuh lugu atau apa sih? Bukan itu maksud gua," Jelas Adel.
"Kan tadi adel nanya gitu."
"Maksud gu- Astaga Young, sorry banget gua ada kelas lagi. Gua tinggal ya, Bye."
Adel meninggalkan Wooyoung sendirian dengan menyisakan teka - teki di otak Wooyoung. Akhirnya Wooyoung melanjutkan makannya dan langsung keluar dari kampus.
"Hummm beli es coklat enak kali ya?"
Wooyoung memutuskan untuk berjalan ke Cafe langganannya yang letaknya agak jauh dari kampus. Saat Wooyoung sampai di cafe, ia melihat Aileen sedang bersama Pria lain. Wooyoung langsung mencari tempat bersembunyi dan memastikan agar tidak salah paham.
"Ah Young kamu kenapa sih? Itu kan Aileen lagi sama temennya, Biasa aja kali," Kesal Wooyoung pada dirinya sendiri.
Dan saat ia ingin mengalihkan pandangannya ia malah melihat Aileen dengan pria tersebut berciuman. Dan hal itu membuat Wooyoung sangat terkejut dan berlari keluar cafe dan berjalan menjauh dari cafe itu.
"Hah, Uyong matamu ga suci lagi astaga. Positif thinking Young, mungkin aja itu kaka atau sepupunya kan?" Protes Wooyoung pada dirinya sendiri.
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Saat sudah sampai rumah Wooyoung bergegas mandi dan belajar untuk materi yang akan datang. Saat ia baru saja duduk di meja belajarnya, Wooyoung mendapat telfon dari orang tidak dikenal.
"Siapa ya? Hummm angkat aja deh."
"Hai Young, Ini gue San."
"Oh San, hai. Ada apa nelfon?"
"Ga ada apa - apa. Lo lagi apa?"
"Ohh kirain kenapa. Lagi mau belajar nih."
"Rajin banget, baru juga pulang dari kampus. Belajarnya nanti aja, lo bisa sakit kalo otak lo ga di istirahatin."
"Ya abis mau gimana lagi? Aku ga ada kegiatan atau kesibukan lain. Jadi mending belajar aja."
"Hmmm kalo jalan bareng gue mau ga? Biar otak lo ga ngebul juga. Sesekali lu juga butuh refreshing."
"Iyasih, tapi enggak ah. Aku ga mau kamu berantem lagi sama Aileen."
"Gue yang ngajak bukan lo yang ngajak. Udah tenang aja. Kita ke tempat yang agak jauh dari sini biar Aileen ga tau."
"Ihh kok kaya aku lagi selingkuh sama kamu aja harus ngumpet - ngumpet huhhh."
"Ga gitu juga Young, udah pokoknya lo siap - siap sekarang. Shareloc jangan lupa. Gue otw sekarang."
"Humm yaudah deh. Aku siap - siap dulu ya."
"Ok, sampai jumpa Uyong."
San memutuskan telfon mereka terlebih dahulu dan Wooyoung langsung bergegas bersiap - siap untuk pergi.
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Tin tin!
"Pasti itu San."
Wooyoung bergegas keluar dari kamarnya dan menghampiri San.
"Hi, ayo masuk,"
Wooyoung hanya mengangguk sambil tersenyum saat memasuki mobil milik San.
"Kita pergi kemana?"
"Udah liat aja nanti." Jawab San dan mendapat anggukkan kecil dari Wooyoung.
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Kini mereka berdua telah sampai disebuah taman yang indah dan sepi. Tempat yang cocok untuk Wooyoung.
"Taman? Bagus San. Disini juga sepi," tanya Wooyoung dan mendapat anggukan dari San.
"Iya gue sengaja ngajak lo kesini karna tempatnya bagus, adem lagi. Dan juga sepi. Sesuai sama lo."
"Makasih San, Aku suka hehe."
"Yaudah yuk turun."
Mereka turun dari mobil dan mulai berkeliling taman berdua. San merangkul Wooyoung selama mereka berjalan tanpa Wooyoung sadari. Saat merasa hasi semakin sore, San mengajak Wooyoung pindah kesuatu tempat yang cocok untuk menikmati sunset.
"Kamu kok ngajak aku ke pantai ini?"
"Karna sepi dan viewnya cantik."
"Iya viewnya emang cantik. Makanya aku sering kesini."
"Hah? lo udah sering kesini? yah ga spesial dong."
"Hahaha gapapa kali San. Udah lama juga aku ga kesini. Dan biasanya selalu sendiri kalo kesini," Jelas Wooyoung dan mendapat anggukan dari San.
San mengajak Wooyoung untuk turun dan duduk di indahnya pasir pantai untuk melihat sunset.
"San."
"Hm?'
"Cantik ya?"
San menoleh ke arah Wooyoung. Dan memandangi Wajah cantik Wooyoung sambil tersenyum. "Iya, cantik banget."
cr. Artzinder
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly Wings [Woosan] COMPLETE!
FanfictionSeorang kupu - kupu yang sangat takut untuk terbang, menemukan sayap yang siap membantu dan menemani disetiap kisah penerbangannya hingga ke ujung dunia. Akankah seindah yang dibayangkan? Bahasa non baku dan sedikit terkandung bahasa yang kasar. BXB...