Chapter 9

133 18 1
                                    

"Aku disini San," Ucap Wooyoung dengan lembut sambil menelus kepala san.

San terkejut dan langsung mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Wooyoung.

"W-wooyoung? W-wooyoung kamu udah bangun?" San menggenggam erat tangan Wooyoung sambil menangis terharu. Wooyoung yang masih lemas hanya menjawab dengan anggukan kecil saja.

"A-aku nunggu kamu, Sannie," Ucap Wooyoung sambil membuka dan menutup matanya perlahan.

"Woo kamu masih lemes, aku panggil bunda sama dokter dulu ya?" Kata san dengan tergesa ia melepas genggaman tangan wooyoung lalu berlari keluar dari ruangan dan memanggil bunda nya wooyoung.

"Bunda, Wooyoung udah sadar!" Kata san sembari mengatur nafas.

"K-kamu ga bercanda kan nak? Wooyoung," Jawab bunda Noumi disela isak tangisnya. San hanya mengangguk dan langsung berlari untuk memberi tau dokter. Sang bunda pun dengan segera masuk ke ruangan wooyoung untuk menemui putra kesayangannya.

"W-wooyoung? Hiks Wooyoung anak bunda?"

Wooyoung yang melihat bundanya masuk pun langsung meneteskan air mata. "Bundaa aku kangen bunda." Rengekan lembut wooyoung yang berhasil menambah deras tangisan haru sang bunda. Sang bunda langsung memeluk tubuh Wooyoung dan mereka berdua menangis bersama. 

Ditengah suasana haru tersebut, San datang bersama dengan dokter dan suster. Bunda dan San dipersilahkan untuk menunggu diluar agar Wooyoung dapat diperiksa dan beristirahat dahulu.

Saat San dan Bunda Wooyoung menunggu diluar, Pihak polisi pun datang bersama dengan Hyunivan. San yang melihat Polisi datang bersama Hyunivan pun langsung berdiri dan menatap tajam mata Hyunivan.  

"Selamat Siang, Kami dari kepolisian ing-"

"Biar saya aja pak," Ucap Hyunivan sambil menghela nafas kasar. "San, tante. Aku minta maaf. Kecelakaan yang menipa Wooyoung bukan cuman salah san dan kecerobohan Wooyoung, Yang nabrak Wooyoung itu aku. Aku sengaja dan langsung melarikan diri disaat yang lain sibuk mengecek kondisi Wooyoung ditempat kecelakaan. Dan San, maaf. Aku orang suruhannya Aileen. Dia yang nguruh aku buat misahin kalian. Setelah kalian pisah, Aileen bakalan ngambil kamu balik. Aku cuman perantara untuk kalian pisah doang. Maafin aku. A-aku beneran say-" Jelas Hyunivan dengan muka memelas.

"Cukup! Gue ga butuh penjelasan dari lo! Mending lo sama komplotan lo itu merenung dipenjara aja deh. Jangan pernah nemuin gue sama Wooyoung lagi," Bentak san dengan sangat marah. Bunda Wooyoung yang berada disamping San mencoba menenangkan San. "San udah, biar hukum dan tuhan yang membalas mereka," Ucap bunda seraya mengelus lengan San.

"Iya, aku bakal tanggung jawab sama apa yang gue perbuat. Tapi lo harus hati - hari, permainan ga sampai disini daddy," Balas Hyunivan dengan waut wajah meledek.

"SAMPAH! PERGI LO!" Bentak San dengan tangan yang sudah siap memukul Hyunivan.

"Tenang, dia akan saya penjarakan sekarang. Permisi."

Polisi tersebut membawa Hyunivan pergi sedangkan San langsung duduk dan menangis. Merenungkan kembali semua yang terjadi. Sementara bunda Noumi masih berdiri menatap kesedihan San. "Semua udah terjadi San. Belum terlambat untuk sekarang kamu perbaiki semuanya," Ujar bunda Noumi sambil mendudukkan dirinya dikursi sebelah San.

"Wooyoung udah rusak, jauh sebelum kamu kenal dia. Dia bukan type orang yang gampang nyaman dan sayang sama orang ya walaupun sifatnya friendly sama orang baru. Dulu ada seorang pria sekampus dan sejurusan sama dia. Pria yang berasal dari negara ini, makanya mereka nyambung terus. Singkat cerita, mereka deket tapi Wooyoung ga ada rasa sama sekali. Hingga Wooyoung merasa ga enak sama cowo itu dan akhirnya menerima dia sebagai kekasihnya dan membuka hatinya. Hubungan mereka baik - baik aja hingga bulan kedua. Dibulan ketiga, Wooyoung mulai diajak kerumah pria itu, wooyoung cerita katanya dia nakal makanya dihukum. Wooyoung ga tau salah dia apa, wooyoung ga tau making love itu salah. Dia cuman tau kalau dia dihukum dan hukuman itu sakit. Sejak itu dia jadi Wooyoung yang sekarang. Dia trauma dan bunda pindahin dia kesini. Syukurnya dia udah membaik. Dulu dia bukan sosok yang introvert. Wooyoung yang dulu sosok periang, happy virus, dan bisa dibilang famous. Dan hadirnya kamu udah merubah dia perlahan. Dia selalu cerita tentang kamu, betapa bahagianya dia jadi pacar kamu walaupun kamu ngejauh dari dia. San, Bisa bantu bunda ubah dia lagi? Jung Wooyoungino yang sekarang jadi seperti Jung Wooyong yang dulu? Dia pasti kangen dipanggil Uyong. Cuman kamu yang bisa bikin dia sembuh sepenuhnya," Jelas bunda sambil mengusap punggung San dengan lembut. San mendengarkan semua cerita bunda dan diakhir kata, San menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Temui dia sekarang San. Dia pasti kangen," Seru bunda kepada san.

"Iya bunda, aku kedalem dulu ya? Aku udah nelfon Adel sama Owies juga biar Wooyoung ga ngerasa sendiri," Jawab San dengan lembut lalu bergegas memasuki ruangan Woyoung.

"Bee maaf lam-" Ucap San saat memasuki ruangan Wooyoung.

"Kamu kenapa disini San?"

cr. Artzinder

Butterfly Wings [Woosan] COMPLETE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang